Tabel 1.3 Kriteria Penilian Data
7
No Persentase
Penafsiran
1 81 - 100
Sangat Baik 2
61 – 80
Baik 3
41 – 60
Cukup 4
21 – 40
Tidak Baik 5
– 20 Sangat Tidak Baik
Sedangkan data hasil wawancara akan diolah dan dianalisis melalui proses klasifikasi, katagorisasi dan interprestasi
1. Klasifikasi, adalah proses pengelompokan data berdasarkan jawaban-
jawaban yang diberikan responden.
2. Kategorisasi, adalah proses pengelompokan data berdasarkan aspek-aspek
masalah yang diteliti. Data yang diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi dipisah-pisahkan menurut kategori masing-masing untuk
memperoleh kecenderungan-kecenderungan hasil penelitian.
3. Interprestasi Data, selanjutnya setelah semua data diklasifikasi dan
dikategorisasi, maka langkah berikutnya adalah interpretasi. Interpretasi, adalah proses penafsiran data dengan cara mencari persamaan dan perbedaan sehingga
diperoleh kesimpulan atau temuan dari penelitian.
7
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: PT Rieneka Cipta, 2005, h. 44.
G. Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik skala likert yaitu teknik yang memberikan suatu nilai skala
untuk tiap alternatif jawaban dari lima katagori. Dengan demikian instrumen itu akan menghasilkan total skor bagi tiap responden. Berdasarkan sudut pandang
tertentu, semua pernyataan yang memilih alternatif-alternatif dibawah ini diberi skor sebagai berikut: Sangat setuju SS 5. Setuju S 4. Ragu-ragu RR 3. Tidak
setuju TS 2. dan Sangat tidak setuju STS 1.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini merupakan instrumen yang dibuat dan dikembangkan sendiri dengan melalui beberapa tahapan.
Tahapan-tahapan tersebut dilakukan untuk mendapatkan instrumen yang valid dan reliabel serta representatif terhadap variabel penelitian.
Tahapan-tahapan tersebut, adalah: pertama, pengkajian teori yang berkaitan dengan variabel yang diteliti sehingga dapat ditentukan konstruk dari
variabel tersebut. Kedua, penentuan indikator dari variabel yang diteliti. Ketiga, penyusunan kisi-kisi instrumen. Keempat, penyusunan item-item pernyataan.
Kelima dilanjutkan dengan penetapan skala penilaiannya. Keenam, penentuan item-item instrumen yang akan digunakan untuk mengambil data dilapangan.
Untuk memberikan batasan yang jelas dalam penyusunan instrumen, berikut ini dikemukakan definisi konseptual dan definisi operasional kinerja kepala
sekolah.
1. Kinerja Kepala Sekolah
a. Definisi Konseptual
Kinerja kepala sekolah adalah suatu prestasi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif yang terukur dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi sekolah
yang telah ditetapkan secara bersama-sama sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. Adapun bayangan indikatornya adalah kemampuan kepala
sekolah dalam memanajemen b.
Definisi Operasional Kinerja kepala sekolah adalah skor responden yang diperoleh melalui
angket sehingga dapat menggambarkan baik tidaknya kinerja kepala sekolah yang