Syarat-syarat terjadinya Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, oleh karena tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Bertemunya orang perorangan secara badaniah belaka tidak akan menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup semacam itu baru akan terjadi apabila orang-orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia bekerja sama, saling berbicara, dan seterusnya untuk mencapai suatu tujuan bersama, mengadakan persaingan, pertikaian dan lain sebagainya. 33

2. Syarat-syarat terjadinya Interaksi Sosial

Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat yaitu, adanya kontak sosial dan adanya komunikasi. 34 a. Kontak Sosial Kata kontak berasal dari bahasa latin con atau cum yang artinya bersama-sama, dan tango yang artinya menyentuh, jadi artinya secara harfiah adalah bersama-sama menyentuh. Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah, tetapi ada juga orang dapat mengadakan hubungan dengan pihak lain tanpa menyentuhnya misalnya dengan cara berbicara, orang-orang dapat berhubungan satu dengan lainya melalui telephon, telegrap, radio, surat dan seterusnya. 35 Suatu kontak dapat pula bersifat primer atau skunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, seperti misalnya apabila orang-orang tersebut berjabat tangan, saling senyum dan seterusnya. Sebaliknya kontak yang skunder memerlukan melalui alat-alat misalnya telephon, telegrap, radio dan seterusnya. Dalam hal si A menelephon si B maka terjadi kontak 33 Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 60-61. 34 Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 64. 35 Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 65. sekunder langsung, akan tetapi apabila si A meminta tolong kepada si B supaya diperkenalkan dengan gadis C, maka kontak tersebut bersifat skunder tidak langsung. 36 b. Komunikasi Komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada prilaku orang lain yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap, perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut. Dengan adanya komunikasi tersebut, sikap-sikap dan perasaan-perasaan suatu kelompok manusia atau orang perorangan dapat diketahui oleh kelompok-kelompok lain atau orang-orang lainnya. 37 Menurut Hartly dalam bukunya Sarito Wirawan, ada beberapa jenis komunikasi, yaitu komunikasi antar individu dengan individu, antar individu dengan massa, misalnya dalam pidato dan kuliah. Dan komunikasi antar kelompok atau antar massa, misalnya antara para penyuluh pertanian dan para petani. 38 Dalam komunikasi kemungkinan sekali terjadi pelbagai macam penafsiran terhadap tingkah laku orang lain. Seulas senyum, misalnya, dapat ditafsirkan sebagai keramah-tamahan, sikap bersahabat atau bahkan sebagai sikap sinis dan sikap ingin menunjukkan kemenangan. 36 Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 66. 37 Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 67. 38 Sarito Wirawan, Psikologi Sosial : Individu dan Teori-teori Psikolgi Sosial, Jakarta: Balai Pustaka, 1999, cet. 2, h.193.

3. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial