Upaya-upaya dalam Meningkatkan Kinerja Guru

5. Upaya-upaya dalam Meningkatkan Kinerja Guru

Ada beberap upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan guru, antara lain melalui pembinaan disiplin tenaga kerja kependidikan, pemberian motivasi, penghargaan reward, dan persepsi. 16 a. Pembinaan Disiplin Tenaga Kependidikan Kepala sekolah harus mampu menumbuhkan disiplin tenaga kependidikan, terutama disiplin diri self-discipline. Dalam kaitan ini kepala sekolah harus mampu melakukan hal-hal sebagai berikut: 1 Membantu tenaga kependidikan mengembangkan pola prilakunya. 2 Membantu tenaga kependidikan meningkatkan standar prilakunya. 3 Menggunakan pelaksanaan aturan sebagai alat. b. Pemberian Motivasi Motivasi merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan kerja. Callahan and Clark 1998 mengemukakan bahwa motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah tujuan tertentu. Apabila para tenaga kependidikan memiliki motivasi yang positif maka ia akan memperlihatkan minat, mempunyai perhatian, dan ingin ikut serta dalam suatu tugas atau kegiatan. Dengan kata lain seorang tenaga kependidikan akan melakukan semua pekerjaannya dengan baik apabila ada faktor pendorongnya motivasi. Dalam kaitan ini pemimpin dituntut untuk memiliki kemampuan membangkitkan motivasi para tenaga kependidikannya sehingga mereka dapat meningkatkan kinerjanya. c. Penghargaan reward Penghargaan sangat penting untuk meningkatkan produktivitas kerja dan untuk mengurangi kegiatan yang kurang produktif. Melalui penghargaan ini tenaga kependidikan dirangsang untuk meningkatkan kinerja yang postif dan produktif. Penghargaan ini akan bermakna 16 Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Professional, h. 141-151 apabila dikaitkan dengan prestasi tenaga kependidikan secara terbuka, sehingga setiap tenaga kependidikan memiliki peluang untuk meraihnya. d. Persepsi Persepsi yang baik akan menumbuhkan iklim kerja yang kondusif serta sekaligus akan meningkatkan produktivitas kerja. Kepala sekolah perlu menciptakan persepsi yang baik bagi setiap tenaga kependidikan terhadap kepemimpinan dan lingkungan sekolah, agar mereka dapat meningkatkan kinerjanya. Untuk meningkatkan moral kerja para pendidik dan karyawan pendidik itu, perlu diperhatikan factor-faktor sebagai berikut: 17 a. Kepemimpinan manajemen yang efektif Tenaga kependidikan akan bekerja dengan moral kerja yang tinggi bilamana mereka meraskan bahwa pemimpin merupakan orang yang penuh tanggungjawab, ikut dalam kesukaran, kesedihan, kesulitan serta kegembiraan seluruh anggota yang dipimpinnya. b. Disiplin dan pengawasan yang positif Disiplin merupakan usaha untuk menanamkan kesadaran para setiap personal tentang tugas dan tanggungjawabnya agar menjadi orang yang bersedia dan mampu memikul tanggungjawab atas semua pekerjaanya. c. Human relationship Penghargaan, pernghormatan, pengakuan serta lerlakuan terhadap tenaga kependidikan sebagai subyek atau manusia yang memiliki kehendak, pikiran perasaan dan lain-lain sangat bersar pengaruhnya terhadap moral kerja mereka. d. Upahgaji dan hak-hak lainnya Upah atau gaji yang layak sehingga dapat memenuhi kebutuhan sebagai manusia seperti pangan, sandang, perumahan, kesehatan, 17 Hadarai Nawawi, Administrasi Pendidikan, Jakarta: PT Gunung Agung, 1983, h. 127- 129 keamanan dan pendidikan merupakan faktor yang tak boleh diabaikan dalam pembinaan moral kerja para pendidik. e. Volume kerja, serta mita dan kemampuan Minat dan kemampuan terhapda sesuatu pekerjaan berpengaruh pula terhadap moral kerja. Disamping itu bobot atau volume pekerjaan harus sesuai pula dengan batas-batas kemampuan seorang petugas. Dari uraian di atas menunjukan bahwa untuk meningkatkan produktivitas kerja tenaga kependidikan pihak sekolah atau kepala sekolah perlu diadakan pembinaan disiplin, pemberian motivasi, penghargaan, upah, volume kerja dan persepsi yang baik terhadap tenaga kependidikan, yang kesemuanya itu akan menumbuhkan ability dan motivasi.

B. Prestasi Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI

0 5 107

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG CARA GURU MENGAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Cara Guru Mengajar Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas X Di SMA Batik 1 Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG CARA GURU MENGAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Cara Guru Mengajar Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas X Di SMA Batik 1 Surakarta.

0 1 19

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT AKUNTANSI SISWA JURUSAN AKU

0 0 18

Hubungan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar.

0 1 145

Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kemampuan Guru dan Kelengkapan Fasilitas Belajar dengan Prestasi Belajar IPS pada Siswa MTs Negeri 1 Banjarnegara.

0 0 146

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU DAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 0 153

Hubungan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar - USD Repository

0 0 143

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU FISIKA DENGAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

0 2 107