Ranah Afektif Ranah Psikomotorik

Tabel 2.2 Penjabaran Tingkatan Ranah Kognitif Mengingat C1 Memahami C2 Menerapkan C3 Menganalisis C4 Mengevaluasi C5 Menciptakan C6 1 2 3 4 5 6 Mengenali Mengingat kembali Membaca Menyebut- kan Melafalkan Menuliskan Menghafal Menjelaskan Mengartikan Menginter- pretasikan Mencerita- kan Menampil- kan Memberi contoh Merangkum Menyimpul- kan Memban- dingkan Mengklasifi- kasikan Menunjuk- kan Mengurai- kan Mengidenti- fikasikan Melaksanakan Mengimple- mentasikan Menggunakan Mengonsep- kan Menentukan Memproses- kan Mendiferensi- asikan Membedakan Mengorgani- sasikan Mengatribusi- kan Mendiagnosis Memerinci Menelaah Mendeteksi Mengaitkan Memecahkan Menguraikan Menemukan Mengecek Menilai Mengkritik Membuktikan Mempertahan- kan Memvalidasi Mendukung Memproyeksi- kan Membangun Merencanakan Memproduksi Mengkombina- sikan Merancang Merekonstruk- si Membuat Menciptakan Mengabstraksi

2.2.7.2 Ranah Afektif

Ranah afektif berhubungan dengan perasaan, nada, emosi, motivasi, kecenderungan bertingkah laku, serta menerima atau menolak sesuatu. Jangkauan tujuan afektif lebih bersifat kesadaran melalui penerimaan dan kecenderungan terhadap nilai-nilai. Ranah afektif terdiri dari beberapa bagian, yaitu penerimaan, penanggapan, menghargai, pengorganisasian, dan karakterisasi nilai-nilai Nurgiyantoro, 2010: 58. Dalam kegiatan belajar mengajar, ranah afektif kurang mendapat perhatian dibandingkan ranah kognitif. Padahal, dilakukannya dua ranah yang lain didorong oleh tinggi rendahnya ‘kualitas’ afektif seorang peserta didik. Jika seorangg peserta didik memiliki sikap yang positif terhadap suatu mata pelajaran, ia akan termotivasi untuk mempelajarinya dengan sungguh-sungguh baik yang menyangkut kompetensi berpikir maupun kompetensi berunjuk kerja. Oleh karena itu, jika seseorang mau berpikir dan berkinerja, ia harus memiliki faktor afeksi. Dengan begitu, salah satu tugas guru adalah meningkatkan motivasi peerta didik agar lebih baik belajarnya Nurgiyantoro, 2010: 58—59. Berikut ini penjabaran tingkatan dalam ranah afektif menurut Aprianto 2011 beserta kata-kata kerja operasionalnya. Tabel 2.3 Penjabaran Tingkatan Ranah Afektif Menerima A1 Merespons A2 Menghargai A3 Mengorganisasikan A4 Karakterisasi menurut Nilai A5 Mengikuti Menganut Mematuhi Meminati Mengompromikan Menyenangi Menyambut Mendukung Menyetujui Menampilkan Melaporkan Memilih Mengatakan Memilah Menolak Mengasumsikan Meyakini Meyakinkan Memperjelas Memprakarsai Mengimani Menekankan Menyumbang Mengubah Menata Mengklasifikasikan Mengombinasikan Mempertahankan Membangun Membentuk pendapat Memadukan Mengelola Menegosiasi Merembuk Membiasakan Mengubah perilaku Berakhlak mulia Mempengaruhi Mengkualifikasi Melayani Membuktikan Memecahkan

2.2.7.3 Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotor berhubungan dengan kompetensi berunjuk kerja yang melibatkan gerakan-gerakan otot psikomotor. Indikator siswa yang telah menguasai keterampilan ini adalah jika mereka dapat berunjuk kerja sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dalam pembelajaran bahasa dapat dicontohkan kemampuan psikomotorik, antara lain, siswa dapat melakukan aktivitas tulis menulis, mengucapkan lafal bahasa, terampil menyiapkan perinstrumenan laboratorium bahasa, dan sebagainya. Subaspek ranah psikomotorik yaitu kinerja menirukan, manipulasi, presisi ketepatan, artikulasi, pengalamiahan Nurgiyantoro, 2010: 59— 60. Berikut ini penjabaran tingkatan dalam ranah psikomotorik menurut Aprianto 2011 beserta kata-kata kerja operasionalnya. Tabel 2.4 Penjabaran Tingkatan Ranah Psikomotorik Meniru P1 Manipulasi P2 Presisi P3 Artikulasi P4 Naturalisasi P5 Menyalin Mengikuti Mereplikasi Mengulangi Mematuhi Kembali membuat Membangun Melakukan Melaksanakan Menerapkan Menunjukkan Melengkapi Menyempurnakan Mengkalibrasi Mengendalikan Membangun Mengatasi Menggabungkan koordinat Mengintegrasikan Beradaptasi Mengembangkan Merumuskan Memodifikasi Mendesain Menentukan Mengelola Menciptakan

2.2.8 Tes Kompetensi Berbahasa

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan mebaca intensif dengan metode kooperatif jingsaw pada siswa kelas VII Madasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mujahidin Cikarang tahun ajaran 2011-2012

0 3 100

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

Upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain peran pada siswa kelas III MI Muhammadiyah 02 Depok

1 6 93

Peningkatan pemahaman unsur interinsik pada cerpen melaui metode kooperatif tipe student teams achievement division (stad) (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X MA As-Syafi'iyah 01 Jkarta semester Ganjil, Tahun ajaran 2011/2012)

0 37 181

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa SD/MI (penelitian tindakan kelas di SDN Cengkareng Timur 01 Pagi - Jakarta Barat)

0 4 165

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta

0 5 158

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Model Student Teams Achievement Divisions (STAD) Siswa Kelas VI SDN 2 Banua Hanyar Kecamatan Pandawan

0 0 6

Efektivitas Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Berbantuan Komik pada Siswa SD

0 0 11

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan di Kelas VIII MTs Miftahul Jannah Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016

1 0 16