Jenis Kalimat sma11bhsind BahasaDanSastraProgBhs Demas

Bab V ~ Kependudukan 145 c. KB + KS Kata Benda + Kata Sifat Contoh: Susan sakit. Nilainya bagus. d. KB + K BIL. Kata Benda + Kata Bilangan Contoh: Ayamnya lima ekor. Bukunya dua buah. e. KB + K Depan Kata Benda + Kata Depan Contoh: Ayahnya di Denpasar. Rumahnya di Bandung. Pola tersebut, kata benda pertama menunjukkan subjek, sedangkan kata benda kedua, kata kerja, kata sifat, kata bilangan, dan kata depan sebagai predikat kalimat.

3. Jenis Kalimat

Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: a. Kalimat tunggal Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa. Unsur inti kalimat tunggal adalah subjek dan predikat. Contoh: Paramita pulang. Mereka mahasiswa asing. Kalimat tunggal dibedakan menjadi: 1 Kalimat berpredikat verbal kata kerja 2 Kalimat berpredikat verbal kata kerja a Kalimat Intransitif Kalimat yang tidak berobjek dan tidak berpelengkap hanya memiliki dua unsur fungsi wajib, yaitu subjek dan predikat. Contoh: Handayani sedang berbelanja. Ria berjalan. b Kalimat Transitif Kalimat yang berobjek dan tidak berpelengkap yang memiliki tiga unsur fungsi wajib, yaitu subjek, predikat, dan objek. Contoh: Presiden akan memasok semua kebutuhan lebaran. Presiden merestui pembentukan Panitia Pemilihan Umum c Kalimat Pasif Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya berperan sebagai penderita. Cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif: 1 Subjek pada kalimat aktif dijadikan objek pada kalimat pasif. 2 Awalan men- diganti dengan di-. Di unduh dari : Bukupaket.com Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi Bahasa 146 3 Tambahkan kata oleh di belakang predikat Contoh: Sayur bayam dimasak ibu. Meja diangkat oleh ayah. d Kalimat Aktif Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya berperan sebagai pelaku atau melakukan pekerjaan. Contoh: Ayah memperbaiki kursi itu. Saya sudah mencuci mobil itu. 3 Kalimat berpredikat adjektival kata sifat Contoh: Adiknya sakit. Perkataan orang itu benar. 4 Kalimat berpredikat nominal kata benda Contoh: Orang itu pencurinya. Dia guru saya. 5 Kalimat berpredikat frase preposisional frase kata depan Contoh: Nenek sedang ke pasar. Cincin itu untuk Rita. b. Kalimat majemuk Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih. Contoh: Tabrakan itu terjadi di jalan Tamrin dan dua orang meninggal. Saya ingin mengantarnya, tetapi ia keberatan. 1 Kalimat majemuk setara Kalimat majemuk setara adalah gabungan dari beberapa kalimat tunggal yang unsur-unsurnya tidak dapat dihilangkan. Kalimat majemuk setara dibedakan menjadi: a Kalimat majemuk setara sejajar Kalimat yang antar klausanya sederajat. Contoh: Matahari terbit dari ufuk timur dan petani-petani berangkat ke ladang. b Kalimat majemuk setara pertentanganberlawanan. Contoh: Pamannya diam sekali, tetapi bibinya cerewet luar biasa. c Kalimat majemuk setara pilihanmengganti Contoh: Kau mau menerima lamarannya atau kau akan menjadi perawan tua. Di unduh dari : Bukupaket.com Bab V ~ Kependudukan 147 Latihan 2 Kalimat majemuk bertingkat Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang hubungannya tidak sederajat. Salah satu unsurnya berfungsi sebagai induk kalimat, sedangkan unsur lainnya berfungsi sebagai anak kalimat. Kalimat majemuk bertingkat dibedakan menjadi: a Kalimat majemuk bertingkat pengandaian, ditandai dengan konjungsi jika, seandainya, andaikan. Contoh: Jika tidak hujan, ia akan datang ke pesta itu. b Kalimat majemuk bertingkat hubungan sebab, ditandai dengan konjungsi sebab, karena, dan oleh karena itu. Contoh: Amir tidak sekolah karena sakit. c Kalimat majemuk bertingkat hubungan waktu, ditandai dengan konjungsi ketika, sewaktu, dan semasa.. Contoh: Pekerjaan ini sudah selesai ketika ayah datang dari kantor. 