dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu tarap keterampilan yang telah mencapai kemahiran.
7 Kreativitas: mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola
gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri.
Dalam hal ini seorang guru harus mengetahui bagaimana kiat menetapkan batas minimal keberhasilan belajar para siswanya. Hal ini penting
karena mempertimbangkan batas terendah prestasi siswa yang dianggap berhasil dalam arti luas bukanlah perkara mudah. Keberhasilan dalam arti luas
keberhasilan yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
C. Kerangka Berpikir
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh orang dewasa dalam rangka membimbing dan mengembangkan kemampuan siswa yang
telah tersusun dan terprogram dengan jelas. Inti dari pendidikan adalah adanya proses belajar mengajar yang mengandung serangkaian kegiatan guru dan
siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Oleh karenanya,
adanya hubungan timbal balik antara guru dan siswa merupakan syarat utama bagi kelangsungan proses belajar mengajar.
Interaksi dalam proses belajar mengajar memiliki peranan penting dalam keberhasilan sebuah pendidikan, karena interaksi tersebut tidak sekedar
hubungan antara guru dengan siswa, melainkan interaksi edukatif yang tidak hanya menyampaikan pesan berupa materi pelajaran, tetapi juga menanamkan
sikap dan nilai pada diri siswa. Oleh karena itu tidak heran apabila proses belajar mengajar menjadi titik tolak keberhasilan sebuah pendidikan dalam
menghasilkan output yang dalam hal ini adalah siswa sebagai subjek pendidikan di sekolah serta guru sebagai pemegang tanggung jawab penuh
terhadap terlaksananya proses belajar mengajar yang baik. Guru sebagai pemegang peranan utama dalam proses belajar mengajar
merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus dalam
melaksanakan tugasnya. Selain tuntutan tersebut, guru juga diharuskan untuk bekerja secara professional dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga
pendidik di sekolah demi tercapainya tujuan serta menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, sangat berhubungan sekali dengan kinerja guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai tenaga
pendidik di sekolah serta pemegang tanggung jawab penuh dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
Prestasi belajar siswa adalah hasil yang telah dicapai seorang siswa setelah melakukan suatu pekerjaan atau aktivitas belajar yang diwujudkan
dalam bentuk. nilai raport. Prestasi belajar adalah perubahan positif yang mengarah kepada
kemajuan atau perbaikan yang terjadi pada diri idividu. Kemajuan atau perbaikan itu bukan berarti orang tersebut sudah memiliki pemahaman
mengenai obyek tersebut. Hal ini disebabkan karena pemahaman merupakan salah satu tingkat kognisi yang lebih tinggi dan pengetahuan. Akan tetapi,
melalui pengetahuan seseorang dapat memahami obyek tertentu. Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk memahami sesuatu tidaklah cukup dengan tahu
saja, tetapi harus mampu melihat hubungan yang relevan, yaitu menghubungkan sesuatu tersebut dengan apa yang telah diketahuinya yang
dilandasi dengan perasaan atau sikap yang ada pada diri individu tersebut. Sangat besar peran seorang guru terhadap sukses tidaknya suatu
program pengajaran dalam rangkaian pendidikan. Namun, sebagai pengemban tugas pendidikan untuk misi kesuksesan, mereka tidak mengiringinya dengan
hal-hal yang berkaitan dengan pendukung program pengajaran. Mereka terkadang tidak mengikuti lituran-aturan yang telah ditetapkan yang dalam
kenyataannya dapat mendukung terlaksananya program pengajaran sesuai dengan rencana.
Sangatlah berat untuk mencapai hasil maksimal dalam tujuan pendidikan, yaitu prestasi belajar siswa yang baik bila pelaksanaan kerja
seoran guru tidak memiliki kinerja yang baik.
Padahal harapan orang tua murid terhadap seorang guru sangat besar. Anak yang sudah diserahkan ke jenjang suatu pendidikan harus menjadi anak
yang berbudi pekerti yang luhur, kuat kepribadian, beriman, bertakwa, handal dalam keilmuan, punya banyak keterampilan dan keahlian, dan lain
sebagainya. Kenyataan yang demikian menimbulkan ketidakseimbangan antara
pelaksanaan kerja yang sesuai dengan aturan dengan harapan hasil yang maksimal. Pelaksanaan kerja yang tanpa program tidak akan bisa
menghasilkan hal yang baik, padahal kerja guru yang baik adalah penentu dalam keberhasilan pendidikan.
Dengan kata lain, diduga terdapat hubungan yang kuat antara kinerja guru dengan prestasi belajar siswa. Dapat dikatakan bahwa guru yang
kinerjanya baik dalam melaksanakan tugasnya akan menghasilkan prestasi belajar siswa yang baik, sedangkan kinerja guru yang kurang baik akan
berpengaruh terhadap rendahnya prestasi belajar siswanya.
D. Hipotesis Penelitian