Membaca Teks Kebudayaan sma11bhsind BahasaDanSastraProgBhs Demas

Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi Bahasa 5 0 Tugas Mandiri Latihan Jawablah pertanyaan di bawah ini 1. Pahamilah kutipan novel di atas dengan cermat 2. Ceritakan secara lisan isi novel di atas 3. Mintalah komentar guru Anda tentang hasil pembacaan tersebut Untuk memahami lebih lanjut tentang materi di atas, carilah cerita pendek yang sederhana. Kemudian ceritakan kembali secara lisan di depan kelas. C. Menemukan Pokok Pikiran Teks Esai tentang Kebudayaan Tentunya Anda semua sudah pernah membaca koran atau majalah. Pernahkah Anda menemukan dan mencatat pokok pikiran yang terkandung dalam teks tersebut? Pada pembelajan berikut, Anda akan berlatih untuk menemukan pokok pikiran teks esai tentang kebudayaan.

1. Membaca Teks Kebudayaan

Agar dapat memahami isi bacaan, seseorang dituntut harus dapat menguasai teknik membaca secara benar. Di antaranya yaitu dengan berkonsentrasi terhadap bacaan, hindarilah kebiasaan-kebiasaan buruk dalam membaca seperti: menunjuk bacaan dengan jari, kepala ikut bergerak, mulut ikut bergerak. Keburukan-keburukan dalam membaca dapat mengganggu konsentrasi Anda sehingga Anda tidak fokus pada isi bacaan. Pada masa sekarang ini jarang seseorang yang mengenal dan memahami nilai-nilai kebudayaan dan tradisi yang ada di Indonesia. Hal ini terjadi karena adanya kontaminasi dengan kebudayaan modern yang lebih praktis dan minimnya bacaan atau buku yang mengulas tentang tradisi atau kebudayaaan suatu daerah. Untuk lebih jelasnya lihat dan bacalah wacana kebudayaan Ritual Bulan Sura masyarakat Yogyakarta di bawah ini Di unduh dari : Bukupaket.com Bab II ~ Transportasi 51 RITUAL BULAN SURA Masyarakat Jawa Laku Prihatin YOGYAKARTA KOMPAS - Masyarakat Jawa mempercayai Sura merupakan bulan yang penuh berkah. Bulan pertama pada kelender Jawa tersebut juga diperuntukkan guna memuliakan Tuhan sehingga harus diisi dengan laku prihatin serta mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa. Laku prihatin ini ditamdai dengan doa, tirakat, serta aneka lelaku yang sudah dimulai sejak awal pergantian tahun Jawa pada malan 1 Sura. Menurut pengamat budaya Ki Bangun, tradisi bulan Sura merupakan tradisi unik yang lahir dari perjalan sejarah yang panjang. Pujangga R. Ng. Ranggawarsita menyebut Sura memiliki makna sinar atau terang Ilahi. Bulan itu juga dipersembahkan bagi raja sebagai wakil Tuhan di bumi. Masyarakat Yogyakarta melakukan berbagai tradisi pada bulan sura, seperti mubeng beteng keraton, bertapa, kungkum, dan puasa. Selain itu, mereka juga melaksanakan jamasan atau mencuci pusaka, mencuci akik, dan membuat rajah. “Bulan ini digunakan untuk diam dan merenungi makna hidup untuk kersihan badan dan hati,”ucap Ki BAngun. Satu Sura sebagai tanggal pertama penanggalan Jawa tersebut selalu jatuh pada hari pertama Tahun Baru Isalam, yaitu 1 Muharam. Kalender Jawa, lajutnya, merupakan perpaduan kalender Saka yang berasal dari India dengan kalender Hijriah dari Arab. Kalender Saka berasal dari system penanggalan Hindu berdasarkan perhitungan matahari, sedangkan kalender Hijriah mengikuti perhitungan bulan. Tak ada pesta Sepanjang Sura, menurut kepercayaan, masyarakat dilarang melakukan kegiatan besar seperti pesta pernikahan atau perpindahan rumah. Usai menjalani laku prihatin di bulan Sura, masyarakat Jawa kemudian memasuki bulan Sapar yang berarti kelahiran. Mereka berharap bisa menjalani hidup dengan lebih baik di tahun yang baru. Kompas,11 Januari 2008 Di unduh dari : Bukupaket.com Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi Bahasa 52 Tugas Mandiri Latihan Jawablah pertanyaan di bawah ini 1. Diskusikan isi wacana di atas dengan teman sebangku Anda 2. Carilah informasi yang penting dalam wacana Ritual Bulan Sura masyarakat Yogyakarta

2. Mencari dan Menemukan Informasi dalam Teks