82
pelaksanaan tindakan pertama seperti aktifitas guru, aktifitas siswa dan memperbaiki persiapan guru. Ada beberapa revisi terhadap
kekurangan yang muncul, yaitu pada saat pengambilan dokumentasi selama kegiatan pembelajaran peneliti meminta
bantuan teman untuk bertugas mengamati kedisiplinan siswa dan mengambil foto pada saat kegiatan pembelajaran. Namun, pada
saat observer mengambil foto siswa, ada beberapa siswa yang berpose atau menutupi wajahnya sehingga siswa menjadi tidak
fokus terhadap pembelajaran. Selain adanya kekurangan dala kegiatan pembelajaran juga ada kelebihannya modul pembelajaran
yang berkaitan dengan materi sangat membantu dalam proses kegiatan pembelajaran. Modul tersebut dapat melengkapi sumber
belajar yang digunakan siswa untuk mencari informasi agar siswa memahami materi pembelajaran. Selain itu, masih terlihat belum
ada peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang sudah dipelajari, sehingga peneliti memutuskan untuk melanjutkan
penelitian ke siklus II.
3. Siklus II
a. Perencanaan Tahap perencanaan siklus II, peneliti menyiapkan perangkat
pembelajaran yaitu, silabus, RPP, lembar kerja siswa, modul pembelajaran, dan soal evaluasi. Perangkat pembelajaran tersebut
digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa pada akhir pertemuan
83
ke II. Peneliti juga menyiapkan insturmen penelitian yaitu kuesioner yang akan digunakan untuk memperoleh data kedisiplinan siswa.
Peneliti membagi kelompok secara heterogen berdasarkan ranking siswa pada ulangan akhir semester 1 lalu, sama seperti anggota
kelompok pada siklus I. b. Pelaksanaan
1 Siklus II Pertemuan I Pada siklus II pertemuan I peneliti menyusun perangkat
pembelajaran berupa silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan soal evaluasi. Materi pembelajaran yang akan dipelajari menggunakan
model kooperatif tipe Jigsaw II pada pertemuan pertama yaitu “ Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan
kemerdekaan Indonesia ” yaitu yang meliputi: waktu terjadinya peristiwa dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, isi
perjanjian atau
hasil perundingan
dalam perjuangan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia, cara menghargai tokoh- tokoh dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, siswa diminta untuk menyusun meja menjadi enam kelompok untuk kegiatan
pembelajaran. Siswa diminta untuk menyusun meja dan kursi sebelum digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kegiatan awal pembelajaran siswa dikondisikan guru dalam situasi siap untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran, sebelum
84
pembelajaran dimulai siswa berdoa dipimpin oleh ketua kelas, guru melakukan presensi menyiapkan alat pembelajaran dan sumber
belajar. Kemudian guru melakukan Tanya jawab kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari pada hari ini, saat siswa
menjawab guru memberikan penjelasan singkat mengenai materi yang akan dipelajari bersama. Setelah itu, siswa dibagi dalam 6
kelompok yang setiap kelompoknya terdiri 5-6 siswa sesuai dengan nomor tempat duduk siswa. Kelompok ini bernama kelompok asal,
yang diberi nama dengan nama kelompok abjad. Dimana guru menamai kelompok siswa dengan nama kelompok A, B, C, D, E,
dan F. setelah semua siswa siap berada dalam kelompok masing- masing, guru membagikan name tag berupa nama kelompok mereka.
