Modal Asing Kajian Pustaka

Rendy Perdana, 2015 PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERTUMBUHAN ASET DAN NON DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011 – 2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dua bagian, yaitu utang jangka pendek kurang dari satu tahun dan utang jangka panjang lebih dari setahun. Utang jangka pendek dapat diklasifikasikan serupa dengan aktiva lancar. Beberapa utang jangka pendek seperti utang dagang dan biaya pegawai serta biaya operasional lainnya akan membentuk sebagian modal kerja yang digunakan dalam siklus operasi normal perusahaan. Sedangkan utang berbunga jangka panjang yang digunakan untuk membiayai modal kerja dan tidak jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan termasuk kedalam utang jangka panjang. Standar akuntansi keuangan menetapkan bahwa utang yang akan jatuh tempo pada siklus akuntansi periode berikutnya diharapkan dapat dibiayai kembali atau diperpanjang kembali sehingga tidak diharapkan adanya penggunaan modal kerja lancer. Utang seperti itu merupakan pembiayaan jangka panjang yang tergolong ke dalam utang jangka panjang. Namun dalam pembelanjaan, utang dibagi menjadi tiga golongan, yaitu : 1 Utang jangka pendek short term debt Utang jangka Pendek merupakan modal asing yang jangka waktunya paling lama satu tahun yang sebagian besar terdiri dari kredit perdagangan, yaitu kredit yang diperlukan untuk dapat menyelanggarakan usahanya. Husnan 2000 : 228 – 231 mengelempokkan utang jangka pendek tersebut ke dalam empat bagian, yaitu : a. Kredit rekening Koran, adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan dengan batas plafond tertentu dengan pengembalian oleh perusahaan tidak dilakukan sekaligus melainkan sesuai dengan kebutahannya, dan bunga yang dibayar hanya untuk jumlah yang Rendy Perdana, 2015 PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERTUMBUHAN ASET DAN NON DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011 – 2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu diambil saja, meskipun sebenarnya perusahaan meminjamnya lebih dari jumlah tersebut b. Kredit dari penjualan, merupakan kredit perniagaan trade-credit dan kredit ini terjadi apabila penjualan produk dilakukan secara kredit. c. Kedit dari pembeli, adalah kredit yang diberikan oleh perusahaan mengeluarkan “surat pengakuan utang” yang berisikan kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu surat promes Notes Payable, dan setelah ditandatangani surat tersebut dapat dijual atau diuangkan kepada Bank. 2 Utang Jangka Menengah Intermediate term debt Utang jangka menengah adalah utang yang jangka waktu umumnya adalah lebih dari satu tahun dan kurang dari sepuluh tahun. Kebutuhan untuk berbelanja dengan jenis kredit ini dirasakan apabila di satu pihak kebutuhan pembelanjaan tidak dipenuhi dengan kredit jangka pendek, namun sulit untuk dipenuhi oleh utang jangka panjang. Utang jangka menengah terdiri dari term loan dan leasing, “Term Loan, yaitu kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang dari sepuluh tahun.” Husnan, 2000 : 232. Pada umumnya term loan dibayar kembali dengan angsuran tetap selama suatu periode tertentu, misalkan pembayaran angsuran dilakukan setiap bulan, setiap kuartal, atau setiap tahun. Term loan ini biasanya diberikan oleh Bank Dagang, Perusahaan asuransi, supliers atau manufactures menurut Sartono 2008:301 dilihat dari biaya modalnya, term loan memiliki biaya lebih rendah daripada modal saham ataupun obligasi, maka harus mebayar emisi, pendaftaran, dan biaya lain yang berakaitan dengan pengeluaran saham dan obligasi. Dengan demikian keperluan dana yang tidak terlalu besar tidak perlu menggunakan saham dan obligasi, karena biayanya terlalu mahal dibandin utang jangka pendek, term loan lebih baik karena tidak segera jatuh tempo dan peminjam memberikan jaminan pembayaran secara periodic yang mencakup Rendy Perdana, 2015 PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERTUMBUHAN