keseluruhan harga rata-rata lateks di tingkat pedagang lebih besar jika dibandingkan dengan harga rata-rata ditingkat petani, ini dikarenakan adanya
biaya-biaya yang harus dikeluarkan yang ikut menjadi pertimbangan dalam penentuan harga. Sedangkan untuk petani sendiri tidak ada biaya yang ikut
dipertimbangkan dalam menentukan harga jual lateks. Perhitungan secara terperinci mengenai analisis biaya dan marjin pemasaran lateks dari tingkat
petani sedang dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 5.4 Analisis Biaya dan Marjin Pemasaran Lateks dari Tingkat Petani
Skala Produksi Sedang di Desa Pagar Gading pada Bulan Mei 2015
No Uraian
Nilai RpKw
Pangsa Harga
Industri 1.
Petani
Harga Jual Petani 640.000
71.11
2. Pedagang Pengepul
Biaya transportasi 8.360
0.93 Biaya Upah
4.870 0.54
Biaya Timbang 4.470
0.50 Marjin Keuntungan Pedagang Pengepul
45.600 5.07
Harga Jual Pedagang Pengepul 703.300
78.14
3. Pedagang Besar
Biaya Transportasi Biaya Upah
Biaya Timbang Marjin Keuntungan Pedagang Besar
Harga Jual Pedagang Besar 8.900
5.400 3.320
65.680 786.600
0.99 0.60
0.37 7.30
87.40
4. Pedagang pemasok industri
Biaya Transportasi Biaya Upah
27.230 4.950
3.03 0.55
Biaya Timbang Marjin Keuntungan Pedagang pemasok industri
1.320 79.900
0.15 8.88
Harga Jual Pedagang pemasok industri 900.000
100 Sumber: Data Primer
Dalam tabel 5.4 terlihat bahwa biaya-biaya yang ditanggung oleh para pedagang, baik pedagang pengepul, pedagang besar maupun pedagang
pemasok industri adalah sama dengan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh para pedagang dalam analisis biaya dan marjin pemasaran lateks dari tingkat petani
skala produksi besar tabel 5.2. Jika kita amati ada perbedaan harga jual dan harga beli pada tahap pemasaran pada tingkat petani sedang tabel 5.4 dengan
tahap pemasaran pada tingkat petani besar tabel 5.2. Walaupun harga jual dan harga beli berbeda tetapi marjin keuntungan yang diambil oleh pedagang
pengepul tidak jauh berbeda dengan dengan tahap pemasaran pada petani besar, yaitu sebesar Rp 45.600 per kwintal. Dalam pemasaran ini marjin
keuntungan yang dinikmati oleh pedagang pemasok industri tetap lebih tinggi daripada marjin keuntungan yang dinikmati oleh pedagang pengepul maupun
pedagang besar, yaitu sebesar Rp 79.900 per kwintal. Jika kita melihat perbandingan antara harga jual lateks tingkat petani
sedang sebesar Rp 640.000 per kwintal dan harga jual lateks ditingkat pedagang pemasok industri yaitu Rp 900.000 per kwintal, kita dapat
mengetahui bagian harga yang diterima petani dari tingkat pedagang pemasok industri
farmer’s share yaitu sebesar 71,11 .
3. Distribusi Marjin Pemasaran Lateks dari Tingkat Petani Skala Produksi