Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

3 Pembelajaran dalam konteks Kurikulum 2013 diorientasikan agar siswa mengembangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan siswa. Guna mewujudkan pembelajaran yang demikian, minimalnya ada 5 tahap yang harus dikembangkan guru dalam mengajar dalam konteks Kurikulum 2013 antara lain melakukan observasi dengan pendekatan sains, mengembangkan kemampuan bertanya atau intellectual curiousity, kemampuan berpikir, bereksperimen, kemudian komunikasi. Kelima model tersebut adalah model proses saintifik, model multisensory dan model kooperatif Yunus Abidin, 2014:122. Menurut Yunus Abidin 2014:122, model pembelajaran proses saintifik merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa beraktivitas sebagai mana seorang ahli sains. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Hosnan 2014:34, implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum, atau prinsip yang ditemukan. Salah satu tujuan penerapan pendekatan saintifik adalah meningkatkan kemampuan berpikir tinggi siswa. Berpikir tingkat tinggi seperti didefinisikan oleh Lewis dan Smith 1993 terjadi ketika orang itu mengambil informasi dan 4 menyimpannya dalam memori dan menghubungkan dan meluaskan informasi tersebut untuk mencapai tujuan atau mencari jawaban dari situasi yang membingungkan. Sedangkan Anderson dan Krathwohl 2001 mendefinisikan berpikir tingkat tinggi sebagai “the processes-analyze, evaluate, and create”. Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa berpikir tingkat tinggi merupakan berpikir pada level yang tinggi, tidak hanya sekedar mengingat atau menghafal materi pelajaran, tetapi dapat menggunakan informasi yang telah dipelajarinya untuk menyelesaikan suatu permasalahan atau mencari jawaban dari situasi yang membingungkan, bahkan seharusnya siswa dapat membuat atau menciptakan suatu produk dari proses pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan demikian semakin baik implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran, maka semakin baik pula kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Pengembangan Kurikulum 2013 juga menekankan pada pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar, yang akan menjadi pondasi bagi tingkat berikutnya. Makna pendidikan karakter menurut Kementerian Pendidikan Nasional 2010: 4 adalah mengembangkan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif. Mulyasa 2014:7 berpandangan bahwa pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik 5 secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Dengan demikian semakin baik implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran, maka semakin baik pula pengembangan karakter sosial siswa. Fakta di lapangan menunjukan bahwa pelaksanaan Kurikulum 2013 masih jauh dari harapan. Tujuan pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dan pengembangan karakter siswa. Berdasarkan informasi dari beberapa guru di Kabupaten Gunungkidul, mereka menyatakan bahwa para siswa masih cenderung hafalan untuk materi pembelajaran yang dipelajarinya. Mereka belum berkemampuan baik dalam menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Hal ini tampak dari hasil-hasil pengerjaan tugas-tugas dan ulangan-ulangan harian. Sedangkan dalam hal pengembangan karakter, tampak bahwa para siswa tidak berbeda dengan waktu pembelajaran sebelumnya. Hal-hal ini diduga kuat pelaksanaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran belum berjalan sebagaimana mestinya. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Persepsi Siswa Tentang Implementasi Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan Tingkat Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dan Pengembangan Karakter Siswa”. Penelitian ini merupakan studi kasus di 3 SMK Negeri dan 3 SMK Swasta di Kabupaten Gunungkidul. 6

B. Batasan Masalah

Implementasi pendekatan saintifik memiliki beberapa tujuan diantaranya, untuk meningkatkan kemampuan intelek khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa, membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik, melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide, untuk mengembangkan karakter siswa Hosnan, 2014:36-37. Penelitian ini memfokuskan pada implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dan dampaknya pada tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pengembangan karakter siswa secara spesifik pada materi rekonsiliasi bank dan pencatatan pos penyesuaian.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi? 2. Apakah ada hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter siswa? 7

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi. 2. Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan pengembangan karakter siswa.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan rujukan guna kepentingan evaluasi proses pembelajaran berdasarkan pendekatan saintifik dalam mata pelajaran akuntansi keuangan yang telah dijalankan melalui evaluasi tersebut. Guru diharapkan dapat meningkatkan efektivitas proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. 2. Manfaat Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi bagi sekolah tentang kesiapan guru dalam mengimplementasi Kurikulum 2013. Melalui evaluasi tersebut, sekolah dapat menetapkan langkah-langkah yang tepat agar para guru dapat mengimplementasi Kurikulum 2013 sebagaimana yang dituntut dalam peraturan perundangan. 8 3. Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi para peneliti selanjutnya. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dalam bentuk penelitian tindakan maupun penelitian pengembangan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Studi pada Siswa Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 11 Bandung).

0 2 53

Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pengembangan karakter siswa : survei pada 5 SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di Kabupaten Sleman.

0 2 160

Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pengembangan karakter siswa.

0 0 2

Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pengembangan karakter siswa.

0 0 2

Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pengembangan karakter siswa studi kasus pada 2 SMK Negeri dan 4 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis

0 0 190

Implementasi proses pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 menurut persepsi guru : studi kasus pada guru mata pelajaran akuntansi SMK negeri dan swasta bidang keahlian bisnis dan manajemen program keahlian akuntansi se-Kabupaten Sleman.

0 0 273

Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pengembangan karakter siswa studi kasus pada 6 SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Pr

0 0 165

Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran akuntansi keuangan dengan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pengembangan karakter siswa survei pada 6 SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahli

0 1 244

Pengembangan multimedia interaktif untuk menumbuhkan motivasi siswa SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen pada pembelajaran akuntansi.

0 2 200

Hubungan persepsi siswa tentang implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran Akuntansi Keuangan dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pengembangan karakter siswa

0 1 158