Uji Asumsi Klasik METODE PENELITIAN

Di mana: Y = Tingkat Kecelakaan Kerja a = Konstanta apabila X = 0 b 1 ,b 2 = Koefisien regresi X 1 = Keselamatan Kerja X 2 = Kesehatan Kerja e = Error Tingkat Kesalahan

3.11. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis regresi sederhana yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, multikolinearitas, heterokedastisitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mendeteksi normalitas data yang digunakan dalam pengujian hipotesis kelak. Tujuan dari uji normalitas adalah mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Erlina , 2007:103. Uji Normalitas dapat ditempuh dengan menggunakan kurva persebaran data atau menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov K-S dengan kriteria jika p-value 0,05 berarti data terdistribusi tidak normal. Normalitas data merupakan asumsi terpenting dalam statistika parametrik sehingga pengujian terhadap normalitas data harus dilakukan agar asumsi dalam statistika parametrik terpenuhi Supramono dan Utami, 2004 : 82. Universitas sumatera utara

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi mempunyai korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel - variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini disebut variabel-variabel bebas ini tidak ortogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol. Jika terjadi korelasi sempurna diantara sesama variabel bebas, maka konsekuensinya adalah: 1 Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir, 2 Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor dan korelasi diantara variabel independen. Jika nilai VIF lebih besar dari 2, maka terjadi multikolinearitas di antara variabel independen. Di samping itu, suatu model dikatakan terdapat gejala multikolinearitas, jika korelasi diantara variabel independen lebih besar dari 0.9 Ghozali, 2005:91.

3. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, demikian jika sebaliknya. Model regresi yang baik tidak terjadi gejala heterokedastisitas Erlina, 2007 : 108. Universitas sumatera utara Pengujian heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan Grafik Scatter Plot, deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di-studentized Ghozali, 2005 : 105.

3.12. Pengujian Hipotesis

1. Uji Signifikan Simultan Uji-F

Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel pengaruh variabel independen iklim kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penjualan. Model hipotesis yang digunakan dalam Uji F ini adalah sebagai berikut: H : b 1 = b 2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas pengaruh keselamatan kerja dan kerja esehatan X tingkat kecelakaan Y. H : b 1 ≠ b 2 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu bebas pengaruh keselamatan kerja dan kerja kesehatan X terhadap tingkat kecelakaan Y.

2. Uji Signifikansi secara Parsial Uji-t

Pengujian hipotesis secara statistik dilakukan dengan menggunakan uji signifikansi parsial Uji – t. Menurut Ghozali 2005 : 84, “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual menerangkan variasi variabel dependen”. Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen Universitas sumatera utara terhadap variabel dependen, dilakukan uji t Nugroho:2005. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : H o : b 1 = 0, artinya Program Keselamatan dan Kesehatan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Kecelakaan Kerja. H a : b 1 ≠ 0, artinya Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Kecelakaan Kerja. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : a. Ho diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 b. Ha diterima jika t hitung t tabel pada α = 5

3. Koefisien Determinan R

2 Koefisien Determinan R 2 atau koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikat. Koefisien Determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu 1 2 ≤ ≤ R , jika R 2 semakin besar mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat dan apabila R 2 = 0 menunjukkan variabel bebas secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel terikat. Universitas sumatera utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PTPN IV Persero merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang agrobisnis perkebunan. Dibidang perkebunan kelapa sawit, teh, kakao kering dan produk turunannya. Kebun Bah Jambi adalah salah satu unit usaha dari PT Perkebunan Nusantara IV Persero yang berada di kabupaten simalungun sumatera utara. Pada awal berdirinya merupakan perusahaan milik swasta asing N.V.H.V.A Handels Verenering Amsterdam Negeri Belanda, kemudian PTPN IV dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah No.9 tahun 1996 tanggal 14 Febuari 1996, tentang penggabungan kebun-kebun yang ada di wilayah sumatera utara dari PTP VI, VII, dan VIII. Didirikan berdasarkan Akte Notaris Harum Kamil, SH No.37 tertanggal 11 maret 1996 dan surat Keputusan menteri kehakiman No. C28332 HT.01.01 th 96, tanggal 8 agustus 1996 serta dicantumkan dalam berita Negeri RI No.8 oktober 1996. Lokasi Kebun Bah Jambi Berada di kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi dan kecamatan tanah jawa kabupaten simalungun. Jarak dengan kota Medan sebagai ibu kota propinsi sumatera utara berkisar 147 km, dan dari kota pematang siantar 19 km. Topografi tanah keadaannya sedikit bergelombang dan berbukit. Jenis tanah Podolik Coklat Kuning PCK dan Podsolik Coklat PC. Kebun Bah Jambi memiliki luas HGU 8.060,5 HA, terdiri dari 8 afdeling tanaman kelapa sawit, emplasmen, pembibitan, pabrik, dan kolam limbah. Universitas sumatera utara

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Atas Kecelakaan Kerja di PTPN-IV (Studi Kasus di PTPN – IV Unit Kebun Bah Jambi, Pematang Siantar)

8 99 104

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Atas Kecelakaan Kerja Di PTPN – IV (Studi Kasus Di PTPN – IV Unit Kebun Bah Jambi, Pematang Siantar)

1 57 104

Pengaruh Kepemimpinan Manajer Terhadap Peningkatan Disiplin Kerja Karyawan Pada PTPN IV (PERSERO) Unit Kebun Mayang

2 54 90

Pengaruh Stress Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Ptpn Iv (Persero) Unit Kebun Tanah Itam Ulu

0 2 140

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Atas Kecelakaan Kerja di PTPN-IV (Studi Kasus di PTPN – IV Unit Kebun Bah Jambi, Pematang Siantar)

0 0 10

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Atas Kecelakaan Kerja di PTPN-IV (Studi Kasus di PTPN – IV Unit Kebun Bah Jambi, Pematang Siantar)

0 0 1

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Atas Kecelakaan Kerja di PTPN-IV (Studi Kasus di PTPN – IV Unit Kebun Bah Jambi, Pematang Siantar)

0 0 24

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Atas Kecelakaan Kerja di PTPN-IV (Studi Kasus di PTPN – IV Unit Kebun Bah Jambi, Pematang Siantar)

0 0 26

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Atas Kecelakaan Kerja di PTPN-IV (Studi Kasus di PTPN – IV Unit Kebun Bah Jambi, Pematang Siantar)

0 0 2

TINJAUAN HUKUM TERHADAP PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA ATAS KECELAKAAN KERJA DI PTPN – IV (STUDI KASUS DI PTPN – IV UNIT KEBUN BAH JAMBI, PEMATANG SIANTAR) SKRIPSI

0 0 10