Elastisitas Transmisi Harga LANDASAN TEORI

memerlukan biaya dalam proses pemasaran sampai ke pemakai industri. Proses pemasaran ini erat kaitannya dengan bagaian akhir yang diterima petani produsen. Menurut David Downey Riyanto, 2008:41, ada empat karakteristik utama produk yang mempengaruhi keanekaragaman bagian akhir yang diterima oleh petani, yaitu a Kadar kerusakan b Besarnya produk c Sifat musiman d Perbedaan bentuk antara produk mentah dan produk akhir.

F. Elastisitas Transmisi Harga

Untuk menyatakan peka tidaknya jumlah yang mau dibeli terhadap perubahan harga dipergunakan istilah elastisitas. Menurut Tri Kunangwasih Antyo Pracoyo 2006:76, elastisitas didefinisikan sebagai presentase perubahan jumlah yang diminta dibandingkan dengan persentase perubahan dari variabel bebas. Sedangkan Ari Sudarman 2000:94 mengartikan elastisitas harga price elasticity adalah tingkat kepekaan relatif dari jumlah yang diminta konsumen, akibat adanaya perubahan tingkat barang. Dengan kata lain elastisitas harga adalah perubahan proporsional dari sejumlah barang yang diminta dibagi dengan perubahan proporsional dari harga. Elastisitas transmisi harga digunakan untuk menjelaskan perbandingan persentase perubahan harga di pemakai industri dengan persentase perubahan harga di tingkat produsen. Analisis transmisi ini memberikan gambaran bagaimana harga yang dibayarkan konsumen akhir ditransmisikan kepada produsen. Untuk melihat hubungan elastisitas harga di tingkat produsen dan tingkat konsumen, dapat dilihat elastisitas transmisi harganya yaitu perubahan dari harga eceran terhadap perubahan harga di tingkat produsen. Selain itu, Hasyim Bustanul, 2004:19 berpendapat bahwa analisis elastisitas transmisi harga adalah analisis yang menggambarkan sejauh mana dampak perubahan harga suatu barang disatu tingkat pasar terhadap perubahan harga barang itu di tingkat pasar lainnya. Marjin pemasaran merupakan akibat adanya permintaan turunan derived demand dari pemakai industri kepada petani produsen. Secara sistematik elastisitas transmisi harga adalah: = = x Dimana : = elastisitas transmisi harga = perubahan harga lateks di tingkat pemakai industri = perubahan harga lateks di tingkat petani = harga lateks ditingkat pemakai industri = harga lateks ditingkat petani Kriteria pengukuran yang digunakan pada analisis transmisi harga, antara lain adalah sebagai berikut. =1, maka kepekaan perubahan harga ditingkat petani sama dengan perubahan harga ditingkat pemakai industri. 1, maka kepekaan perubahan harga di tingkat petani lebih besar daripada perubahan harga ditingkat pemakai industri. 1, maka kepekaan perubahan harga ditingkat petani lebih kecil daripada perubahan harga ditingkat pemakai industri.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

1. Deskriptif

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Deskriptif kualitatif digunakan untuk menjelaskan jalur pemasaran, sedangkan deskriptif kuantitatif digunakan untuk menjelaskan marjin pemasaran dan transmisi harga. Menurut Sugiyono 2005: 21 menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Selain itu, Sugiyono 2012: 13 juga berpendapat bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih independen tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.

2. Studi Kasus

Studi kasus adalah suatu penelitian yang mendalam mengenai unit sosial tertentu yang menghasilkan gambaran yang berlaku untuk jangka waktu tertentu, karena pengumpulan data dan analisis data dilakukan pada waktu tertentu Winarno Surachman, 2006:143. Menurut Rahardjo Gudnanto 2011: 250 studi kasus adalah suatu metode untuk memahami individu yang 34