analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan rumus
Pearson Product Moment
dengan rumus sebagai berikut : ∑
∑ ∑
√ ∑ ∑
∑ ∑
Nilai adalah nilai koefisien korelasi dari setiap butir item soal sebelum dikoreksi.
Kemudian dicari
corrected item-total correlation coefficient
dengan rumus sebagai berikut :
√ Keterangan :
: nilai jawaban responden pada butir item soal ke- : nilai total responden ke-
: nilai koefisien korelasi pada butir item soal ke- sebelum dikoreksi
: standar deviasi total : standar deviasi butir item soal ke-
:
corrected item-total correlation coefficient
Nilai akan dibandingkan dengan koefisien korelasi tabel
� � �
. Jika
� �
, maka instrumen valid.
35
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas suatu alat pengukur menunjukkan konsistensi hasil pengukuran sekiranya alat pengukur itu digunakan oleh orang yang sama dalam waktu yang berlainan atau digunakan oleh
35
Novalia dan M. Syazali, Olah Data Penelitian Pendidikan, Bandar Lampung: Anugrah Utama Raharja, 2013, h. 38.
orang yang berlainan dalam waktu yang bersamaan atau waktu yang berlainan. Secara implisit, reabilitas ini mengandung objektivitas karena hasil pengukuran tidak terpengaruh oleh siapa
pengukurnya.
36
Semakin reabil suatu tes, semakin yakin kita dapat menyatakan bahwa dalam hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama dan bisa dipakai disuatu ketika dilakukan tes
kembali. Untuk mengetahui reliabilitas soal uraian, penulis menggunakan rumus Koefisien Alpha
Alpha cronbach
, yaitu : [
] ∑
Keterangan : : Reliabilitas instrumen
: banyaknya item butir soal :
Varians
total ∑
: Jumlah seluruh
varians
masing-masing soal Kaidah keputusan : Jika
� �
berarti Reliabel
� �
berarti Tidak Reliabel
37
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran digunakan untuk menentukan derajat kesukaran suatu butir soal. Instrumen dikatakan baik jika memiliki derajat kesukaran sedang, yaitu tidak terlalu sukar, dan
tidak terlalu mudah. Untuk menghitung tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan rumus:
Keterangan:
36
Anwar Sanusi, Metode Penelitian Bisnis Jakarta: Salemba Empat, 2011, h. 80.
37
Ibid, h. 115.