stres kerja yang dialami oleh para pekerja, seperti para pekerja memiliki masalah yang tengah dihadapinya seperti masalah rumah tangga dan masalah
lain nya sehingga mengakibatkan stres kerja yg tinggi, sehingga rawan terjadinya kecelakaan kerja akibat pekerja tidak bisa fokus dalam melakukan
pekerjaannya, dan juga stres kerja yang diakbatkan karena tingkat kejenuhan pekerja yang tinggi terhadap pekerjaannya, sehingga para pekerja melakukan
pekerjaannya tidak fokus lagi dan tidak menggunakan peralatan kerja sehingga rawan terjadinya kecelakaan kerja.
4.2.4.5 Pengujian Hipotesis 1.
Uji Signifikan Simultan Uji-F
Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel pengaruh variabel independen iklim kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
penjualan. Model hipotesis yang digunakan dalam Uji F ini adalah sebagai berikut:
H : b
1
= b
2
= 0, artinya secara bersama-sama simultan terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas pengaruh keselamatan kerja dan
kesehatan kerja X tingkat kecelakaan kerja Y. H
a
: b
1
= b
2
= 0, artinya secara bersama-sama simultan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu bebas pengaruh
keselamatan kerja dan kerja kesehatan X terhadap tingkat kecelakaan Y.
Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
df pembilang = k-1 = 2
Universitas sumatera utara
df penyebut = n-k = 67
Keterangan: n = jumlah sampel penelitian = 69
k = jumlah variabel bebas dan terikat = 3 Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 69 dan jumlah
keseluruhan variabel k adalah 3, sehingga diperoleh: Tingkat kesalahan α = 5 dan derajat kebebasan df = k-1 ; n-k
1 df pembilang = k-1 df pembilang = 3-1 =2 2 df penyebut = n-k df penyebut = 69 - 2 = 67
Maka : F tabel 0,05 2:67 = 3,98 Nilai F
hitung
akan diperoleh dengan menggunakan bantuan software SPSS 17 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
pada tingkat α = 5, dengan kriteria uji sebagai berikut:
H diterima bila F
hitung
F
tabel
pada α =5 H
a
diterima bila F
hitung
F
tabel
pada α = 5
Tabel 4.13 Hasil Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
2003.953 2
1001.977 24.987
.000
a
Residual 2646.598
66 40.100
Total 4650.551
68 a. Predictors: Constant, kesehatan, keselamatan
b. Dependent Variable: kecelakaan
Sumber : Data Primer diolah, 2013 Berdasarkan Tabel 4.13 dilihat nilai F
hitung
sebesar 24,987 dan F
tabel
sebesar 3,98 sehingga F
hitung
F
tabel
24,987 3,98 p ad a α = 5 . Hal ini berarti H
a
diterima, bahwa secara bersama-sama simultan seluruh variabel bebas yang
Universitas sumatera utara
terdiri dari keselamatan kerja dan kesehatan kerja berpengaruh terhadap tingkat kecelakaan kerja secara signifikan pada tingkat kepercayaan 95.
2. Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel bebas yang terdiri dari variabel keselamatan kerja dan kesehatan kerja secara
bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat kecelakaan Y. Model hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut :
H : b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0, artinya variabel bebas yaitu keselamatan kerja dan kesehatan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat
kecelakaan Y H
a
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ b
4
≠ 0, artinya variabel bebas keselamatan kerja dan kesehatan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat
kecelakaan Y. Kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 Ha diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 Hasil pengujian adalah :
Tingkat kesalahan α = 5 dan derajat kebebasan df = n-k n = jumlah sampel, n = 69
k = jumlah variabel yang digunakan, k = 3 Derajat bebas pembilang df = k-1 = 3-1 = 2
Derajat bebas penyebut df = n-k = 69 – 2 = 67 Uji t yang dilakukan adalah uji dua arah, maka t
tabel
yang digunakan adalah t
0,05
67 = 1,679
Universitas sumatera utara
Tabel 4.14 Uji Regresi Secara Parsial Uji-t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 8.235
5.299 1.697
.125 keselamatan
-1.081 .394
.344 -2.742
.008 kesehatan
-.956 .321
.374 -2.978
.004 a. Dependent Variable: kecelakaan
Sumber : Data Primer diolah, 2013 Hasil pengujian statistik t pada Tabel 4.14 dapat dijelaskan sebagai
berikut: 1. Pengaruh Keselamatan Kerja X
1
,Y terhadap Tingkat Kecelakaan Kerja:
•
Nilai t
hitung
= -2,742 menunjukkan bahwa peningkatan Keselamatan Kerja secara umum akan menurunkan Tingkat Kecelakaan Kerja.
•
Untuk nilai t tabel, dimana level of significance α = 0.05 5 dan
derajat kebebasan df = n – k atau 69 – 2, maka dengan menggunakan fungsi TINV di Microsoft Excel, diperoleh t
tabel
untuk TINV 0.05,67 adalah sebesar 1,697.
•
Nilai t
hitung
t
tabel
-2,742 -1,697, berarti H
a
diterima, bahwa peningkatan dalam Keselamatan Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat
Kecelakaan Kerja pada tingkat kepercayaan 95.