Kemudian guru kembali menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Setiap kelompok siswa
mendapat modul
pembelajaran mengenai
Perjaungan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Secara Diplomasi. Setiap
kelompok juga mendpatkan LKS untuk dikerjakan bersama dengan mempelajari modul pembelajaran yang telah dimilikinya. Dalam
kegiatan ini guru memberikan waktu 25 menit untuk menjawab semua soal pada LKS. Setiap soal diperkirakan dapat terjawab 4
menit. Setelah semua kelompok menyelsaikan soal-soal tersebut,
siswa dalam kelompok asal melakukan pembagian soal. Siswa diberi
85
waktu 5 menit untuk memperdalam materi mereka masing-masing. Setelah itu, guru memberikan penjelasan kembali bahwa mereka
harus membuat kelompok baru yang beranggotakan nomor soal sama untuk saling diskudi dan saling melengkapi hal-hal yang belum
berkaitan dengan soal yang dipelajarinya tersebut. Setelah siswa paham dan berkumpul menjadi kelompok baru dengan nomor soal
yang sama, guru kembali memberikan penjelasan bahwa kelompok baru ini disebut dengan kelompok ahli. Sedangkan kelompok ahli
disebut dengan nama kelompok abjad yang dibuat dengan inisial kelompok asal. Dimana guru menamai kelompok siswa dengan nama
kelompok A1, B1, C1, D1, E1, F1. Dalam kelompok ahli ini, siswa saling berdiskusi mengenai materi yang mereka pelajari. Guru
memberikan satu soal berkaitan dengan nomor soal masing-masing kelompok. Hal ini dilakukan supaya siswa selalu teringat dengan
pokok pembahasan dalam kelompok masing-masing kelompok ahli ini. Setelah cukup melakukan diskusi dalam kelompok ahli, guru
membimbing siswa untuk kembali dalam kelompok asal. Dalam kelompok asal, siswa menyampaikan materi secara berurutan dari
soal nomor 1 sampai soal nomor 5. Selanjutnya siswa melakukan presentasi di depan kelas. Presentasi dilakukan dengan diwakilkan
salah satu anggota kelompok. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa yang akan mejelaskan tanpa disuruh.
Setelah siswa menjelaskan di depan kelas, guru membahas soal-soal
86
yang ada dalam LKS dan menambahkan penjelasan mengenai beberapa pertanyaan yang diajukan siswa pada saat diskusi
kelompok. Kemudian guru memberikan kesempatan kedapa siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami. Selanjutnya
siswa mengumpulkan LKS dan kertas catatan yang dibuat pada saat melakukan proses pembelajaran.
Pada kegiatan akhir, siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai materi
apa saja yang baru dipelajari. Siswa diberi pertanyaan berupa kuis agar guru dapat mengetahui sejauh mana pemahaman siswa setelah
mempelajari materi. Selanjutnya, guru meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya. 2 Siklus II Pertemuan 2
Pertemuan kedua yang dilaksanakan pada hari Jumat, 16 Mei 2014 dengan berpedoman pada RPP dan perangkat pembelajaran
lainnya yang sudah disiapkan oleh peneliti Materi pembelajaran yang akan dipelajari menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw II
pada pertemuan pertama ini adalah “Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahan kemerdekaan Indonesia” yang meliputi:
waktu terjadinya peristiwa dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, isi perjanjian atau hasil perundingan dalam
perjuangan mempertahakan
kemerdekaan Indonesia,
cara
87
menghargai tokoh-tokoh dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran,
siswa diminta untuk menyusun meja menjadi enam kelompok untuk kegiatan pembelajaran. Siswa diminta untuk menyusun meja dan
kursi sebelum digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kegiatan awal pembelajaran siswa dikondisikan guru dalam
situasi siap untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran, sebelum pembelajaran dimulai siswa berdoa dipimpin oleh ketua kelas, guru
melakukan presensi menyiapkan alat pembelajaran dan sumber belajar. Kemudian guru melakukan Tanya jawab kepada siswa
tentang materi yang akan dipelajari pada hari ini, saat siswa menjawab guru memberikan penjelasan singkat mengenai materi
yang akan dipelajari bersama. Setelah itu, siswa dibagi dalam 6 kelompok yang setiap kelompoknya terdiri 5-6 siswa sesuai dengan
nomor tempat duduk siswa. Kelompok ini bernama kelompok asal, yang diberi nama dengan nama kelompok abjad. Dimana guru
menamai kelompok siswa dengan nama kelompok A, B, C, D, E, dan F. setelah semua siswa siap berada dalam kelompok masing-
masing, guru membagikan name tag berupa nama kelompok mereka. Kemudian guru kembali menjelaskan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan. Setiap kelompok siswa mendapat
modul pembelajaran
mengenai Perjaungan
Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Secara Diplomasi. Setiap
88
kelompok juga mendpatkan LKS untuk dikerjakan bersama dengan mempelajari modul pembelajaran yang telah dimilikinya. Dalam
kegiatan ini guru memberikan waktu 25 menit untuk menjawab semua soal pada LKS. Setiap soal diperkirakan dapat terjawab 4
menit. Setelah semua kelompok menyelsaikan soal-soal tersebut,
siswa dalam kelompok asal melakukan pembagian soal. Siswa diberi waktu 5 menit untuk memperdalam materi mereka masing-masing.
