Ruang Lingkup Toleransi Toleransi Antar Umat Beragama 1. Pengertian Toleransi

Istilah toleransi berasal dari bahasa inggris, yaitu : “Tolerance” berarti sikap membiarkan, mengakui dan menghormati keyakinan orang lain tanpa memerlukan persetujuan. Bahasa Arab menterjemahkan dengan “tasamuh”, berarti saling mengijinkan, saling memudahkan. 45 Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, toleransi berasal dari kata “toleran” yang berarti batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih diperbolehkan. Secara etimologi, toleransi adalah kesabaran, ketahanan emosional, dan kelapangan dada. Sedangkan menurut istilah terminology, toleransi yaitu bersifat atau bersikap menenggang menghargai, membiarkan, membolehkan pendirian pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan dan sebagainya yang berbeda dan atau yang bertentangan dengan pendirianya. 46 Jadi toleransi beragama adalah sikap sabar dan menahan diri untuk tidak mengganggu dan tidak melecehkan agama atau sistem keyakinan dan ibadah penganut agama-agama lain.

2. Ruang Lingkup Toleransi

Tanda-tanda bahwa ada sikap dan suasana toleansi di antara sesama manusia atau antar pemeluk agama, ruang lingkup toleransi adalah : 47 1. Mengakui hak orang lain, maksudnya ialah suatu sikap mental yang mengakui hak setiap orang di dalam menentukan sikap atau tingkah laku dan nasibnya masing- 45 Said Agil Husin Al Munawar, Fiqih Hubungan Antar Agama, Ciputat: PT. Ciputat Press, 2005, cet. 3, h. 13. 46 Abdu Fattah, Toleransi Beragama dalam Perspektif Al Qur’an, Artikel diakses tanggal 25 Oktober 2008, dari http: Fahdamjad.files.wordpress.com 47 Faridfann, Toleransi dalam Perspektif Agama-agama dan Upacara Ritual Seremonial, artikel diakses tanggal 25 Oktober 2008, dari http:faridfann.wordpress.com masing, tentu saja sikap atau perilaku yang di jalankan itu tidak melanggar hak orang lain. 2. Menghormati keyakinan orang lain, keyakinan seseorang ini biasanya berdasarkan kepercayaan, yang telah tertanam dalam hati dan dikuatkan dengan landasan baik yang berupa wahyu maupun pemikiran yang rasional karena keyakinan seseorang ini tidak akan mudah untuk dirubah atau dipengaruhi. Bahkan kalau diganggu, sampai matipun mereka akan tetap mempertahannkan. 3. “Agree in Disagreement “ setuju dalam perbedaan adalah prinsip yang selalu didengungkan oleh mantan Menteri Agama Prof. Dr. H. Mukti Ali dengan maksud bahwa perbedaan tidak harus ada permusuhan karena perbedaan selalu ada dimanapun, maka dengan perbedaan itu kita harus menyadari adanya keanekaragamaan kehidupan ini. 4. Saling mengerti, ini merupakan salah satu unsur toleransi yang paling penting, sebab dengan tidak adanya saling pengertian ini tentu tidak akan terwujud toleransi. 5. Kesadaran dan kejujuran, menyangkut sikap, jiwa dan kesadaran batin seseorang yang sekaligus juga adanya kejujuran dalam bersikap sehingga tidak terjadi pertentangan antara sikap yang dilakukan dengan apa yang terdapat dalam bathinnya. 6. Falsafah Pancasila, itu merupakan suatu landasan yang telah diterima oleh segenap manusia Indonesia, merupakan tata hidup yang pada hakekatnya adalah merupakan konsesus dan diterima praktis oleh Bangsa Indonesia atau lebih dari itu adalah dasar negara kita.

3. Dasar-dasar Toleransi