2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi mempunyai korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel - variabel
independen antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini disebut variabel-variabel bebas ini tidak ortogonal. Variabel-variabel bebas yang
bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol.
Jika terjadi korelasi sempurna diantara sesama variabel bebas, maka konsekuensinya adalah:
1 Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir, 2 Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga.
Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor dan korelasi diantara variabel independen. Jika nilai VIF lebih
besar dari 2, maka terjadi multikolinearitas di antara variabel independen. Di samping itu, suatu model dikatakan terdapat gejala multikolinearitas, jika
korelasi diantara variabel independen lebih besar dari 0.9 Ghozali, 2005:91.
3. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, demikian jika sebaliknya. Model regresi yang
baik tidak terjadi gejala heterokedastisitas Erlina, 2007 : 108.
Universitas sumatera utara
Pengujian heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan Grafik Scatter Plot, deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y
sesungguhnya yang telah di-studentized Ghozali, 2005 : 105.
3.12. Pengujian Hipotesis
1. Uji Signifikan Simultan Uji-F
Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel pengaruh variabel independen iklim kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
penjualan. Model hipotesis yang digunakan dalam Uji F ini adalah sebagai berikut:
H : b
1
= b
2
= 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas pengaruh keselamatan kerja dan kerja
esehatan X tingkat kecelakaan Y. H
: b
1
≠ b
2
≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu bebas pengaruh keselamatan kerja dan
kerja kesehatan X terhadap tingkat kecelakaan Y.
2. Uji Signifikansi secara Parsial Uji-t
Pengujian hipotesis secara statistik dilakukan dengan menggunakan uji signifikansi parsial Uji – t. Menurut Ghozali 2005 : 84, “uji statistik t
pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual menerangkan variasi variabel
dependen”. Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen
Universitas sumatera utara
terhadap variabel dependen, dilakukan uji t Nugroho:2005. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :
H
o
: b
1
= 0, artinya Program Keselamatan dan Kesehatan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Kecelakaan Kerja.
H
a
: b
1
≠ 0, artinya Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Kecelakaan Kerja.
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : a.
Ho diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
b. Ha diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
3. Koefisien Determinan R