BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini memaparkan hasil penelitian yang dibahas sesuai urutan permasalahan dan tujuan penelitian, yaitu karakteristik demografi responden;
tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan responden tentang DM sebelum CBIA; tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan responden tentang DM setelah CBIA;
dan perbandingan tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan responden tentang DM sebelum dan setelah CBIA.
A. Karakteristik Demografi Responden
Usia responden dalam penelitian ini berkisar antara 15-17 tahun, yang seluruhnya duduk di kelas XI di SMKN 1 Depok Kabupaten Sleman. Responden
dengan usia 16 tahun merupakan yang terbanyak berpartisipasi dalam penelitian ini dengan jumlah 25 orang dari 30 orang 83,33, sementara yang paling sedikit
adalah responden dengan usia 15 tahun yaitu hanya 1 orang dari 30 orang 3,33. Sisanya, responden dengan usia 17 tahun berjumlah 4 orang dari 30
orang 13,33 Gambar 1.
Gambar 1. Perbandingan Jumlah Responden Berdasarkan Usia
83,33 13,33
3,33 16 tahun
17 tahun 15 tahun
40
B. Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Responden Tentang DM
Sebelum CBIA
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum CBIA, responden dengan kategori pengetahuan baik berjumlah 10 orang 33,33, pengetahuan
sedang berjumlah 18 orang 60, dan pengetahuan buruk berjumlah 2 orang 6,67 Gambar 2. Hasil ini menunjukkan bahwa jumlah responden dengan
pengetahuan kategori sedang dan buruk 66,67 jauh lebih banyak dibanding kategori baik 33,33. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya penyampaian
informasi tentang DM, baik dari orang lain maupun dari berbagai media massa yang merupakan faktor-faktor penting yang dapat meningkatkan pengetahuan
seseorang Budiman dan Riyanto, 2013. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan pengetahuan responden tentang DM dan diharapkan
pengetahuan tersebut akan meningkat setelah intervensi melalui CBIA-DM karena menurut Hartayu, 2012, CBIA-DM merupakan metode efektif dalam
meningkatkan pengetahuan pasien DM tipe 2. Pada aspek sikap, responden dengan kategori baik berjumlah 10 orang
33,33, kategori sedang berjumlah 20 orang 66,67, dan tidak ada responden dengan kategori buruk 0 Gambar 2. Hasil ini menunjukkan bahwa jumlah
responden dengan sikap kategori sedang 66,67 jauh lebih banyak dibanding kategori baik 33,33. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya pengalaman
responden terhadap DM, yang mengakibatkan penghayatan terhadap stimulus tentang DM pun kurang sehingga tidak menghasilkan tanggapan yang menjadi
salah satu dasar terbentuknya sikap terhadap DM Rusmanto, 2013. Oleh sebab itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan sikap responden tentang DM dan
diharapkan sikap responden akan meningkat setelah intervensi melalui CBIA-DM karena menurut Hartayu, 2012, CBIA-DM merupakan metode efektif dalam
meningkatkan sikap pasien DM tipe 2. Pada aspek tindakan, responden dengan kategori baik berjumlah 1 orang
3,33, tidak ada responden dengan kategori sedang 0, dan kategori buruk berjumlah 29 orang 96,67 Gambar 2. Hasil ini menunjukkan jumlah
responden dengan tindakan kategori buruk jauh lebih banyak dibanding responden dengan tindakan kategori baik. Hal ini mungkin terjadi karena pada umumnya
tindakan seseorang terjadi setelah ia mengetahui dan menyikapi tentang hal yang baru diterimanya Farida, 2014 sehingga wajar ketika sebelum CBIA, tindakan
belum mencapai target yang diharapkan. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk memperbaiki tindakan responden tentang DM dan diharapkan tindakan responden
akan berubah menjadi lebih baik setelah intervensi melalui CBIA-DM sebab menurut Hartayu, 2012, CBIA-DM merupakan metode efektif dalam
memperbaiki tindakan pasien DM tipe 2.
Gambar 2. Distribusi Jumlah Responden dengan Kategori Baik, Sedang, Buruk pada Pre-CBIA
33,33 60
6,67 33,33
66,67
3,33 96,67
0,00 20,00
40,00 60,00
80,00 100,00
120,00
Baik Sedang
Buruk Jumlah responden aspek pengetahuan
Jumlah responden aspek sikap Jumlah responden aspek tindakan
C. Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Responden Tentang DM