Terminal Cinta Terakhir Karya Ashadi Siregar

44 Suatu ketika, dengan bantuan Maya, Anna dan Ali Topan berhasil bertemu dan pergi jalan-jalan ke Taman Ria Senayan. Cinta mereka semakin bersemi. Namun akhirnya pertemuan rahasia itu diketahui Boy dan Ayah Anna. Semenjak itu Anna dipingit. Ia tak boleh keluar rumah kecuali pergi dengan ibunya dan Boy. Karena merasa keluarganya sangat kejam, suatu malam Anna kabur dari rumah. Malam itu juga, Ia dan Ali Topan menuju rumah Ika, kakak Anna, di Depok. Di sanalah akhir kisah Ali Topan Anak Jalanan. Kedua orang tua Anna datang membawa polisi ke rumah Ika. Ali Topan yang berjiwa ksatria menyerahkan Anna kembali kehadapan orang tuanya. Ali Topan dibawa ke kantor polisi. Dalam perjalanan ke Jakarta, terdengar percakapan antarpolisi hendak menjadikan Ali seorang Tekhab, polisi Team Khusus Anti Bandit. Novel dan filmnya yang sukses menjadikan Ali Topan Anak Jalanan salah satu novel populer yang mewakili zamannya. Ali Topan dianggap sebagai kisah yang merefleksikan semangat pemberontakan anak muda yang hidup dalam keluarga materialisme.

3.1.2 Terminal Cinta Terakhir Karya Ashadi Siregar

Terminal Cinta Terakhir adalah karya Ashadi Siregar. Novel terakhir dari trilogi Cintaku di Kampus Biru, Kugapai Cintamu, dan Terminal Cinta Terakhir ini terbit tahun 1976 dan langsung mengalami cetak ulang sebanyak empat kali pada tahun yang sama. Hingga Maret 2005, novel ini telah mencapai cetakan ketujuh. 45 Terminal Cinta Terakhir merupakan kisah yang sedikit berbeda dengan dua karya Ashadi Siregar sebelumnya. Pada Cintaku di Kampus Biru dan Kugapai Cintamu, latar tempat berada di Yogyakarta dengan kampus Universitas Gajah Mada, sedangkan latar tempat novel Terminal Cinta Terakhir ini di Kota Jakarta. Dalam novel ini, diceritakan tokoh yang telah bermain dalam dua novel sebelumnya yaitu Widuri, Anton, dan Erika yang tidak sengaja bertemu di Jakarta. Pada novel ini, muncul seorang pemuda, tokoh baru bernama Joki, yang kemudian menjadi tokoh utama. Joki adalah seorang peranakan Tapanuli, mantan anak borjuis. Ia harus pindah dari Medan tanah kelahirannya karena memiliki seorang ayah yang dipenjara akibat dituduh sebagai antek-antek PKI. Di Jakartalah, di rumah tulang-nya, ia menumpang dan memulai hubungan cinta bersama Widuri. Masa lalu Widuri yang kelam, membuatnya enggan dekat dengan lelaki manapun. Ia menutup hati yang telah lama terluka. Widuri seorang janda beranak satu. Kenangan pahit bersama Tody membuatnya merasa tak akan pernah jatuh cinta lagi. Sampai pada suatu saat, Joki, seorang pemuda yang bertemu dengan Widuri di dalam bis, berusaha mendekatinya dan selalu menjemput setiap Widuri pulang kerja. Mereka sempat memadu kasih, namun ketika Joki melihat Widuri berjalan dengan seorang pria bule, Joki sangat marah. Konflik terjadi saat Joki dijodohkan dengan Meinar, anak tulang Sahala. Wanita yang ada dalam hati Joki hanya Widuri. Namun hatinya 46 tertusuk ketika melihat kenyataan bahwa Widuri telah bersama dengan seorang pria bule. Konflik mengklimaks ketika Ibu Joki sakit dan demi kesembuhannya Joki harus menikahi Meinar. Persiapan pernikahan Joki dan Meinar dilakukan. Ketika menjenguk mamanya yang kesehatannya telah membaik di rumah sakit, Joki bertemu dengan Anton. Anton berusaha sedang mencari pendonor darah yang ternyata sama dengan golongan darah Joki. Joki mendonorkan darah untuk seorang anak kecil yang mengalami kecelakaan. Ternyata anak itu putra Widuri. Joki dan Widuri bertemu di rumah sakit. Namun nyawa anak Widuri tak dapat dipertahankan. Pelita hidup Widuri meninggal saat itu juga. Joki memutuskan untuk menikah dengan Widuri tanpa restu kedua orang tuanya. Novel trilogi ini berakhir saat kedua orang tua Joki merestui pernikahannya dengan Widuri. Sebuah kisah mengharukan yang berakhir bahagia dan menguras air mata. Pada tahun 1977, Terminal Cinta Terakhir diangkat ke layar lebar dengan sutradara Abrar Siregar. Film berdurasi 110 menit ini dimainkan oleh W.S. Rendra sebagai Joki dan Marini sebagai Widuri. Di balik kekurangan dan kelebihan yang dimiliki Terminal Cinta Terakhir, film, sinetron dan novelnya yang sukses menjadi salah-satu tolok ukur keberhasilan novel ini. 47

3.1.3 Gema Sebuah Hati Karya Marga T.