2. Pengaruh Kesehatan Kerja X
2
, Y Terhadap Tingkat Kecelakaan Kerja: •
Nilai t
hitung
= -2,978 menunjukkan bahwa peningkatan Kesehatan Kerja secara umum akan meningkatkan Tingkat Kecelakaan Kerja.
• Untuk nilai t
tabel
, dimana level of significance α = 0,05 5 dan
derajat kebebasan df = n – k atau 69 – 2, maka dengan menggunakan fungsi TINV di microsoft Excel, diperoleh t
tabel
untuk TINV 0.05,30 adalah sebesar 1,697.
Universitas sumatera utara
• Nilai t
hitung
t
tabel
-2,978 -1,697, berarti H
a
diterima, bahwa peningkatan dalam Keselamatan Kerja berpengaruh secara signifikan
terhadap Tingkat Kecelakaan Kerja pada tingkat kepercayaan 95.
3. Pengujian Koefisien Determinasi R
2
Determinan
2
R pada intinya mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel bebas yaitu variabel terhadap variasi naik turunnya variabel
keselamatan kerja dan kesehatan kerja atau tingkat kecelakaan Y secara bersama-sama, dimana:
1
2
≤ ≤ R
Tabel 4.15 Hasil Uji Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1
.656
a
.431 .414
6.332 a. Predictors: Constant, kesehatan, keselamatan
b. Dependent Variable: kecelakaan
Sumber : Data primer diolah 2013
Keterangan Tabel 4.15: a. R = 0,656 berarti hubungan relation antara variabel keselamatan
kerja dan kesehatan kerja sebesar 65,6 yang artinya mempunyai hubungan yang erat.
b. Nilai R Square sebesar 0,431 artinya keselamatan kerja dan kesehatan kerja mempengaruhi tingkat kecelakaan sebesar 43,1
dan sisanya 56,9 dapat dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
Universitas sumatera utara
4.3 Pembahasan 4.3.1 Pengaruh Program Keselamatan kerja terhadap Tingkat Kecelakaan
Kerja
Berdasarkan hasil penelitian diketahui dari pernyataan responden bahwa dari segi keselamatan kerja, perusahaan menyediakan tempat pembuangan limbah
yang aman untuk lingkungan, perusahaan juga menyediakan alat pelindung kerja, seperti: helm, sepatu boots, sarung tangan, masker dan lain-lain serta peralatan
kerja yang berbahaya diberi petunjuk penggunaannya. Tetapi dalam pelaksanaannya masih ada juga ditemukan karyawan yang tidak memakai alat
pelindung diri pada saat bekerja. Ketika di wawancara, karyawan menyatakan bahwa penggunaan alat pelindung tersebut sangat memberatkan dan menganggu
aktivitasnya dalam melakukan pekerjaan. Berdasarkan dari hasil wawancara tersebut ketidakpatuhan dari karyawan
menggunakan alat pelindung diri tentunya dapat menimbulkan resiko terhadap keselamatan para pekerja khususnya di bagian tanaman dan pabrik pengolahan
yang paling besar tingkat kecelakaannya. Untuk itu perlu adanya perhatian bagi supervisor agar dapat memberikan arahan dan petunjuk serta saksi, apabila
karyawan tidak mengikuti aturan kerja, sehingga karyawan akan memperhatikan kondisi kesehatan dan keselamatan pada saat bekerja. . Hal tersebut tentunya akan
membuat karyawan merasa diperhatikan dan akan memberi cukup kepercayaan bahwa perusahaan akan benar-benar menaruh perhatian terhadap keselamatannya,
dengan begitu tenaga kerja tidak akan memperhatikan pula masalah keselamatan. Hal ini sesuai dengan pendapat Mangkunegara 2004:61 bahwa
keselamatan kerja merupakan suatu keadaan dimana tenaga kerja merasa aman dan nyaman, dengan perlakuan yang didapat dari lingkungan dan berpengaruh
pada kualitas bekerja. Perasaan nyaman mulai dari dalam diri tenaga kerja, apakah
Universitas sumatera utara
dia nyaman dengan peralatan keselamatan kerja, peralatan yang dipergunakan, tata letak ruang kerja dan beban kerja yang didapat dalam bekerja. Hal ini sesuai
dengan pendapat Dewi Hanggraeni 2012:173 bahwa kondisi yang tidak aman dan tindakan yang tidak aman tersebut akan mengakibatkan kecelakaan kerja dan
bilamana sering terjadi akan mengancam operasi perusahaan. Keselamatan kerja merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan karena dampak terjadinya
suatu kecelakaan kerja tidak hanya merugikan karyawan tetapi juga perusahaan secara langsung. Oleh karena itu, penanganan masalah keselamatan kerja didalam
sebuah perusahaan harus secara serius oleh seluruh komponen pelaku usaha dan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja yang terorganisir dengan baik
tentunya akan mengurangi terjadinya kecelakaan kerja.
4.3.2 Pengaruh Program Kesehatan kerja terhadap Tingkat Kecelakaan Kerja