68
Efektif dan Aplikatif Berbahasa Indonesia untuk Tingkat Madia Kelas XI
g. patah arang, artinya menyerah h. kalang kabut, artinya kacau-balau
2. Mengidentifikasi frasa dalam kalimat
a. Mengidentifikasi dan Menggunakan Frasa
Pernahkah Anda mendengar istilah frasa? Pada dasarnya setiap bertutur atau menulis kalimat, frasa pada umumnya
selalu hadir. Mari kita cermati kalimat berikut. 1 Dua orang siswa sedang membeli buku baru di pasar.
2 Sebentar lagi pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak.
Pada kalimat 1 terdapat empat frasa, yaitu dua orang siswa, sedang membeli
, buku baru, dan di pasar. Pada kalimat 2 terdiri dari tiga frasa, yaitu sebentar lagi, akan menaikkan
dan harga bahan bakar minyak. Kata pemerintah bukan frasa. Mengapa demikian? Jika Anda perhatikan dengan saksama,
setiap frasa terdiri atas dua kata atau lebih. Di samping itu, semua kata tersebut menduduki salah satu fungsi kalimat,
misalnya frasa dua orang siswa menduduki fungsi subjek S, sedang membeli menduduki predikat P, frasa buku baru
menduduki fungsi objek O, dan di pasar menduduki fungsi keterangan K. Kalimat kedua pun apabila diuraikan akan
mempunyai karaktersitik yang sama.
Berdasarkan kedua ciri tersebut, Anda dapat menyimpul- kan bahwa frasa adalah satuan bahasa yang terdiri atas dua
kata atau lebih yang tidak melebihi batas fungsi unsur klausa. Frasa dua orang siswa, mempunyai distribusi yang sama
dengan unsurnya, baik dengan unsur dua orang maupun dengan unsur siswa. Mari kita perhatikan kalimat berikut.
1 Dua orang sedang membeli buku baru di pasar. 2 Siswa sedang membeli buku baru di pasar.
Berdasarkan kalimat tersebut, semua unsur frasa dapat dipisahkan dan digunakan dalam kalimat. Frasa yang demikian
dinamakan frasa endosentrik. Bandingkan dengan kalimat berikut.
1 Dua orang siswa sedang membeli buku baru di. 2 Dua orang sedang membeli buku baru pasar.
Frasa di pasar tidak mempunyai distribusi yang sama dengan unsur-unsurnya, yakni di dan pasar karena tidak
dapat digunakan dalam kalimat. Frasa tersebut disebut frasa eksosentri
k. Dapatkah Anda menjelaskan kembali perbedaan
Tahukah Anda?
Morfologi linguistik
Morfologi adalah cabang linguistik yang
mengidentiikasi satuan- satuan dasar bahasa
sebagai satuan gramatikal. Morfologi mempelajari
seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-
perubahan bentuk kata terhadap golongan dan
arti kata, atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa
morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata
serta fungsi perubahan- perubahan bentuk kata
itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik
Sumber:
Morfologi Bahasa Indonesia, 19961997