Setelah itu, guru memberikan penjelasan kembali bahwa mereka harus membuat kelompok baru yang beranggotakan nomor soal
sama untuk saling diskudi dan saling melengkapi hal-hal yang belum berkaitan dengan soal yang dipelajarinya tersebut. Setelah siswa
paham dan berkumpul menjadi kelompok baru dengan nomor soal yang sama, guru kembali memberikan penjelasan bahwa kelompok
baru ini disebut dengan kelompok ahli. Sedangkan kelompok ahli disebut dengan nama kelompok abjad yang dibuat dengan inisial
kelompok asal. Dimana guru menamai kelompok siswa dengan nama kelompok A1, B1, C1, D1, E1, F1. Dalam kelompok ahli ini, siswa
saling berdiskusi mengenai materi yang mereka pelajari. Guru memberikan satu soal berkaitan dengan nomor soal masing-masing
kelompok. Hal ini dilakukan supaya siswa selalu teringat dengan pokok pembahasan dalam kelompok masing-masing kelompok ahli
ini. Setelah cukup melakukan diskusi dalam kelompok ahli, guru
89
membimbing siswa untuk kembali dalam kelompok asal. Dalam kelompok asal, siswa menyampaikan materi secara berurutan dari
soal nomor 1 sampai soal nomor 5. Selanjutnya siswa melakukan presentasi di depan kelas. Presentasi dilakukan dengan diwakilkan
salah satu anggota kelompok. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa yang akan mejelaskan tanpa disuruh.
Setelah siswa menjelaskan di depan kelas, guru membahas soal-soal yang ada dalam LKS dan menambahkan penjelasan mengenai
beberapa pertanyaan yang diajukan siswa pada saat diskusi kelompok. Kemudian guru memberikan kesempatan kedapa siswa
untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami. Selanjutnya siswa mengumpulkan LKS dan kertas catatan yang dibuat pada saat
melakukan proses pembelajaran. Pada kegiatan akhir, siswa menyimpulkan kegiatan
pembelajaran dan dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai materi apa saja yang baru dipelajari. Kemudian guru memberikan
pengumuman mengenai pengahrgaan yang akan diberikan kepada dua kelompok yang telah dipilih. Penghargaan yang diberikan yaitu
hasil dari pengamatan dan penilaian selama proses kegiatan belajar pada siklus I dan siklus II. Siswa terlihat senang saat menerima
pengahargaan yang diberikan.selanjutnya, siswa diminta untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.
c. Observasi 1 Proses
90
a Siklus II Pertemuan I Selama
pelaksanaan penelitian
siklus II
peneliti melakukan pengamatan sama halnya dengan yang dilakukan pada
siklus I. Hasil pengamatan yang sudah dilakukan pada pembelajaran siklus II pertemuan I, sudah mengalami
peningkatan yang baik dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw II.
b Siklus II pertemuan 2 Hasil
pengamatan pada
proses pembelajaran
menggunakan model kooperarif tipe Jigsaw II pada siklus II pertemuan 2 sudah semakin berjalan dengan baik. Siswa semakin
antuisas bertanya mengenai materi dengan mangangkat tangan terlebih dahulu dan memberikan jawaban setelah guru menunjuk
siswa. Siswa juga mau mendengar peringatan yang diberikan guru untuk tidak mnegobrol saat sedang mengerjakan soal. Dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat memberikan pengaruh pada peningkatan kedisiplinan dan prestasi
belajar siswa. 2 Hasil Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Model Kooperatif tipe
Jigsaw II
a Kedisiplinan
Data kedisiplinan
siswa didapat
peneliti melalui
pengamatan kelas pada waktu penelitian. Data ini didapat peneliti
91
menggunakan lembar observasi. Kedisiplinan siswa tampak ketika siswa melaksanakan tata tertib dengan baik, terhadap
keberlangsungan pembelajaran. Peneliti meneliti kedisiplinan dengan menggunakan lembar kuesioner yang telah disusun oleh
peneliti. Berikut ini adalah data kedisiplinan siswa pada siklus II.
