Fira Basuki Asma Nadia

91 menerjemahkan beberapa buku cerita remaja berbahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Setelah bercerai dengan Albert Widjaya, pada tahun 1999 Zara menikahi Zsolt Zsemba, seorang pria kelahiran Hungaria yang berkewarganegaraan Kanada. Mereka dikaruniai dua orang anak bernama Alaya Eva Ramadi Zsemba dan Zsolt George Zainuddin Zsemba. Wanita yang mempercayai kodratnya sebagai ibu rumah tangga ini harus mengakhiri aktivitas modeling di Indonesia karena ia dan keluarga kini menetap di negeri dingin Toronto, Kanada. Menulis menurutnya merupakan hobi dominan yang dapat dilakukan, tanpa meninggalkan kodrat utama sebagai ibu rumah tangga.

3.2.9 Fira Basuki

Fira Basuki produktif menulis novel populer sejak kembali ke Indonesia setelah menuntut ilmu di Wichita State University dan Pittsburg State University Jurusan Communication Public Relation di Amerika Serikat. Ia juga pernah menjadi kontributor beberapa majalah dalam dan luar negeri. Majalah luar negeri yang pernah ia jejali adalah Sunflower, Collegio dan Morning Sun yang terbit di Kansas, Amerika Serikat. Berumah tangga tak membuatnya kehabisan ide cerita. Fira Basuki telah bersuami saat menghasilkan banyak novel. Novelis kelahiran 7 Juni 1972 ini telah dikaruniai seorang putri yang selalu enerjik. Ketika melihat putrinya selalu ceria, Fira menyimpulkan betapa energi anak hanya untuk 92 bermain. Novel pertama yang dirampungkannya adalah trilogi Jendela- Jendela Juli 2001, Pintu Februari 2002, dan Atap Agustus 2002. Setelah itu, novelnya yang diterbitkan adalah Biru Juni 2003, Rojak Februari 2004, Serial Ms. B: “Panggil Aku B” Febuari 2004, selanjutnya Ms. B: “Will U Marry Me?” Agustus 2004, Ms. B: Jadi Mami Maret 2005, Alamak April 2005, Cinta Dalam Sepotong Roti Agustus 2005, Perempuan Hujan September 2005, Windows Februari 2006, Ms. B: “B, Jangan Mati” Mei 2006, Ms. B: “Cool Cucumber” Mei 2007 dan Astraiastria pada Juli 2007. Novelis produktif ini pernah tinggal di Singapura dan merasakan lika-liku hidup di sana. Dari sanalah datang ide untuk melahirkan novel berjudul Rojak yang banyak mengungkap konflik rumah tangga tokoh utama. Di Singapura, Fira menjadi executive contributor Harper’s Bazaar, sebuah majalah gaya hidup terbitan negara berlambang singa itu. Wanita berdarah Jawa ini menulis novel populer yang dekat dengan realita kehidupan sehari-hari. Gaya tulisannya yang khas dan ringan, menjadikan novel-novel Fira banyak digandrungi kalangan dewasa dan remaja.

3.2.10 Asma Nadia

Asma Nadia lahir tanggal 26 Maret 1972. Wanita yang telah berumah tangga dan dikaruniai dua orang anak bernama Putri Salsa dan Adam Putra Firdaus ini produktif menulis karya-karya fiksi dan nonfiksi. Ia 93 telah menggondol beberapa penghargaan di bidang tulis menulis. Di antaranya adalah pemenang tiga penghargaan Adikarya Ikapi, dan pada tahun 2005 dinobatkan sebagai peserta terbaik Majelis Sastra Asia Tenggara. Kumpulan cerpennya yang berjudul Cinta Tak Pernah Menari menjadi pemenang kategori kumpulan cerpen remaja versi Forum Lingkar Pena. Adik dari Helvy Tiana Rosa ini kini bekerja sebagai CEO Lingkar Pena Publishing House. Beberapa karya fiksi Asma Nadia adalah Aku Ingin menjadi Istrimu 2003, Derai Sunyi 2002, Dialog 2 Layar 2001, Rembulan di Mata Ibu 2000, Serenade Biru Dinda 2000, Meminang Bidadari 2002, Cinta Tak Pernah Menari 2003, Ada Rindu di mata Peri 2004, Cinta Laki-Laki Biasa 2005, Kangen 2007 dan Istana Kedua 2007. Selain novel, ia juga menulis cerpen, naskah drama dan skenario teve. Naskah teaternya “Preh” merupakan salah satu naskah terbaik Lokakarya Perempuan Penulis Naskah Drama dan diterbitkan dalam dua bahasa oleh Dewan Kesenian Jakarta. Ia juga terpilih untuk mengikuti program writers in residence dan tinggal di Korea Selatan selama 6 bulan di tahun 2006. Wanita berdarah Jawa ini juga pernah di undang untuk menjadi pembicara dalam The 2 nd Asia Literature Forum di Gwangju. Asma Nadia sangat mensyukuri keterlibatannya dalam dunia menulis dan menggagas program Penulisan Cerita Pendek Pulpen bagi generasi muda. 94

3.2.11 Agnes Jessica