Distribusi Marjin Pemasaran Lateks dari Tingkat Petani Skala Produksi

perbedaan harga jual dan harga beli lateks pada tingkat petani maupun pada tingkat pedagang. Untuk mengatasi hal tersebut maka dibuat rata-rata harga jual dan harga beli lateks pada masing-masing tingkatan, yaitu tingkat petani skala produksi besar, petani skala produksi sedang, dan petani skala produksi kecil. Dalam analisis ini, data diperoleh dari 3 petani skala produksi besar, 3 petani skala produksi sedang, 3 petani skala produksi kecil, 3 pedagang pengepul, 3 pedagang besar, dan 3 pedagang pemasok industri. Untuk analisis marjin pemasaran secara berturut-turut akan dibahas distribusi marjin dari tingkat petani skala produksi besar, dari tingkat petani skala produksi sedang, dan dari tingkat petani skala produksi kecil.

1. Distribusi Marjin Pemasaran Lateks dari Tingkat Petani Skala Produksi

Besar Berdasarkan wawancara yang telah penulis lakukan diperoleh rata-rata harga jual dan harga beli lateks dari tingkat petani besar. Rata-rata harga lateks yang dimaksud dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 5.1 Rata-rata Harga Lateks dari Tingkat Petani Skala Produksi Besar pada Bulan Mei 2014 No. Sampel Petani RpKg P. Pengepul RpKg P. Besar RpKg P. Industri RpKg 1 2 3 6.200 6.100 6.300 7.000 6.800 6.900 7.900 7.600 7.700 8.900 8.500 8.900 Jumlah 18.600 20.700 23.200 26.300 Rerata 6.200 6.900 7.733 8.767 Sumber: Data Primer Jika kita lihat pada tabel di atas terdapat keberagaman harga yang diterima oleh setiap petani. Keberagaman harga tersebut terjadi karena kualitas getah karet lateks yang dihasilkan oleh masing-masing petani tidak sama. Namun hal tersebut tidak berpengaruh terlalu besar, perbedaan harganya juga sangat sedikit. Kualitas karet biasanya memiliki tipe, yaitu tipe A dan B. Tipe-tipe tersebut dilihat dari kandungan air yang terdapat dalam kepingan lateks, harga akan sedikit lebih rendah apabila kandungan air dalam kepingan lateks dinilai cukup banyak. Keberagaman harga ini tidak hanya terjadi pada petani skala produksi besar, hal tersebut juga terjadi pada petani skala produksi sedang dan skala produksi kecil. Dari tabel 5.1 kita dapat melihat rata-rata harta lateks pada tingkat petani besar adalah Rp 6.200 per kilogram, pada tingkat pedagang pengepul sebesar Rp 6.900 per kwintal, pada tingkat pedagang besar yaitu Rp 7.733 per kilogram, dan rata-rata harga lateks pada tingkat pedagang pemasok industri sebesar Rp 8.767 per kilogram. Perbedaan harga tersebut menunjukkan adanya marjin pemasaran. Perbedaan harga di tingkat pedagang pengepul dengan harga ditingkat petani menunjukkan adanya marjin pemasaran di tingkat pedagang pengepul sebesar Rp 700 per kilogram, perbedaan harga di tingkat pedagang besar dengan harga di tingkat pedagang pengepul menunjukkan adanya marjin pemasaran di tingkat pedagang besar sebesar Rp 833, dan perbedaan harga di tingkat pedagang pemasok industri dengan harga di tingkat pedagang besar menunjukkan adanya marjin pemasaran sebesar Rp 1.034 per kilogram. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan disajikan analisis biaya dan marjin pemasaran lateks dari tingkat petani besar sampai dengan pedagang pemasok industri dapat dilihat pada tabel 5.2. Tabel 5.2 Analisis Biaya dan Marjin Pemasaran Lateks dari Tingkat Petani Skala Produksi Besar di Desa Pagar Gading pada Bulan Mei 2015 No Uraian Nilai RpKw Pangsa Harga Industri 1. Petani 2. Harga Jual Petani Pedagang Pengepul 620.000 70,72 Biaya transportasi Biaya Upah 8.360 4.870 0,95 0,56 Biaya Timbang 4.470 0,51 Marjin Keuntungan Pedagang Pengepul 52.300 5,97 Harga Jual Pedagang Pengepul 690.000 78,70

3. Pedagang Besar