Rendy Perdana, 2015 PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERTUMBUHAN ASET DAN NON
DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011
– 2013
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
sedikit dapat menutupi jumlah aktiva tetap yang sifatnya permanen, dan perusahaan yang sebagian besar dari aktivanya terdiri atas aktiva lancar akan
mengutamakan kebutuhan dananya dengan utang jangka pendek. Seperti yang telah disebutkan oleh Riyanto, Harnanto 1991 : 303
menyebutkan pula bahwa : Modal Sendiri merupakan sumber dana perusahaan yang paling tepat
diinvestasikan pada aktiva tetap – yang bersifat permanen dan pada investasi –
investasi yang mengahdapi resiko kerugiankegagalan yang relative besar. Karena suatu kerugiankegagalan investasi tersebut dengan alas an apapun, tidak akan
membahayakan kontinuitas atau kelangsungan hidup perusahaan.
Berbeda halnya dengan Brigham dan Gapenski 1996 : 190 menyatakan bahwa secara umum perusahaan yang memiliki jaminan terhadap hutang
akan lebih mudah mendapatkan hutang daripada perusahaan yang tidak memiliki jaminan. Teori ini juga konsisten dengan Lukas 2008 : 247 yang
menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki aktiva yang dapat digunakan sebagi agunan hutang cenderung menggunakan hutang yang relatif besar.
Perusahaan yang mempunyai aktiva tetap jangka panjang, maka perusahaan tersebut akan menggunakan pembiayaan hutang hitpotik jangka panjang,
dengan harapan aktiva tersebut dapat digunakan untuk menutup hutangnya. Sebaliknya, perusahaan yang sebagian besar aktiva yang dimilikinya berupa
piutang dan persediaan barang nilainya sangat tergantung pada kelanggengan tingkat profitabilitas penjualan masingmasing perusahaan, sebaiknya dibiayai
dengan pembiayaan hutang jangka pendek Weston dan Copeland, 2008. Dari pemaparan tersebut diatas, maka dapat dikatakan bahwa struktur aktiva
mempunyai pengaruh terhadap struktur modal. Variabel Struktur Aktiva Menurut Brigham dan Houston 2001 : 39 diukur dengan Menggunakan Rumus
Rendy Perdana, 2015 PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERTUMBUHAN ASET DAN NON
DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011
– 2013
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
2.1.7 Pertumbuhan Penjualan
Menurut Ali Kesuma 2009, pertumbuhan penjualan growth of sales adalah kenaikan jumlah penjualan dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu.
Menurut Brigham dan Houston, 2001 : 39 perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman memperoleh lebih banyak pinjaman dan
menanggung beben tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil. Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa
pertumbuhan penjualan merupakan tingkat stabilitas jumlah penjualan yang dilakukan oleh perusahaan untuk setiap periode tahun buku. Pertumbuhan
penjualan merupakan signal pada kreditur untuk memberikan kredit atau bagi
bank sebagai kreditor untuk menambah kredit.
Pertumbuhan penjualan adalah kenaikan jumlah penjualan dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu. Bagi perusahaan yang mempunyai pertumbuhan
penjualan yang tinggi maka kecenderungan penggunaan utang sebagai sumber dana eksternal lebih besar dibandingkan perusahaan yang mempunyai
tingkat pertumbuhan penjualan yang rendah. Hal ini sejalan dengan teori trade off yang menjelaskan apabila manfaat yang diperoleh perusahaan dalam
menggunakan hutang lebih besar daripada pengorbanannya, maka sebaiknya perusahaan melakukan pendanaan secara eksternal. Semakin besarnya
pertumbuhan penjualan merupakan sebuah keuntungan bagi perusahaan karena dengan demikian dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya dan
Rendy Perdana, 2015 PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERTUMBUHAN ASET DAN NON
DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011
– 2013
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
memudahkan manajemen dalam mendapatkan hutang karena adanya keyakinan investor akan kinerja perusahaan tersebut Winahyuningsih, dkk.
2009. Jadi bila semakin tinggi pertumbuhan penjualan maka semakin mudah perusahaan dalam memperoleh utang. Pertumbuhan penjuaelan menurut Weston
dan Copeland 2008 dinilai dari presentase perubahan dalam total penjualan, variabel ini diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
2.1.8 Pertumbuhan Aset
Menurut Brigham 2001 : 40, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan bergantung pada dana dari luar perusahaan dikarenakan
dana dari dalam perusahaan tidak mencukupi untuk mendukung tingkat pertumbuhan yang tinggi. Dengan demikian perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan yang tinggi akan lebih banyak menggunakan utang sebagai sumber pendanaannya daripada perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah.
Pertumbuhan aset menurut Menurut Prabansari dan Hadri 2005 dalam Kartini dan Arianto 2008 Pertumbuhan aset adalah perubahan peningkatan atau
penurunan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Pertumbuhan aset dihitung sebagai persentase perubahan aset pada tahun tertentu terhadap tahun sebelumnya.
Bagi perusahaan, kesempatan untuk bertumbuh atau melakukan investasi akan meningkatkan kebutuhan akan dana. Ini berarti, disamping dana internal
ynag tersedia diperlukan juga tambahan dana yang berasal dari luar persahaan termasuk utang Hendri Setyawan dan Sutapa, 2006.