Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

34

2.3 Kerangka Berpikir

IPS merupakan mata pelajaran yang mencakup banyak materi mengenai permasalahan sosial yang dekat dengan kehidupan sehari- hari selain membahas masalah teknis dan praktis lainnya. Cakupan materi IPS yang luas dan bersifat dinamis ini hanya diberikan sedikit waktu untuk jam pertemuan di dalam kelas menjadi salah satu faktor guru kesulitan menyampaikan materi. Siswa mengalami kesulitan untuk menyerap materi dengan baik menjadi salah satu akibatnya. Kesulitan memahami materi IPS juga ditambah dengan adanya keharusan untuk menghapal materi dalam waktu singkat dengan materi yang cukup banyak. Metode yang sering digunakan guru untuk menghemat waktu dan menyampaikan seluruh materi yaitu meminta siswa untuk menghapal materi dan hanya menjelaskan secara ceramah tanpa diselingi dengan pemberian metode atau model pembelajaran yang menarik dan mengaktifkan siswa. Guru juga belum berpengalaman untuk mengajar di kelas III dengan menggunakan berbagai macam model pembelajaran. Sebagian besar siswa yang kesulitan memahami materi mendapatkan nilai di bawah KKM sebesar 70. IPS berkaitan dengan pembentukan karakter siswa untuk menjadi warga negara yang baik dan mampu berkontribusi untuk sesama dalam lingkungan hidupnya. Ketrampilan melakukan kerjasama menjadi kebutuhan mutlak bagi siswa .Kerjasama merupakan keterampilan individu untuk kebutuhan membentuk interaksi dengan sesama individu baik yang harus dilatihkan sejak dini.Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang bertanggungjawab terhadap masalah ini setelah keluarga. 35 Model pembelajaran kooperatif metode STAD merupakan model pembelajaran yang mampu mengintegrasikan kemampuan berpikir dan keterampilan bekerjasama dalam waktu bersamaan.Siswa dituntut untuk bertanggungjawab terhadap kemampuan diri sendiri dan kemampuan anggota kelompok untuk memperoleh hasil yang terbaik. Selama siswa saling bertukar informasi, secara tidak langsung siswa memperoleh penguatan materi yang sudah dipresentasikan oleh guru. Siswa menjadi lebih mampu mendapatkan hasil belajar yang lebih baik daripada belajar individu. Selain itu, keterampilan melakukan kerjasama juga akan terlatih ketika siswa saling bertukar pendapat, memotivasi satu sama lain dan menghargai adanya perbedaan dengan bersimpati atau bahkan berempati di dalam kerja kelompok. STAD juga dianggap sebagai metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana sehingga mudah dilakukan untuk guru baru. Penerapan model pembelajaran kooperatif metode STAD diharapkan dapat meningkatkan kerjasama sebagai proses belajar untuk mendapatkan prestasi IPS pada siswa kelas III SD Kanisius Kintelan 1 .

2.4 Hipotesis Penelitian