Tabel 4.6 Kedisiplinan siswa Siklus II
No. Nama
Jumlah Skor
Keterangan 1.
AAW 88
Sangat disiplin 2.
ADP 83
Disiplin 3.
CYS 85
Disiplin 4.
DSA 92
Sangat disiplin 5.
FNA 78
Disiplin 6.
FR 94
Sangat Disiplin 7.
AKW 87
Sangat disiplin 8.
KF 79
Disiplin 9.
KWP 87
Sangat Disiplin 10.
KS 87
Sangat disiplin 11.
MRD 87
Sangat disiplin 12.
MRW 85
Disiplin 13.
MRI 87
Sangat disiplin 14.
RWW 87
Sangat disiplin 15.
RNY 88
Sangat disiplin 16.
RY 86
Disiplin 17.
RA 86
Disiplin 18.
A 87
Sangat disiplin 19.
TZS 85
Disiplin 20.
HAA 94
Sangat disiplin
92
21. DAK
87 Sangat disiplin
22. GDW
77 Disiplin
23. RSG
87 Sangat disiplin
24. IQB
87 Sangat disiplin
25. CCC
87 Sangat disiplin
26. ANY
92 Sangat disiplin
27. SMP
87 Sangat disiplin
28. MAK
77 Disiplin
Jumlah 2413
Rata-rata 86,17
Persentase siswa yang disiplin
75
Perhitungan ini berdasarkan jumlah skor yang diperoleh siswa pada pengisian kuisoner. Siswa yang mendapatkan juml
ah skor ≤ 55 tergolong dalam kategori sangat tidak disiplin, skor 55-67 tergolong dalam kriteria
kurang disiplin, skor 68-78 tergolong kriteria cukup disiplin, skor 79-86 tergolong dalam kriteria disiplin dan skor ≥ 86 tergolong dalam kriteria
sangat disiplin. Tabel diatas menyebutkan bahwa dari 28 siswa terdapat 10 siswa tergolong disiplin dan 18 siswa tergolong siswa yang sangat disiplin.
Tabel 4.7 Hasil Kedisiplinan Siswa Siklus II
Peubah Indikator
Kondisi Awal
Target Capaian
Kedisip linan
Presentase jumlah
siswa yang tergolong dalam criteria cukup
disiplin 43,75 65
75
b Prestasi Belajar
93
Prestasi belajar siswa diukur dengan memberikan soal evaluasi berupa pilihan ganda dengan jumlah soal 20 soal. Nilai
rata-rata yang ingin dicapai yaitu 60 dengan nilai KKM 60. Indikator ketercapaian pada prestasi belajar yaitu presentase
siswa yang mencapai KKM. Berikut adalah data prestasi belajar siswa siklus II.