3 Kalimat majemuk campuran Kalimat majemuk merupakan gabungan kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Dalam kalimat majemuk campuran, sekurang-kurangnya terdapat tiga kalimat tunggal. Contoh: Pekerjaan ini sudah selesai ketika ayah datang dari kantor dan ibu selesai memasak. Induk kalimat : Pekerjaan ini sudah selesai Anak kalimat : a. Ayah datang dari kantor. b. Ibu selesai memasak. 4 Kalimat majemuk rapatan Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk setara yang bagian- bagian unsurnya dirapatkan. Hal ini terjadi karena kata-kata atau frase dalam bagian-bagian kalimat itu menduduki fungsi yang sama. Proses perapatan dilakukan dengan cara menghilangkan salah satu fungsi kalimat yang sama. Contoh: Benteng itu ditembaki, dibom bertubi-tubi, dan diratakan dengan tanah. 1. Carilah dan buatlah kalimat berdasarkan penjelasan di atas Kemudian bedakan kalimat-kalimat tersebut 2. Nah, sekarang untuk lebih meningkatlan pemahaman Anda tentang membedakan berbagai jenis kalimat, buatlah kalimat. Kemudian, tentukan kalimat yang Anda buat termasuk jenis kalimat yang telah dijelaskan pada pembelajaran di atas. Tulislah pekerjaan Anda dalam buku latihan Di unduh dari : Bukupaket.com Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi Bahasa 148 F. Menganalisis Puisi Berdasarkan Komponen Bentuk Puisi dan Isi Tentunya Anda sudah pernah mendengar orang membacakan sebuah puisi? Untuk pembelajaran kali ini, Anda akan mempelajari cara menganalisis puisi berdasarkan komponen bentuk puisi bait, larik, rima, irama dan isi pengindraan, pikiran, perasaan, imajinasi. Puisi dapat diartikan sebagai bentuk pengalaman. Sebelum seseorang dapat menghayati puisi, terlebih dahulu harus dapat membaca puisi. Dalam hal membaca, Anda perlu mengerahkan seluruh mata batin, daya ingat akal, daya rasa, dan daya khayal. Setelah Anda dapat membaca puisi, langkah yang seyogyanya dilakukan adalah menghayati puisi tersebut. Sebelum mulai untuk menghayati puisi, sebaiknya Anda harus paham betul terhadap isi dari puisi tersebut. Langkah-langkah apa sajakah yang dapat dilakukan supaya dapat memahami puisi secara baik? Langkah-langkah yang dapat Anda lakukan yaitu dengan: 1. daftarlah kata-kata sulit yang ada dalam puisi, 2. carilah makna kata-kata sulit tersebut dalam kamus, 3. tambahkanlah tiap kata atau kalimat dengan kata lain sehingga mem- permudah pemahaman arti kalimat, 4. buatlah parafrase puisi, 5. diskusikan apakah parafrase tersebut dapat diterima, 6. lakukan wisata imajinasi dari puisi tersebut dengan cara: a. membaca puisinya, b. menundukkan kepala sejenak, c. membayangkan seolah-olah kita masuk dalam isi puisi tersebut. Misalnya saja Anda akan menghayati puisi tentang keindahan. Supaya lebih terasa secara nyata, Anda dapat membayangkan suasana pantai atau pegunungan seolah-olah Anda sedang berada di sana dan sedang mengalaminya. Secara singkat, puisi dapat diartikan sebagai pengucapan atau buah pikiran dan perasaan yang ada pada diri manusia yang dituangkan melalui tulisan yang berupa baris dan bait. Unsur perasaan dalam puisi sesungguhnya tidak dapat dipisahkan. Jadi, puisi merupakan penghayatan kehidupan manusia totalitas yang dipantulkan oleh penciptanya dengan segala pribadi, pikiran, perasaan, dan kemauannya. Agar dapat menghayati puisi secara mendalam, Anda harus paham mengenai bentuk dan struktur puisi. Bentuk atau struktur puisi tersebut antara lain:

1. Struktur Fisik