ASET DAN NON DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011 – 2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bunga dan pokok pinjaman. Besarnya tingkat bunga term loan ditentukan oleh beberapa factor, seperti bunga umum, besar kecilnya pinjaman, jatuh tempo, jumlah utang yang telah dimiliki sebelumnya, dan factor lainnya. Sartono, 2008:302 Jenis Pembiayaan jangka menengah lainnya yaitu leasing. Apabila perusahaan tidak ingin memiliki aktiva tetapi hanya menginginkan service dari aktiva tersebut. Perusahaan dapat memperoleh hak guna atas suatu aktiva tersebut tanpa disertai dengan hak milik dengan cara mengadakan kontrak leasing untuk aktiva tersebut. Oleh karena itu, leasing dapat diartikan sebagai suatu alat atau cara untuk mendapatkan services dari suatu aktiva tetap yang pada dasarnya adalah sama halnya dengan menjual obligasi untuk mendapatkan services dan hak milik atas aktiva tersebut, namun perbedaannya ialah pada leasing tidak disertai hak milik. Menurut Sartono 2008 : 304, leasing adalah suatu kontrak antara pemilik aktiva yang disebut lessor dan pihak lain yang memanfaatkan aktiva tersebut yang disebut lesee untuk jangka waktu tertentu. Husnan 2000:235 menyatkan bahwa ada tiga bentuk utama leasing. Yaitu : sale and leaseback, operating leases, dan financial atau capital leases. Maksud dari bentuk yang pertama yaitu sale and leaseback adalah pemilik aktiva berupa tanah, bangunan, dan peralatan pabrik menjual aktivanya kepada perusahaan lain sekaligus menyewa kembali aktiva yang telah dijualnya tersebut. Pembeli dari aktiva itu dapat berupa sebuah bank, perusahaan asuransi, perusahaan leasing, pegadaian, atau investor individu. Biasanya aktiva tersebut dijual dengan nilai pasar. Manfaat dari sale and leaseback ini adalah bahwa Rendy Perdana, 2015 PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERTUMBUHAN ASET DAN NON DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011 – 2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penjual atau lesee menerima pembayaran segera sebagai tambahan dana yang dapat diinvestasikan ke investasi lain, dan bersamaan dengan itu lesee masih menggunakan aktiva yang dijualnya selama jangka waktu perjanjian leasing Sartono, 2008:304 Pada jenis leasing yang kedua yaitu operating leases, atau sering disebut juga dengan services leases, pihak lessor menyediakan pendanaan sekaligus biaya perawatan yang keseluruhunnya tercakup dalam pembayaran leasing. Ciri utama dari bentuk ini adalah bahwa harga perolehan aktiva sebagai objek leasing tidak diamortisasikan secara petuh, dengan kata lain pembayaran yang diisyaratkan tidak cukup untuk menutup keseluruhan harga perolehan dan biaya perawatan aktiva. Namun demikian, jangka waktu operating leases ini biasanya lebih pendek daripada usia ekonomis yang diharapkan, sehingga lessor berharap dapat menyewakan kembali kepada pihak lain atau menjual aktiva tersebut untuk menutup harga perolehan, biaya perawatan dan tingkat keuntungan yang disyaratkan. Menurut Sartono 2008 : 305 kartakteristik operating leases adalah sering dicantumkannya klausal pembatalan yang memberikan hak kepada lease untuk membatalkan leasing dan mengembalikan aktiva sebelum periode leasing berakhir. Jenis leasing yang terakhir financial leases. Menurut Riyanto 1995:236 financial leases ialah bentuk leasing yang tidak memberikan maintenance services, tidak dapat dibatalkan, dan harus penuh diangsur. Pada jenis leasing ini, lessor menerima pembayaran sewa dari lesee yang meliputi harga penuh dari leased equipment tersebut plus harga bunga yang diinginkan. Lessor dalam hal ini biasanya adalah perusahaan – perusahaan asuransi atau bank dagang. Rendy Perdana, 2015 PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERTUMBUHAN ASET DAN NON DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011 – 2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3 Utang jangka panjang long term debt Utang jangka panjang adalah