orang yang berlainan dalam waktu yang bersamaan atau waktu yang berlainan. Secara implisit, reabilitas ini mengandung objektivitas karena hasil pengukuran tidak terpengaruh oleh siapa
pengukurnya.
36
Semakin reabil suatu tes, semakin yakin kita dapat menyatakan bahwa dalam hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama dan bisa dipakai disuatu ketika dilakukan tes
kembali. Untuk mengetahui reliabilitas soal uraian, penulis menggunakan rumus Koefisien Alpha
Alpha cronbach
, yaitu : [
] ∑
Keterangan : : Reliabilitas instrumen
: banyaknya item butir soal :
Varians
total ∑
: Jumlah seluruh
varians
masing-masing soal Kaidah keputusan : Jika
� �
berarti Reliabel
� �
berarti Tidak Reliabel
37
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran digunakan untuk menentukan derajat kesukaran suatu butir soal. Instrumen dikatakan baik jika memiliki derajat kesukaran sedang, yaitu tidak terlalu sukar, dan
tidak terlalu mudah. Untuk menghitung tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan rumus:
Keterangan:
36
Anwar Sanusi, Metode Penelitian Bisnis Jakarta: Salemba Empat, 2011, h. 80.
37
Ibid, h. 115.
: indeks kesukaran untuk setiap butir soal : banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
: banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal
tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal itu adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran Indeks Kesukaran I
Kategori
Sukar Sedang
Mudah
4. Daya Beda
Menganalisis daya pembeda artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesanggupan tes tersebut dalam membedakan siswa yang termasuk ke dalam kategori lemah rendah dan kategori
kuat tinggi prestasinya. Menghitung daya pembeda ditentukan dengan rumus:
Keterangan : : daya beda
: proporsi kelompok tinggi : proporsi kelompok rendah
Langkah-lamgkah yang dilakukan untuk menganalisis daya pembeda butir tes adalah sebagai berikut:
a. Mengurutkan jawaban siswa mulai dari yang tertinggi sampai dengan yang terendah.
b. Membagi kelompok atas dan kelompok bawah.
c. Menghitung proporsi kelompok atas dan bawah dengan rumus,
dan .
d. Menghitung daya beda dengan rumus yang telah ditentukan.
Hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasi berdasarkan klasifikasi yang tertera pada Tabel 3.3 berikut :
Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Daya Pembeda
DB Kriteria
Baik sekali Baik
Cukup Jelek
F. Teknik Analisis Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan peneliti adalah uji
Lieliefors
. Rumus
Lieliefors
:
�
| |
� � �
Dengan hipotesis : : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
: Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal Taraf Signifikan
Langkah langkah uji
Lieliefors:
a. Mengurutkan data
b. Menentukan frekuensi masing-masing data
c. Menentukan frekuensi kumulatif
d. Menentukan nilai dimana
̅ �
dengan ̅
∑
√
∑ ̅
e. Menentukan nilai
�
f. Menentukan nilai
�
| | g.
Menentukan nilai
� � �