Rendy Perdana, 2015 PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERTUMBUHAN ASET DAN NON
DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011
– 2013
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
sendiri equity mengingat dalam perhitungan hutang dibagi dengan modal sendirinya, artinya jika hutang perusahaan lebih tinggi dari modal sendirinya
berarti rasio DER diatas 1, sehingga penggunaan dana yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan lebih banyak menggunakan dari unsur hutang.
Dalam kondisi DER diatas 1 perusahaan harus menanggung biaya modal yang besar, resiko yang ditanggung perusahaan juga meningkat apabila investasi yang
dijalankan perusahaan tidak menghasilkan tingkat pengembalian yang optimal. Oleh karena itu investor cenderung lebih tertartik pada tingkat DER tertentu yang
besarnya kurang dari 1 karena jika lebih besar dari 1 menunjukkan resiko perusahaan semakin meningkat. Menurut Sofyan Syafri 2010:303. “Rasio ini
menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik menutupi utang – utang
kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini semakin baik” Rumusan untuk menghitung DER dapat digunakan sebagai berikut
Kasmir, 2010:158
2.1.5 Teori Struktur Modal
Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan, kalau keputusan investasi dan kebijakan dividen
dipegang konstan. Jika perubahan struktur modal tidak merubah nilai perusahaan berarti tidak ada struktur modal yang terbaik. Semua struktur modal adalah baik.
Tetapi dengan mengubah struktur modal ternyata nilai perusahaan berubah, maka
Rendy Perdana, 2015 PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERTUMBUHAN ASET DAN NON
DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011
– 2013
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
akan diperoleh struktur modal terbaik yaitu struktur modal yang memaksimumkan nilai perusahaan. Beberapa teori struktur modal diantaranya adalah :
a. Trade off – theory
Keputusan mengenai struktur modal tentunya mempertimbangkan berbagai faktor seperti pajak perusahaan, pajak perorangan, dan biaya
kebangkrutan. Keseluruhan pertimbangan tersebut masuk dalam teori trade – off
atau yang dinamakan juga balancing theories. “Esensi dari balancing theoris
adalah menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang timbul akibat penggunaan utang.” Husnan, 2004: 275. Apabila manfaat masih lebih besar,
maka utang akan ditambah, namun apabila pengorbanan karena menggunakan utang sudah lebih besar, maka penggunaan utang tidak boleh ditambah.
Menurut Agus Sartono 2008 : 225, teori ini menyebutkan bahwa struktur modal yang optimal dapat dicapai dengan menyeimbangkan
keuntungan perlindungan pajak dengan beban biaya sebagai akibat penggunaan hutang yang semakin besar. Dengan kata lain struktur modal yang optimal
diperoleh pada saat terjadinya keseimbangan antara tax shields dengan financial distress dan agency cost of leverage. Sehingga terdapat trade off biaya dan
manfaat atas penggunaan hutang. Semakin besar proporsi hutang akan semakin besar perlindungan pajak yang diperoleh tetapi semakin besar pula
biaya kebangkrutan yang mungkin timbul. Titik Optimal ini terjadi karena adanya pajak, sebagai faktor yang
mendorong perusahaan meningkatkan hutangnya. Tingkat keuntungan dan pajak suatu perusahaan mempunyai hubungan positif, sehingga perusahaan tersebut
memiliki motivasi untuk mengurangi pajak perusahaan. Dalam hal ini hutang