Tabel 4.8 Prestasi Belajar Siswa Siklus II
No. Nama
Nilai Ketuntasan Belajar
Ya Tidak
1. AAW 78
√ 2. ADP
73 √
3. CYS 84
√ 4. DSA
94 √
5. FNA 78
√ 6. FR
78 √
7. AKW 89
√ 8. KF
84 √
9. KWP 94
√ 10. KS
89 √
11. MRD 89
√ 12. MRW
73 √
13. MRI 78
√ 14. RWW
73 √
15. RNY 94
√ 16. RY
94 √
17. RA 94
√ 18. A
84 √
19. TZS 94
√ 20. HAA
94 √
21. DAK 73
√ 22. GDW
57 √
23. RSG 73
√ 24. IQB
78 √
25. CCC 78
√ 26. ANY
73 √
27. SMP 78
√ 28. MAK
78 √
Total 2296
27 1
94
Rata-rata kelas 82
Persentase Ketuntasan 96,42 3,57
Setelah pembelajaran pada siklus I berakhir perlu diadakan analisis data untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai
materi yang diajarkan oleh guru dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. Berdasarkan tabel hasil tes
siswa dapat dilihat perolehan rata-rata nilai kelas V untuk evaluasi adalah 82. Jumlah siswa yang sudah memenuhi KKM sebanyak
siswa 27 siswa 96,42 , sedangkan yang belum memenuhi KKM sebanyak 1 siswa 3,57. Sehingga dapat diperoleh
analisis data sebagai berikut:
Tabel 4.9 Analisis Data Siklus II
Data Jumlah
Siswa Jumlah
Skor Nilai
Rata- rata
Jumlah siswa yang
memenuhi KKM
Data Awal
28 1552
48,5 31,25
Siklus II 28
2296 82
96,42
d. Refleksi Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan peneliti dengan
guru melakukan refleksi berkaitan dengan proses da hasil kegiatan pembelajaran yang terjadi pada siklus II pertemuan 1 dan siklus II
pertemuan 2
95
1 Proses Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Model Kooperarif Tipe Jigsaw II
Proses kegiatan pembelajaran siklus II menggunakan model kooperarif tipe Jigsaw II memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan. Kelebihannya yaitu siswa terlihat berkonsentrasi saat mengerjakan tugas diskusi, siswa terlihat sangat antusias dengan
mengacungkan tangan ketika diberi kesempatan untuk presentasi maju ke depan kelas, siswa terlihat senang saat pemberian
penghargaan pada siswa yang dapat bekerja sama dan mendapat prestasi belajar yang baik. Sedangkan untuk kekurangannya yaitu,
saat pada kegiatan pembelajaran siklus II menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw II masih terdapat satu siswa yang prestasi
belajarnya dalam kategori tidak tuntas.
2 Hasil Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Model Kooperatif Tipe Jigsaw II
Dari perencanaan awal, hasil siklus II yang mencakup kedisiplinan siswa dan prestasi belajar siswa akan dibandingkan
dengan hasil siklus I dan criteria keberhasilan siklus II yang ditargetkan sebelumnya. Adapun perbandingan tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.10 Perbandingan Capaian Peubah Penelitian
No Peubah
Indikator Kondisi
Awal Siklus I
Siklus II 1.
Kedisiplinan Persentase
43,75 56,2
75
96
siswa jumlah siswa
yang mencapai kriteria cukup
disiplin ≥ 50 2.
Prestasi belajar
Nilai rata-rata kelas
48,5
85,17 86,17
Persentase jumlah siswa
yang mencapai KKM 60
32,25 28
96,42
Berdasarkan pada tabel 4.10 dapat dilihat bahwa hasil kedisiplinan siswa siklus II sudah ada peningkatan dari siklus I dan
telah mencapai target keberhasilan pada siklus II. Hasil kedisiplinan siswa dengan indikator rata-rata seluruh kedisiplinan siswa pada
siklus I yaitu 56,2. Dengan menggunakan kegiatan pembelajaran model kooperatif tipe Jigsaw II pada siklus II diharapkan dapat
mencapai target. Dan pada kenyataanya rata-rata seluruh kedisiplinan siswa pada siklus II yaitu 75.
Hasil prestasi belajar siswa siklus II sudah terlihat ada peningkatan dari siklus I dan telah mencapai target keberhasilan
pada siklus II. Pada indikator presentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I yaitu 28. Melalui kegiatan
pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw II pada siklus II diharapkan dapat mencapai target. Dan pada kenyataanya
97
presentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II yaitu 96,42.
Berdasarkan refleksi yang berkaitan dengan proses dan hasil kegiatan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw II
dapat disimpulkan bahwa secara umum proses pembelajaran siklus II sudah berjalan sangat baik dan dapat dikatakan berhasil.perbaikan
kekurangan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran siklus I sudah terjadi, dan peningkatang yang diharapkan sudah terlihat melalui
kegiatan pembelajaran siklus II. Terdapat peningkatan kedisiplinan siswa dan prestasi belajar
IPS pada materi “Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia” karena
dipengaruhi penerapan model kooperatif tipe Jigsaw II. Berdasarkan pencapaian tersebut, maka penelitian ini dihentikan sampai siklus II.
B. Pembahasan