Trade off – theory KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Rendy Perdana, 2015 PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERTUMBUHAN ASET DAN NON DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011 – 2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bertindak sebgai tax shields, karena dapat mengurangi pajak yang harus dibayarkan perusahaan dalam bentuk pembayaran bunga kepada pihak yang memberikan hutang. Ada bentuk tax shields lain yang dapat membuat arus kas tetap menjadi arus kas internal perusahaan dalam bentuk pengurangan laba, yaitu biaya depresiasi dan amortisasi. Biaya – Biaya ini tidak membutuhkan perusahaan untuk mengeluarkan dananya. Melainkan oerusahaan hanya melakukan perhitungan akuntansi untuk mengakui adanya biaya yang telah dikeluarkan atas investasi masa lalu. Meyulinda dan Yusfarita 2010, mengatakan dari model ini dapat dinyatakan bahwa perusahaan yang tidak menggunakan pinjaman sama sekali dan perusahaan yang menggunakan pembiayaan investasinya dengan pinjaman seluruhnya adalah buruk. Hal ini berarti pengambilan keputusan dalam struktur modal hendaknya bersifat moderat dalam mempertimbangkan penggunaan dana maupun modal sendiri dan mempertimbangkan kedua instrument pembiayaan. Trade off Model memang tidak dapat digunakan untuk menentukan modal yang optimal secara akurat dari suatu perusahaan. Tetapi melalui model ini memberikan tiga masukan penting yaitu Lukas, 2008 : 249: 1. Perusahaan dengan risiko usaha yang lebih rendah dapat meminjam lebih besar tanpa harus terbebani oleh expected cost of financial distress sehingga diperoleh keuntungan pajak karena penggunaan hutang lebih besar. 2. Perusahaan dengan tangible assets dan marketable assets seharusnya dapat menggunakan hutang lebih besar daripada perusahaan yang memiliki nilai tertutama dari intangible assets seperti paten dan goodwill. Hal ini disebabkan karena intangible assets lebih mudah kehilangan nilai apabila terjadi financial distress dibanding standard assets dan tangible assets. Rendy Perdana, 2015 PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERTUMBUHAN ASET DAN NON DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011 – 2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Perusahaan di negara dengan pajak tinggi seharusnya memuat hutang yang lebih tinggi dalam struktur modal daripada perusahaan yang membayar pajak pada tingkat yang lebih rendah karena bunga yang dibayar diakui pemerintah sehingga mengurangi pajak penghasilan.

b. Pecking Order Theory

Myers dan Majluf 1984 dan Myers 1984 dalam Husnan 2004: 275 merumuskan teori struktur modal yang disebut pecking order theory yang selanjutnya disebut POT.’ Teori ini menjelaskan menganai alasan penentuan sumber dana yang paling disukai berdasarkan atas informasi asimetrik, yang menunjukkan bahwa manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak tentang prospek, risiko, dan nilai perusahaan daripada pemodal public. Tentu saja manajemen memiliki informasi yang lebih banyak daripada pemodal public. Tentu saja manajemen memiliki informasi yang lebih banyak daripada pemodal public karena manajemenlah yang bertugas mengambil keputusan keuangan dan menyusun berbagai rencana perusahaan. Dengan adanya informasi asimetrik, perusahaan lebih suka menggunakan pendanaan internal adaripda eksternal. Penggunaan dana internal tidak mengharuskan perusahaan mengungkapkan informasi baru kepada pemodal yang dapat menurunkan harga saham. Braeley dan Myers dalam Husnan 2004 : 278 menyebutkan bahwa secara ringkas, POT tersebut menyatakan: 1. Perusahaan lebih menyukai pendanaan internal 2. Perusahaan akan berusaha menyesuaikan rasio pembagian deviden dengan kesmpatan investasi yang dihadapi, dan berupaya untuk tidak melakukan perubahan pembayaran deviden yang telalu besar. Rendy Perdana, 2015 PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERTUMBUHAN ASET DAN NON DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011 – 2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Pembayaran deviden yang cenderung konstan dan fluktuasi laba yang diperoleh mengakibatkan dana internal kadang – kadang berlebih ataupun kurang untuk investasi 4. Apabila pendanaan eksternal diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman dulu. Penerbitan sekuritas akan dimulai dari penerbitan obligasi, kemudian obligasi yang dpat dikonversikan menjadi modal sendiri, baru akhirnya menerbitkan saham baru.

2.1.6 Struktur Aktiva

Menurut Riyanto 2001:22 S trukur aktiva ialah “Perimbangan atau perbandingan baik dalam arti absolut maupun dalam arti relative antara aktiva lancar dengan aktiva tetap. Aktiva yang harus disediakan untuk beroperasinya perusahaan adalah golongan aktiva tetap. Perusahaan – perusahaan industri diasumsikan akan memperoleh hasil yang lebih besar dari aktiva tetap dibandingkan dengan aktiva lancar, sehingga dapat dikatakan bahwa aktiva tetap menggambarkan aktiva yang benar – benar dapat memberikan hasil kepada perusahaan. Oleh karena itu besarnya aktiva tetap yang dapat dilihat dari perbandingannya antara aktiva tetap dengan total aktiva mengambarkan seberapa besar perusahaan industri memiliki aktiva tetap dalam operasional perusahaan. Kebanyakan teori struktur modal menyatakan bahwa jenis aktiva yang dimiliki oleh suatu jenis perusahaan mempengaruhi pemilihan struktur modal. Riyanto 2001 : 298 menyatakan bahwa Perusahaan industri yang sebagian besar modalnya tertanam dalam aktiva tetap fixed assets, akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan modalnya dari modal yang permanen, yaitu modal sendiri, sedangkan modal asing sifatnya adalah pelengkap. Hal ini dapat dihubungkan dengan adanya struktur finansial konservatif yang horizontal yang menyatkan bahwa besarnya modal sendiri hendaknya paling

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

1 50 100

Pengaruh faktor ukuran, pertumbuhan, risiko keuangan, struktur aktiva dan non debt tax shield perusahaan terhadap struktur modal pada Bursa Efek Enam Negara ASEAN

3 49 124

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, RESIKO BISNIS, STRUKTUR AKTIVA DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013

0 3 23

Pengaruh Debt Tax Shield dan Non Debt Tax Shield terhadap Struktur Modal.

0 2 19

Pengaruh Debt Tax Shield dan Non-Debt Tax Shield terhadap Struktur Modal.

4 11 17

Pengaruh Current Tax dan Non Debt Tax Shield terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012.

2 5 22

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN, DAN NON-DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 22

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011.

0 0 14

Pengaruh faktor ukuran, pertumbuhan, risiko keuangan, struktur aktiva dan non debt tax shield perusahaan terhadap struktur modal pada Bursa Efek Enam Negara ASEAN

0 0 41

Pengaruh faktor ukuran, pertumbuhan, risiko keuangan, struktur aktiva dan non debt tax shield perusahaan terhadap struktur modal pada Bursa Efek Enam Negara ASEAN

0 0 15