Indeks Daya Beda Penilaian portofolio

ITK = ��+��−������� ��� ������� ���� −���� ��� Keterangan: ITK : indeks tingkat kesulitan yang dicari St : jumlah skor benar kelompok tinggi Sr : jumlah skor benar kelompok rendah Skor maks : skor maksimal suatu butir Skor min : skor minimal suatu butir N : jumlah siswa kelompok tinggi atau rendah

2.2.14 Indeks Daya Beda

Indeks daya beda butir soal adalah kemampuan suatu butir soal tes hasil belajar untuk dapat membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi pintar, dengan siswa yang memiliki kemampuan rendah bodoh. Sebuah butir soal yang baik adalah soal yang mempunyai daya untuk membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dan rendah Sudijono, 2006: 386. Menurut Sudijono 2006: 389, kriteria yang pada umumnya digunakan untuk menentukan tingkat daya beda suatu butir soal terdiri dari empat klasifikasi. Kriteria tersebut disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut. Tabel 2.16 Kriteria Penentuan Tingkat Indeks Daya Beda Butir Soal Besarnya Angka Indeks Daya Beda Soal IDB Klasifikasi Interpretasi Kurang dari 0,20 Sangat Lemah Butir soal yang bersangkutan daya pembedanya lemah sekali jelek, dianggap tidak memiliki daya pembeda yang baik 0,20 – 0,40 Memuaskan Butir soal yang bersangkutan memiliki daya pembeda yang cukup sedang dan masih membutuhkan perbaikan 0,40 IDB ≤0,70 Baik Butir soal yang bersangkutan memiliki daya pembeda yang baik. 0,70 IDB ≤1,00 Sangat Baik Butir soal yang bersangkutan memiliki daya pembeda yang baik sekali. Bertanda negatif - Butir soal yang bersangkutan memiliki daya pembeda negatif jelek sekali Berdasarkan pendapat ahli, peneliti perlu memberikan batas minimal indeks daya beda untuk menentukan butir soal mana yang dapat digunakan. Peneliti memilih batas minimal indeks daya beda sebesar 0,25. Hal ini berarti, butir soal dengan nilai daya beda di bawah 0,25 tidak akan digunakan atau dibuang. Pemilihan batas minimal ini didasarkan pada pendapat Nurgiyantoro 2010:198 yang menyatakan bahwa untuk kepentingan penelitian yang lebih besar dan melibatkan peserta uji yang banyak, dapat digunakan batas minimal sebesar 0,25 untuk menentukan indeks daya beda yang layak. Untuk menghitung IDB butir soal digunakan rumus sebagai berikut: IDB = ��−�� ����� ���� −���� ��� Keterangan: IDB : indeks daya beda yang dicari St : jumlah skor benar kelompok benar Sr : jumlah skor benar kelompok rendah Skor maks : skor maksimal suatu butir Skor min : skor minimal suatu butir N : jumlah siswa kelompok tinggi atau rendah Sebuah soal dinyatakan layak jika baik ITK maupun IDB memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Sebuah butir soal yang dari segi ITK memenuhi kelayakan, sedang dari segi IDB tidak memenuhi kriteria, butir soal tersebut tetap dinyatakan tidak layak, demikian juga sebaliknya Nurgiyantoro, 2010:197—199.

2.3 Kerangka Berpikir

Pengembangan instrumen penilaian pembelajaran menulis yang akan dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan pada kerangka berpikir di bawah ini. Kerangka berpikir penelitian ini terdiri dari deskripsi tentang pentingnya penelitian pengembangan instrumen penilaian serta langkah-langkah penelitian pengembangan ini. Penelitian pengembangan instrumen penilaian perlu dilakukan karena mutlaknya peran penilaian dalam mengetahui kemampuan belajar siswa selama mengikuti pembelajaran. Pengembangan instrumen penilaian pembelajaran menulis secara integratif perlu dilakukan untuk memaksimalkan penerapan prinsip komprehensif dan terpadu dalam melakukan penilaian pembelajaran, khususnya pembelajaran menulis. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan mebaca intensif dengan metode kooperatif jingsaw pada siswa kelas VII Madasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mujahidin Cikarang tahun ajaran 2011-2012

0 3 100

Peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode bercerita pada siswa kelas II SDN Pamulang Permai Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

20 223 100

Upaya meningkatkan keterampilan menyimak metode bermain peran pada siswa kelas III MI Muhammadiyah 02 Depok

1 6 93

Peningkatan pemahaman unsur interinsik pada cerpen melaui metode kooperatif tipe student teams achievement division (stad) (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X MA As-Syafi'iyah 01 Jkarta semester Ganjil, Tahun ajaran 2011/2012)

0 37 181

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa SD/MI (penelitian tindakan kelas di SDN Cengkareng Timur 01 Pagi - Jakarta Barat)

0 4 165

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta

0 5 158

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Model Student Teams Achievement Divisions (STAD) Siswa Kelas VI SDN 2 Banua Hanyar Kecamatan Pandawan

0 0 6

Efektivitas Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Berbantuan Komik pada Siswa SD

0 0 11

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan di Kelas VIII MTs Miftahul Jannah Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016

1 0 16