utang atau modal asing yang jangka waktunya panjang, yaitu lebih dari 10 tahun. Menurut Sartono 2008 : 324 utang jangka panjang adalah satu bentuk perjanjian antara peminjam dan kreditur dimana kreditur bersedia memberikan pinjaman sejumlah tertentu dan peminjam bersedia untuk membayar secara periodic yang mencakup bunga dan pokok pinjaman. Utang jangka panjang ini pada umumnya digunakan untuk membelanjai perluasan perluasan perusahaan ekspansi atau modernisasi dari perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliputi yang besar. Riyanto 1995: 238 Menurut riyanto 1995: 238 Utang jangka panjang terbagi menjadi dua bagian, yaitu pinjaman obligasi bonds-payable pinjaman hipotik mortage, sedangkan menurut Husnan 2000 : 282 Utang jangka panjang terdiri dari atas obligasi, kredit investasi, dan hipotek. Bentuk pertama yaitu obligasi, adlah surat tanda utang yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam jumlah tertentu dan akan jatuh tempo pada waktu tertentu serta memberikan pendapatan sejumlah bunga tertentu. Sartono, 2008 ; 324. Sedangkan menurut Husnan 2000: 282 Obligasi merupakan surat tanda utang dan umumnya tidak dijamin dengan aktiva tertentu. Terdapat dua jenis obligasi atau bond, yaitu a mortgage bond dan b debenture bond. Mortgage bond adalah utang jangka panjang yang dijamin oleh sekelompok asset Sartono, 2008 : 324. Dengan demikian, apabila seandainya Rendy Perdana, 2015 PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERTUMBUHAN ASET DAN NON DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011 – 2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu debitur tidak dapat membayar kembali utang dan bunganya, maka kreditur dapat memaksa perusahaan untuk menjual asset yang dijadikan jaminan. Jenis obligasi kedua adalah debenture bond, yaitu utang jangka panjang tanpa jaminan. Jenis obligasi ini hamper mirip dengan utang jangka panjang yang diperoleh melalui bank maupun perusahaan asuransi. Namun yang membedakan adalah bunga debenture biasanya lebih tinggi daripada bunga mortgage bond karena risiko yang ditanggung debenture bond lebih tinggi daripada risiko yang dihadapi pemegang mortgage bond. Bentuk utang jangka panjang yang kedua yaitu kredit investasi. Jenis pendanaan ini disediakan oleh perbankan, dan masih banyak dimanfaatkan oleh kalangan pengusaha. Utang yang diperoleh melalui bank atau perusahaan asuransi yang memiliki tiga karakteristik yaitu cepat, fleksibel. Dan biaya rendah yang disebabkan karena pinjaman tersebut dinegosasikan langsung antara peminjam dengan kreditur. Biaya administrasi menjadi semakin kecil, dan tidak diperlukan adanya persetujuan dengan pengawas pasar modal sepertinya halnya perusahaan mengeluarkan obligasi. Sedangkan mengenai tingkat bunga yang disetujui dapat berupa bunga tetap atau variable. Jika digunakan tingkat bunga tetep, maka biasanya ditentukan setinggi tingkat bunga obligasi yang memiliki jatuh tempo yang sama dan resiko yang sama. Jika tingkat bunga ditentukan bersifat variable, maka kreditut dapat menentukan sebesar persentase tertentu di atas tingkat bunga surat berharga yang dikeluarkan oleh pemerintah atau obligasi pemerintah Sartono, 2008:324 Rendy Perdana, 2015 PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERTUMBUHAN ASET DAN NON DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011 – 2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bentuk utang jangka panjang yang terakhir adalah hipotik. Pinjaman hipotik merupakan “bentuk utang jangka panjang dengan agunan aktiva tidak bergerak tanah, bangunan.” Husnan, 2000: 287. Dalam perjanjian kredit pada hipotik, disebutkan secara jelas aktiva apa yang dipergunakan sebagai agunan. Dalam peristiwa likuidasi. Kreditur akan dibayar terlebih dahulu dari hasil penjualan aktiva tetap yang dipergunakan sebagai agunan. Apabila hasil penjualan aktiva yang digunakan tersebut belum cukup, maka sisanya menjadi kreditur umum, sama halnya dengan pemilik obligasi.

