Penanaman, Pemeliharaan, dan Pemasaran Hasil Perkebunan

karet sangat cocok ditanam di daerah ini karena memiliki tingkat kesuburan yang tinggi. Petani di Desa Pagar Gading memilih tanaman karet untuk dibudidayakan karena dianggap memiliki tingkat keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan tanaman yang lainnya.

E. Budidaya Tanaman Karet

1. Penanaman, Pemeliharaan, dan Pemasaran Hasil Perkebunan

Sebelum menanam bibit karet terlebih dahulu menyiapkan lubang tanaman dengan jarak tanam 4 x 3 meter atau 4 x 4 meter, tergantung keinginan petani karet. Tanah-tanah cangkulan tersebut diberi pupuk kompos di setiap lubangnya., kemudian bibit karet hasil stekan ditanam. Pemeliharaan tanaman karet meliputi penyulaman, pemangkasan, dan pemupukan. Setelah 4-6 minggu setelah tanam, hendaknya diadakan pemeriksaan ke kebun karet. Bila ditemukan bibit karet yang mati, secepatnya dilakukan penyulaman, ini dimaksudkan agar pertumbuhan bibit sulaman tidak jauh tertinggal dengan tanaman lainnya. Untuk meningkatkan kesuburan tanah, petani karet pasti melakukan pemupukan. Pemupukan tanaman karet biasanya dilakukan pada musim penghujan, ini dimaksudkan agar pupuk bisa langsung terserap oleh tanaman karet. Selain pemupukan, tanaman ini juga membutuhkan pemangkasan secara rutin. Pemangkasan dilakukan untuk mengatur pertumbuhan tanaman karet agar tidak mengganggu tanaman karet satu dangan tanaman karet yang lainnya. Sampai sekarang ini hasil pertanian karet masih belum bisa diolah oleh masyarakat Desa Pagar Gading. Petani produsen menjual getah karet lateks melalui jalur pemasaran tradisional, penjualan tersebut dilakukan melalui beberapa perantara seperti pedagang kecil, pedagang besar, dan pedagang pemasok industri. 2. Gambaran Pertanian Karet di Desa Pagar Gading Pertanian karet merupakan matapencaharian di bidang pertanian yang saat ini banyak diminati oleh masyarakat Desa Pagar Gading. Desa Pagar Gading sendiri memiliki luas perkebunan karet sebesar 864,25 Ha dengan petani lateks sebesar 321 kepala keluarga. Lahan yang dimiliki oleh petani ukurannya berbeda-beda, berikut adalah klasifikasinya.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini disajikan mengenai analisis dan pembahasan terhadap data yang telah diproses selama penelitian. Berdasarkan hasil wawancara dalam penelitian yang telah penulis laksanakan diperoleh data yang diperlukan untuk menjawab masalah-masalah yang dikemukakan dalam BAB I.

A. Analisis Jalur-jalur Pemasaran Getah Karet Lateks di Desa Pagar Gading

Jalur pemasaran yang dimaksud disini adalah jalur-jalur yang menghubungkan jalur produksi lateks yang telah siap untuk dijual atau disalurkan kepada pemakai industri, dimana untuk menghubungkan hasil produksi lateks tersebut diperlukan perantara-perantara. Dalam hal ini yang menjadi perantara adalah para pedagang, yaitu pedagang pengepul, pedagang besar, dan pedagang pemasok industri. Dalam analisis ini secara berturut-turut akan dibahas jalur pemasaran yang dilalui oleh 9 petani responden yang terbagi menjadi 3 petani skala produksi kecil yaitu petani yang memiliki lahan perkebunan karet kurang dari 20.000 , 3 petani skala produksi sedang yaitu petani yang memiliki lahan perkebunan karet dari 20.000 sampai dengan 40.000 , dan 3 petani skala produksi besar, yaitu petani yang memiliki lahan perkebunan karet lebih dari 40.000 . 55