Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hipnotis dan Hipnosis

Ada dua istilah yang mirip, tetapi memiliki makna atau pengertian yang sangat berbeda. Adapun dua istilah tersebut adalah hipnotis hypnotic dalam bahasa inggris dan hipnosis hypnosis . Dilihat dari segi bahasa, hipnosis merujuk pada nama Dewa Tidur orang Yunani, yakni hypnos . Meskipun diambil dari nama Dewa Tidur orang Yunani, kondisi hipnosis tidak persis sama dengan dewa tersebut. Artinya, hipnosis tidak membuat orang benar-benar dalam kondisi tidur. Orang yang sedang tidur tidak menyadari dan tak mampu mendengar suara-suara disekitarnya. Sedangkan, orang dalam kondisi hipnosis, meskipun tubuhnya beristirahat seperti tidur masih bisa mendengar dengan jelas dan merespon informasi yang diterimanya. Dari penjelasan tersebut, tampak jelas bahwa hipnosis tidak sama dengan tidur. Apabila mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, hipnosis adalah keadaan seperti tidur karena sugesti. Pada taraf permulaan, orang itu berada di bawah pengaruh pihak yang memberikan sugesti. Sedangkan hipnotis adalah membuat seseorang dalam keadaan hipnosis. Dengan demikian, perbedaannya sudah jelas bahwa hipnosis itu adalah kondisi ketidaksadaran seseorang sedangkan hipnotis adalah jalan menuju pada kondisi tersebut. 10 Hipnotis merupakan komunikasi seperti halnya komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Namun ada dua bagian besar yang membedakan, yaitu formal hipnosis dan informal hipnosis. a. Formal Hypnosis 10 Deni Mahardika, Menerapkan Hypnostudying Yogyakarta: Diva Press, 2015, h. 9. 14 Aktivitas hipnotis yang digambarkan dengan melambaikan tangan, mengayunkan pendulum, memandu relaksasi, merupakan bentuk dari hipnotis formal, atau direct hypnosis , terkadang disebut sebagai genuine hypnosis . Pada umumnya pengertian “mempelajari hipnotis” secara awam, adalah mempelajari teknik hipnotis formal, walaupun di dunia hypnotherapy modern juga terdapat teknik hipnotis informal yang dipergunakan misalnya untuk menghadapi klien yang sangat kritis teknik ini nantinya merupakan bagian dari ericksonian hypnotherapy . Jadi jika kita menyaksikan seorang Stage Hypnotist beraksi di layar kaca, maka pasti ini termasuk dalam kategori Formal Hypnosis . b. Informal Hypnosis Hipnotis informal, atau indirect hypnosis biasanya berupa pola komunikasi alamiah sehari- hari, tetapi dapat membuat filter seseorang menjadi terbuka. Teknik hipnotis informal ini biasa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, walaupun mungkin secara tidak disadari, misalkan oleh para penjual handal yang mampu menggerakkan calon pembeli, dari semula tidak tertarik, menjadi mempertimbangkan, dan akhirnya melakukan pembelian. Pada saat ini hipnotis informal juga mulai dikembangkan di bidang-bidang non therapeutic , misalkan hypnosis forselling , hypnosis for parenting , dll. Para politisi, para pemimpin spiritual, mempergunakan hipnotis jenis ini. 11 Berdasarkan penelitian statistik yang dilakukan oleh suatu universitas di USA, diperoleh kesimpulan, bahwa dalam suatu komunitas, akan diketemukan tiga kelompok orang dengan tingkat penerimaan hipnotis yang berbeda, yaitu: 12 a. Mudah, yaitu kelompok orang yang sangat mudah untuk menerima proses hipnotis. Jumlahnya adalah 5. 11 Yan Nurindra, Hypnosis for Dummies, Penerbit tidak ada: 2008, h. 12. 12 Ibid, h. 15.