29
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab III ini, peneliti menuliskan tentang Jenis Penelitian, Setting Penelitian, Pendekatan Rencana Rencana Tindakan, Indikator Keberhasilan,
Instrumen Penelitian, Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Analisis Data yang digunakan dalam penelitian
ini.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas PTK. Kunandar 2008: 45 berpendapat penelitian
tindakan kelas adalah suatu penelitian tindakan action research yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti dikelasnya atau bersama-
sama dengan orang lain kolaborasi dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan
untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu kualitas proses pembelajaran
di kelasnya melalui suatu tindakan treatment tertentu dalam suatu siklus.
Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif yang ditandai dengan adanya kerja sama antara guru bidang studi dengan pihak peneliti. Guru
berperan melakukan pembelajaran dan peneliti berperan sebagai pengamat yakni melakukan pengamatan selama pembelajaran berlangsung dan mencatat
hasil temuan. Peneliti juga memberikan bantuan ketika guru mengajar. Selain itu, dalam penelitian ini juga saling bekerjasama dalam melakukan evaluasi
30
terhadap hasil temuan yang diperoleh dan melakukan revisi untuk pertemuan siklus berikutnya.
Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc. Taggart. Model penelitian ini terdiri dari adanya perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi, yang keempatnya merupakan satu siklus. Setelah suatu siklus diimplementasikan, akan diadakan refleksi dari semua kegiatan
yang telah dilakukan. Kemudian dilakukan perencanaan ulang untuk dilaksanakan padasiklus tersendiri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar
di bawah ini:
Gambar 2 : Tahapan Penelitian menurut Kemmis dan Mc Taggart
Keempat langkah penting dalam PTK dapat diuraikan secara singkat seperti berikut ini Sukardi 2003: 213-215:
1. Perencanaan Dalam penelitian tindakan, rencana tindakan harus berorientasi
kedepan. Perencana harus menyadari sejak awal bahwa tindakan sosial Perencanaan
SIKLUS I
Pelaksanaan Pengamatan
Refleksi
Perencanaan Refleksi
Pengamatan Pelaksanaan
SIKLUS II
31
pada kondisi tertentu tidak dapat diprediksi dan mempunyai resiko. Perencanaan yang dikembangkan harus fleksibel untuk mengadopsi
pengaruh yang tidak dapat dilihat dan rintangan yang tersembunyi. Perencanaan dalam penelitian tindakan sebaiknya lebih menekankan pada
sifat-sifat strategik yang mampu menjawab tantangan yang muncul dalam perubahan sosial dan mengenal rintangan yang sebenarnya.
2. Pelaksanaan Pelaksanaan dalam penelitian tindakan harus hati-hati dan
merupakan kegiatan yang praktis terencana. Ini dapat terjadi jika tindakan tersebut dibantu dan mengacu kepada rencana yang rasional dan terukur.
3. Pengamatan Pengamatan
pada penelitian
tindakanmempunyai fungsi
dokumentasi implikasi tindakan yang diberikan kepada subyek. Observasi yang baik adalah observasi yang fleksibel dan terbuka untuk dapat
mencatat gejala yang muncul baik yang diharapkan atau yang tidak diharapkan.
4. Refleksi Refleksi merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali
tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah dicatat dalam observasi. Langkah reflektif ini berusaha mencari alur pemikiran
yang logis dalam kerangka kerja proses, problem, isu, dan hambatan yang muncul dalam tindakan strategik. Hasil refleksi penting untuk melakukan
tiga kemungkinan terhadap suatu subyek penelitian, yaitu diberhentikan, modifikasi atau dilanjutkan ketingkatan atau daur selanjutnya.
32
Peneliti menggunakan model ini karena sebagai sarana apabila dalam pelaksanaanya rencana tindakan yang telah disusun oleh peneliti
mengalami kegagalan. Dengan model ini, maka kesalahan-kesalahan dalam rencana tindakan pertama dapat diperbaiki kemudian dapat
dilakukan perencanaan tindakan kedua dan seterusnya hingga tercapai tujuan dari penelitian yaitu mengetahui keefektifan penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dalam meningkatkan kerjasama dan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V Semester II di SDN
Adisucipto 1.
B. Setting Penelitian