dengan posttest 1, pretest dengan posttest 2, dan pretest dengan posttest 3 aspek sikap, maka alat ukur yang digunakan harus sama sehingga semua uji hipotesis
pada aspek sikap menggunakan uji Wilcoxon dengan mengasumsikan bahwa seluruh data pada aspek sikap berdistribusi tidak normal. Hasil uji normalitas
Shapiro-Wilk dijabarkan dalam lampiran 34-36.
2. Uji Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal tersebut yang biasanya dituntut untuk melakukan pengecekannya.
Hipotesis dinyatakan dengan simbol H, agar tampak adanya pilihan, hipotesis perlu didampingi oleh pernyataan lain yang isinya berlawanan. Hipotesis yang
peneliti tetapkan adalah hipotesis null H , sedangkan hipotesis lawannya disebut
hipotesis alternatif H
1
. Pada penggunaan praktis, taraf signifikan p telah ditentukan terlebih dahulu dengan nilai tertentu, dalam penelitian-penelitian
kesehatan yang berorientasi pada penelitian-penelitian lapangan maka nilai taraf signifikan ditetapkan 0,05 Riwidikdo, 2013. Jika hasil analisis menunjukkan
nilai p 0,05, maka H diterima dan H
1
ditolak. Sebaliknya, jika nilai p 0,05, maka H
ditolak dan H
1
diterima. Uji Wilcoxon uji beda dua kelompok dependen
Wilcoxon atau uji tanda yang merupakan uji statistik non parametrik adalah alternatif dari uji t data berpasangan t-paired, dimana dalam
menggunakan uji ini, pada data harus dilakukan pengurutan selisih-selisih menurut peringkat ranking sebelum diproses. Uji Wilcoxon digunakan apabila
sampel yang dianalisis adalah sampel acak berukuran n dari suatu populasi
dengan median M yang belum diketahui, variabelnya berbentuk kontinyu, populasi yang diambil sampelnya simetrik, skala pengukuran yang digunakan
sekurang-kurangnya interval, dan pengamatan-pengamatan yang dilakukan saling independen Riwidikdo, 2013 dan Santoso, 2009.
Dalam uji Wilcoxon ini, pada aspek pengetahuan, pengujian data pre- post 1 menghasilkan nilai p 0,05 p = 0,00, pengujian data pre-post 2
menghasilkan nilai p 0,05 p = 0,72, pengujian data pre-post 3 menghasilkan nilai p 0,05 p = 0,54. Pada aspek sikap, pengujian data pre-post 1
menghasilkan nilai p 0,05 p = 0,00, pada pengujian data pre-post 2 diperoleh
nilai p 0,05 p = 0,21, pada pengujian data pre-post 3 diperoleh nilai p 0,05
p = 0,98. Hasil uji hipotesis dijabarkan dalam lampiran 37-39.
K. Kelemahan Penelitian