c. Merancang suatu program untuk menyelesaikan masalah. Sumberdaya yang berada di luar organisasi seperti konsultan dan pemasok peralatan
dapat dimintai bantuan. Untuk hasil terbaik, gunakan metode pengajaran yang bervariasi dan libatkan karyawan sebanyak mungkin.
d. Sekali manajemen puncak telah menerima filosofi keselamatan, para manajer lini diberitahukan tentang masalah-masalah keselamatan melalui
organisasi. e. Evaluasi keefektivan program. Mencoba dan menjawab dua pertanyaan
dasar: adakah program yang telah dilaksanakan mengubah perilaku karyawan? Apakah program yang telah diterapkan yang berkaitan dengan
bisnis menghasilkan sikap yang positif? f.
Perlu meninjau kembali program pelatihan secara periodik dan membuat penyesuaian untuk dicocokan dengan standar keselamatan yan baru.
2.1.3 Kesehatan Kerja
2.1.3.1 Pengertian Kesehatan Kerja
Menurut R. Wayne Mondy 2008:82 “Kesehatan kerja adalah bebasnya karyawan dari penyakit fisik atau emosional.
Suma’mur dalam Oktorita dkk, 2001 Kesehatan kerja adalah merupakan spesialisasi dalam ilmu kesehatan beserta prakteknya yang
bertujuan agar pekerja memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik, mental, maupun sosial, dengan usaha preventif dan kuratif, terhadap
penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor- faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit umum.
2.1.3.2 Masalah Kesehatan Kerja dan Penanggulangannya
Sebagian besar perusahaan telah membentuk unit kesehatan, baik yang ditangani perusahaan maupun dilimpahkan keperusahaan asuransi. Masalah
kesehatan karyawan baik kesehatan fisik maupun mental. Melalui
Universitas sumatera utara
pertimbangan ekonomi, biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mengurus kesehatan karyawan relatif besar. Disamping itu, jumlah hari kerja
yang hilang relatif tinggi karena alasan penyakit yang diderita karyawan sehingga mereka tidak dapat bekerja. Sebagai akibat dari masalah kesehatan,
tingginya tingkat absensi dan perputaran kerja, dan produktivitas yang rendah menyebabkan kerugian yang dialami perusahaan.
Menurut bangun 2012:397 Masalah Kesehatan Kerja dan Penanggulangannya:
1. Kesehatan Fisik
Pada umumnya, perusahaan-perusahaan besar memiliki suatu bagian khusus yang menangani keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini berkaitan
dengan kompleksnya permasalahan tentang penanganan keselematan dan kesehatan kerja, mulai dari penyelidikan penyebab timbulnya kecelakaan kerja
sampai pada masalah itu dapat diatasi. Tetapi, diperusahaan kecil biasanya masalah kecelakaan dan kesehatan kerja ditangani oleh bagian sumber daya
manusia. Masalah kesehatan yang paling banyak ditangani perusahaan adalah kesehatan jasmani atau fisik akibat kecelakaan kerja. Perusahaan menyediakan
tenaga medis dan obat-obatan untuk keperluan penyembuhan penyakit yang dialami karyawan. Kebanyakan perusahaan menyediakan klinik bagi karyawan
untuk menyembuhkan penyakit ringan yang diderita karyawan. Namun untuk jenis penyakit yang lebih berat, diberikan rujukan kerumah sakit besar yang
memiliki peralatan yang lebih lengkap untuk menyembuhkan penyakit yang diderita karyawan.
Universitas sumatera utara
2. Kesehatan Mental
Belakangan ini, kesehatan mental karyawan menjadi suatu perhatian khusus karena semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi suatu
organisasi. Tekanan mental atau stres kerja work stress bukan suatu hal yang sedikit terjadi karena perkembangan teknologi yang menimbulkan tuntutan
berbagai perubahan yang harus dilakukan dalam suatu organisasi. Perkembangan perusahaan akan menuntut karyawan untuk menyetarakan
pengetahuan dan kemampuannya dalam mencapai tujuan perusahaan. Program ini sama halnya seperti penanganan pada pemeliharaan
kesehatan fisik. Kebanyakan perusahaan sudah menaruh perhatian pada penanganan ketegangan dan tekanan kehidupan modern, yang pada gilirinnya
berakibat pada gangguan-gangguan mental yang dihadapi banyak karyawan. Penyebab-penyebab lain, mendesaknya pekerjaan yang harus melampaui batas
kemampuan karyawan. Sebagian karyawan menggunakan alkohol dan obat- obat melebihi dosis untuk mengatasi masalah yang dialami, namun akan
muncul masalah lain yaitu timbulnya kecelakaan kerja yang lebih besar. Sebagai rekomendasi atas tindakan yang demikian, pimpinan perusahaan
melakukan pengembangan agar pekerjaan yang tidak sesuai dengan kemampuan karyawan dapat diatasi.
2.1.3.3 Undang-undang dan Peraturan Tentang Kesehatan Kerja
Berbagai undang-undang dan peraturan pemerintah tentang kesehatan kerja menekankan bahwa setiap pemberi kerja wajib memberikan perlindungan
atas kesehatan karyawannya. Terdapat pada undang-undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang ketentuan pokok mengenai tenaga kerja, bahwa tiap tenaga kerja
berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, dan
Universitas sumatera utara
pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. Sebagai tujuan dari undang-undang ini, menaruh
perhatian atas kesehatan karyawan membuat mereka merasa dihargai sebagai manusia sehingga akan menumbuhkan semangat kerja yang lebih tinggi.
Tujuan pelayanan kesehatan kerja, tertera pada peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor Per-01Men1979, adalah sebagai berikut:
1
Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri dengan pekerjaannya.
2
Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau lingkungan kerja.
3
Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental, dan kemampuan fisik tenaga kerja.
4
Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita sakit.
Untuk menjaga kondisi kesehatan kerja karyawan, perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan karyawan secara rutin, sebelum kerja, dan khusus
yang tertuang pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per- 02Men1979 tentang pemeriksaan kesehatan tenaga kerja. Sebetulnya,
pemeriksaan kesehatan secara berkala sangat penting dilakukan untuk mengurangi penyakit yang secara kumulatif menjadi parah yang dapat
menimbulkan kerugian yang lebih besar. Pemeriksaan kesehatan secara khusus dilakukan bagi karyawan yang menderita penyakit bawaan lahir,
seperti penyakit asma yang dapat kambuh kapan saja.
Universitas sumatera utara
2.1.4 Tingkat Kecelakaan Kerja