Permasalahan Keaslian Penelitian Latar Belakang

Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan remaja puteri di kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta tentang Diabetes Melitus melalui metode Cara Belajar Insan Aktif CBIA. Penelitian ini dilakukan dengan mengukur tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan responden yang diberi intervensi berupa CBIA dan pengambilan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui apakah terjadi peningkatan pengetahuan dan perubahan sikap serta tindakan responden mengenai DM yang terjadi setelah dilakukan CBIA sebagai upaya dalam menurunkan prevalensi penyakit DM.

1. Permasalahan

a. Seperti apa karakteristik demografi responden berdasarkan usia? b. Seperti apa tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan responden tentang DM sebelum CBIA? c. Seperti apa tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan responden tentang DM setelah CBIA? d. Apakah terjadi peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan responden tentang DM setelah CBIA?

2. Keaslian Penelitian

Setelah ditelusuri, ada beberapa penelitian yang mirip dengan penelitian “Peningkatan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Siswi SMK di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Tentang Diabetes Melitus Melalui Metode CBIA”, diantaranya: a. Penelitian “Pendidikan Kesehatan tentang Diabetes Mellitus terhadap Perubahan Perilaku Penduduk Desa Bulan, Wonosari, Klaten” oleh Triastuti, 2010. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Triastuti terletak pada jumlah dan rentang usia subjek penelitian. Penelitian yang dilakukan Triastuti juga menggunakan subjek dengan kadar glukosa darah diatas normal. Parameter perubahan perilaku ialah penurunan kadar glukosa darah dan hasil kuesioner post intervensi. Sementara penelitian ini melibatkan remaja puteri sehat dan parameter tingkat pengetahuan serta perubahan sikap dan perilaku ialah hasil kuesioner pre-post intervensi. b. Penelitian “Perbedaan Pengaruh Metode Edukasi Secara CBIA dan Ceramah Mengenai Kanker Serviks dan Papsmear Terhadap Peningkatan Pengetahuan, Perubahan Sikap dan Tindakan Ibu-Ibu di Kecamatan Mlati dan Kecamatan Gamping Ditinjau dari Faktor Usia” oleh Firstya, 2010. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Firstya terletak pada tujuan penelitian yakni mengetahui perbedaan pengaruh edukasi secara CBIA dan ceramah mengenai kanker serviks dan papsmear terhadap peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan tindakan ibu-ibu. Sementara dalam penelitian ini tidak dilakukan perbandingan pemberian edukasi, dan edukasi yang diberikan adalah tentang DM. c. Penelitian “Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Tingkat Pengetahuan Masyarakat Mengenai Antibiotika di Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta Tahun 2011” oleh Kusuma, 2012. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Kusuma ialah penelitian Kusuma dilakukan untuk melihat pengaruh tingkat pendidikan terhadap pengetahuan masyarakat tentang antibiotika. Sedangkan penelitian ini tidak menghubungkan tingkat pendidikan dengan pengetahuan masyarakat, dan pengetahuan yang ingin ditingkatkan dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang DM. Selain tujuan penelitian dan subjek penelitian, perbedaan juga terletak dalam hal waktu penelitian dan lokasi penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat tentang DM melalui metode CBIA.

3. Manfaat