Dasar-dasar Toleransi Toleransi Antar Umat Beragama 1. Pengertian Toleransi

masing, tentu saja sikap atau perilaku yang di jalankan itu tidak melanggar hak orang lain. 2. Menghormati keyakinan orang lain, keyakinan seseorang ini biasanya berdasarkan kepercayaan, yang telah tertanam dalam hati dan dikuatkan dengan landasan baik yang berupa wahyu maupun pemikiran yang rasional karena keyakinan seseorang ini tidak akan mudah untuk dirubah atau dipengaruhi. Bahkan kalau diganggu, sampai matipun mereka akan tetap mempertahannkan. 3. “Agree in Disagreement “ setuju dalam perbedaan adalah prinsip yang selalu didengungkan oleh mantan Menteri Agama Prof. Dr. H. Mukti Ali dengan maksud bahwa perbedaan tidak harus ada permusuhan karena perbedaan selalu ada dimanapun, maka dengan perbedaan itu kita harus menyadari adanya keanekaragamaan kehidupan ini. 4. Saling mengerti, ini merupakan salah satu unsur toleransi yang paling penting, sebab dengan tidak adanya saling pengertian ini tentu tidak akan terwujud toleransi. 5. Kesadaran dan kejujuran, menyangkut sikap, jiwa dan kesadaran batin seseorang yang sekaligus juga adanya kejujuran dalam bersikap sehingga tidak terjadi pertentangan antara sikap yang dilakukan dengan apa yang terdapat dalam bathinnya. 6. Falsafah Pancasila, itu merupakan suatu landasan yang telah diterima oleh segenap manusia Indonesia, merupakan tata hidup yang pada hakekatnya adalah merupakan konsesus dan diterima praktis oleh Bangsa Indonesia atau lebih dari itu adalah dasar negara kita.

3. Dasar-dasar Toleransi

Pada hakekatnya semua agama mempunyai ajaran yang menjadi dasar adanya perintah toleransi ini, seperti yang telah diuraikan di bawah ini : 48 Toleransi dalam agama Kristen Antara Kristen Katolik dan Protestan meskipun keduanya mempunyai ajaran yang berasal dari Yesus Kritus, akan tetapi dalam masalah toleransi umat beragama keduanya mempunyai pandangan yang berbeda. Dari segi ajaran agama pihak gereja Katolik mempunyai masalah yang perlu dicatat sehubungan dengan pluralisme agama, ialah : a. Hubungan persaudaraan dan persatuan. Umat Katolik di tengah dunia harus berperan sebagai tanda dan sarana persatuan dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia b. Sependeritaan sepenanggungan. Kasih penderitaan yang ingin dibangun di antara sesama manusia mencakup keprihatinan bersama dalam mengusahakan kesejahteraan hidup di dunia. c. Ada pancaran kebenaran, kebaikan dan kesucian di luar gereja. Meski mengakui wahyu ilahi, namun masih dalam pergumulan menangkap kedalaman dan kepenuhannya, sambil mengakui bahwa masih banyak kekurangan dalam melaksanakan ajaran ilahi, umat Katolik diajak belajar dari kebaikan agama lain. Gereja Katolik tidak menolak apapun yang dalam agama serba benar dan suci. Menurut ajaran Kristen Protestan selanjutnya disebut Kristen-perdamaian atau kerukunan merupakan perintah utama dalam melaksanakan kehendak Tuhan dan setiap umat Kristen mempunyai tugas kewajiban untuk mencari dan mengusahakan perdamaian. Umat Kristen digembleng imannya dan dididik untuk berkurban dengan 48 Faridfann, Toleransi dalam Perspektif Agama-agama dan Upacara Ritual Seremonial, artikel diakses tanggal 25 Oktober 2008, dari http:faridfann.wordpress.com mempersembahkan kurban syukurnya yang berupa uang yang disisihkan dalam empat pundi-pundi, yang diperuntukkan : a. Pemeliharaan jamaat, membayar pendeta dan lain-lain. b. Orang-orang miskin c. Membangun gereja d. Pekabaran Injil Toleransi dalam Agama Islam Terhadap pemeluk Islam sendiri peraturan Islam sesungguhnya terdapat toleransi artinya dalam bidang ibadah juga terdapat toleransi, karena Islam Adalah agama Fitrah, sesuai dengan naluri. Maka inti ajaran Islam memang amat ringan. Seperti disebutkan dalam surah Al Baqarah ayat 256, +, -.0 1 2 4567 8 9:; 7 =? A B C D EF 2  H D ; 9IJ .: K L  H NO D 8 P Q R S JT =U V W ? X H YYZ =6[ \]Y _ ` “Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam; Sesungguhnya Telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut[162] dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia Telah berpegang kepada buhul tali yang amat Kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.” QS. Al Baqarah [2] : 256 49 Di atas itu adalah ayat yang menunjukkan bahwa menganut suatu agama tidak ada paksaan, termasuk umat Islam tidak boleh memaksa orang lain untuk mengikuti agamanya. 49 Depag RI, Al Qur’an dan Terjemahnya Surabaya: Surya Cipta Aksara Surabaya, 1993, h. 63.

4. Toleransi Antar Umat Beragama dalam Perspektif Islam