Indikator Prestasi Belajar Siswa

c Bakat Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Bahwa belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat memperbesar kemungkinan beryhasilnya usaha itu. d Motivasi Motivasi adalah kondisi pesikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. e Kemampuan kognitif Ada tiga kemampuan yang harus dikuasai sebagai jembatan untuk sampai pada penguasaan kemampuan kognitif, yaitu persepsi, mengingat, dan berpikir. Beberapa faktor yang telah disebutkan di atas yang dapat menyebabkan tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi di sekolah. Jika faktor-faktor tersebut saling mendukung dan melengkapi maka dapat dipastikan siswa akan memperoleh hasil belajar yang baik. Namun sebaliknya jika antara faktor yang satu yang yang lainnya tidak saling mendukung, maka tidak menutup kemungkinan prestasi belajar siswa tidak menunjukkan hasil yang maksimal. Sebagai kesimpulan dari uraian di atas, bahwa prestasi belajar siswa di sekolah sifatnya relatif artinya dapat berubah setiap saat. Hal ini terjadi karena prestasi belajar siswa sangat berhubungan dengan faktor yang mempengaruhinya, faktor-faktor tersebut saling bekaitan satu sama lainnya. Kelemahan salah satu faktor, akan dapat mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar. Dengan demikin, tinggi dan rendahanya prestasi belajar yang dicapai siswa di sekolah didukung oleh faktor internal dan eksterna sepert tersebut di atas.

3. Indikator Prestasi Belajar Siswa

Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap prikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa, namun demikian pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid, sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible tidak dapat diraba. Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar baik yang berdimensi cipta kognitif dan rasa afektif maupun berdimensi karsa prikomotorik. Adapun penjelasan pada masing-masing ranah tersebut adalah sebagai berikut: 25 a Ranah kognitif 1 Pengetahuan: mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. 2 Pemahaman: mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. 3 Penerapan: mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasusproblem yang konkret dan baru. 4 Analisis: mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik. 5 Sintesis: mencakup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru. 6 Evaluasi: mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai suatu atau beberapa hal, bersama dengan pertanggungjawaban pendapat itu, yang berdasarkan kriteria tertentu. b Ranah afektif 1 Penerimaan: mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu, seperti buku pelajaran atau penjelasan yang diberikan oleh guru. 25 W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Yogyakarta: Media Abadi, 2004, cet. ke-VI, h. 274-279 2 Partisipasi: mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. 3 Penilaipenentuan sikap: mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terahadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu. 4 Organisasi: mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan. 5 Pembentukan pola hidup: mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sedemikian rupa, sehingga menjadi milik pribadi dan menjadi pegangan nyata dan jelas dalam mengatur kehidupannya sendiri. c Ranah psikomotorik 1 Persepsi: mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan ciri-ciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan. 2 Kesiapan: mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan. 3 Gerakan terbimbing: mecakup kemampuan untuk melakukan suatu rangakaian gerak-gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan imitasi. 4 Gerakan yang terbiasa: mencakup kemampuan untuk melakuan suatu rangakan gerak-gerik dengan lancar, karena sudah dilatih secukupnya tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan. 5 Gerakan kompleks: mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tetap dan efisien . 6 Penyesuaian pola gerak: mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu tarap keterampilan yang telah mencapai kemahiran. 7 Kreativitas: mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri. Dalam hal ini seorang guru harus mengetahui bagaimana kiat menetapkan batas minimal keberhasilan belajar para siswanya. Hal ini penting karena mempertimbangkan batas terendah prestasi siswa yang dianggap berhasil dalam arti luas bukanlah perkara mudah. Keberhasilan dalam arti luas keberhasilan yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

C. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI

0 5 107

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG CARA GURU MENGAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Cara Guru Mengajar Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas X Di SMA Batik 1 Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG CARA GURU MENGAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Cara Guru Mengajar Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas X Di SMA Batik 1 Surakarta.

0 1 19

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI SISWA JURUSAN AKU

0 0 18

Hubungan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar.

0 1 145

Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kemampuan Guru dan Kelengkapan Fasilitas Belajar dengan Prestasi Belajar IPS pada Siswa MTs Negeri 1 Banjarnegara.

0 0 146

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 0 153

Hubungan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar - USD Repository

0 0 143

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU FISIKA DENGAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

0 2 107