Modal Sendiri Kajian Pustaka
Rendy Perdana, 2015 PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERTUMBUHAN ASET DAN NON
DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011
– 2013
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
memperkecil retained earning yang berarti memperkecil modal sendiri, dan adanya saldo kerugian akan memperkecil modal sendiri.
Modal Sendiri merupakan komponen yang tetap akan berada di dalam struktur pendanaan perusahaan. Komponen dari modal sendiri merupakan modal
yang dipertaruhkan oleh perusahaan. Modal sendiri tidak memiliki jaminan harus membayar dalam kurun waktu tertentu, oleh karena itu perusahaan yang memiliki
modal sendiri lebih besar daripada modal asing merupakan perusahaan yang siap untuk menghadapi tantangan bisnis tanpa terlalu memperhitungkan risiko
membayar modal asing yang tertanam di perusahaan. 2
Modal Saham Saham adalah tanda bukti penyertaan dalam suatu perusahaan. “Saham
menunjukkan bukti kepemilikan yang diterbitkan oleh perusahaa n.” Husnan,
2000:276. Bagi perusahaan yang bersangkutan, yang diterima dari hasil penjualan sahamnya akan tetap tertanam dalam perusahaan tersebut selama
hidupnya, meskipun pemegang saham itu sendiri bukan merupakan penanaman yang permanen, karena setiap waktu pemegang saham dapat
menjual sahamnya. Modal saham tersebut terdiri dari saham biasa common stock dan saham preferen preferred stock.
Sartono 2008:330 menyatakan bahwa pemegang saham biasa merupakan pemilik perusahaan yang sebenarnya. Pendapatan yang diterima oleh
pemegang saham biasa merupakan kelebihan pendapatan atas biaya – biaya
atau laba setelah dikurangi pajak dan deviden atas saham preferen. Pada pemegang saham biasa, deviden akan dibagikan pada akhir tahun pembukuan
Rendy Perdana, 2015 PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERTUMBUHAN ASET DAN NON
DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011
– 2013
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dan hanya apabila perusahaan mendapatkan keuntungan, namun apabila perusahaaan mengalami kerugian, maka pemegang saham tidak mendapatkan
deviden. Fungsi dari saham biasa di dalam perusahaan menurut Riyanto 2001:241 antara lain :
a. Sebagai alat untuk membelanjai perusahaan dan terutama sebagai alat
untuk memenuhi kebetuhan akan modal permanen b.
Sebagai alat untuk menentukan pembagian laba. c.
Sebagai alat untuk mengadakan fungsi atau kombinasi perusahaan –
perusahaan d.
Sebagai alat untuk menguasai perusahaan. Secara teoritis, hak
– hak pemegang saham biasa dalam Sartono 2008:331 adalah :
a. Hak suara dalam rapat umum pemegang saham. Dengan hak tersebut,
pemegang saham memiliki hak untuk memilih direksi untuk mengendalikan perusahaan.
b. Hak memperoleh pembayaran dividen per lembar saham yang dimiliki.
c. Hak untuk membeli tambahan saham baru yang dikeluarkan perusahaan
secara proporsional. d.
Ha katas aktiva setelah pembayaran hak yang lebih senior dalam likuidasi.
Sedangkan saham preferen merupakan sumber modal jangka panjang perusahaan yang posisinya berada diantara utang jangka panjang dengan
saham biasa. Saham preferen sebenarnya merupakan kombinasi antara bentuk utang dengan modal sendiri Husnan, 2000:280. Pemegang saham preferen
berhak atas dividen yang tetap besarnya, berapapun keuntungan perusahaan. dalam peristiwa likuidasi, pemegang saham preferen memiliki hak setelah
kreditor namun sebelum pemegang saham biasa. Saham preferen memberikan pendapatan yang relative konstan, di samping
itu biaya modal saham preferen cenderung lebih tinggi dari biaya utang,
Rendy Perdana, 2015 PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERTUMBUHAN ASET DAN NON
DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011
– 2013
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
karena risiko yang dihadapi pemegang saham preferen lebih besar dari risiko pemegang obligasi.
Saham preferen memiliki ciri tertentu, diantaranya 1. saham preferen selalu dijual dengan harga pari. 2. Saham preferen memberikan hak suara
kepada pemegang saham preferen untuk memilih manajer perusahaan jika pada waktu tertentu perusahaan tidak membagikan dividen. Dengan demikian
manajer terpaksa untuk berusaha selalu membayar dividen kepada pemegang saham preferen. Sartono, 2008:330.
Terdapat dua Jenis saham preferen, yaitu saham preferen yang komulatif dan tidak komulatif. Sartono 2008 : 329 menyebutkan bahwa “saham
preferen yang komulatif selalu diperhitungkan kewajiban membayar deviden sebelum membayar dividen kepada pemegang
saham biasa.” Dengan demikian pemegang saham preferen komulatif apabila tidak menerima
dividen selama beberapa waktu karena besarnya laba tidak memungkinkan atau karena ada kerugian, maka pemegang saham ini dapat menuntut dividen
– deviden yang tidak dibayarkan pada waktu yang telah lampau dikemudian hari.