2.1.4 Struktur Modal

Struktur modal adalah merupakan perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen, dan saham biasa Sartono 2008:225. Menurut Weston dan Brigham 2005:150, struktur modal yang ditargetkan adalah bauran atau perpaduan dari utang, saham preferen, saham biasa yang dikehendaki perusahaan dalam struktur modalnya. Struktur modal yang optimal adalah gabungan ekuitas yang memaksimumkan harga saham perusahaan. Struktur modal adalah hasil atau akibat dari keputusan pendanaan Financing Decision yang intinya memilih apakah menggunakan utang atau ekuitas untuk mendanai operasi perusahaan. Perbandingan antara total hutang terhadap ekuitas yang biasa diukur melalui rasio debt to equity ratio DER. DER dapat menunjukkan tingkat resiko suatu perusahaan dimana semakin tinggi rasio DER, maka perusahaan semakin tinggi resikonya karena pendanaan dari unsur hutang lebih besar daripada modal Rendy Perdana, 2015 PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERTUMBUHAN ASET DAN NON DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011 – 2013 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sendiri equity mengingat dalam perhitungan hutang dibagi dengan modal sendirinya, artinya jika hutang perusahaan lebih tinggi dari modal sendirinya berarti rasio DER diatas 1, sehingga penggunaan dana yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan lebih banyak menggunakan dari unsur hutang. Dalam kondisi DER diatas 1 perusahaan harus menanggung biaya modal yang besar, resiko yang ditanggung perusahaan juga meningkat apabila investasi yang dijalankan perusahaan tidak menghasilkan tingkat pengembalian yang optimal. Oleh karena itu investor cenderung lebih tertartik pada tingkat DER tertentu yang besarnya kurang dari 1 karena jika lebih besar dari 1 menunjukkan resiko perusahaan semakin meningkat. Menurut Sofyan Syafri 2010:303. “Rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik menutupi utang – utang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini semakin baik” Rumusan untuk menghitung DER dapat digunakan sebagai berikut Kasmir, 2010:158

2.1.5 Teori Struktur Modal

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

1 50 100

Pengaruh faktor ukuran, pertumbuhan, risiko keuangan, struktur aktiva dan non debt tax shield perusahaan terhadap struktur modal pada Bursa Efek Enam Negara ASEAN

3 49 124

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, RESIKO BISNIS, STRUKTUR AKTIVA DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013

0 3 23

Pengaruh Debt Tax Shield dan Non Debt Tax Shield terhadap Struktur Modal.

0 2 19

Pengaruh Debt Tax Shield dan Non-Debt Tax Shield terhadap Struktur Modal.

4 11 17

Pengaruh Current Tax dan Non Debt Tax Shield terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012.

2 5 22

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN, DAN NON-DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 22

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011.

0 0 14

Pengaruh faktor ukuran, pertumbuhan, risiko keuangan, struktur aktiva dan non debt tax shield perusahaan terhadap struktur modal pada Bursa Efek Enam Negara ASEAN

0 0 41

Pengaruh faktor ukuran, pertumbuhan, risiko keuangan, struktur aktiva dan non debt tax shield perusahaan terhadap struktur modal pada Bursa Efek Enam Negara ASEAN

0 0 15