Jenis Penelitian Indikator Keberhasilan

36

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. Menurut Warghani dan Widharti 2010:9, PTK adalah jenis penelitian yang direncanakan namun dilakukan oleh guru di dalam kelas dengan tujuan meningkatkan kinerja guru sehingga ada peningkatan hasil belajar siswa. Arikunto 2010: 8 menyatakan bahwa tindakan dalam jenis penelitian PTK minimal dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus PTK yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada Model Kurt Lewin. Model ini terdiri dari 4 komponen untuk setiap siklusnya, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi Kusumah dan Dwigatama, 2010: 20. Siklus tersebut digambarkan sebagai berikut : Bagan 2. Siklus PTK Model Kurt Lewin Perencanaan Pengamatan Refleksi Tindakan Siklus I Perencanaan Tindakan Pengamatan Refleksi Siklus II 37 Siklus dalam penelitian ini dilakukan selama dua kali. Siklus pertama dan kedua dilakukan untuk mencapai indikator keberhasilan tujuan penelitian ini. Kedua siklus memiliki langkah yang sama dimulai dari perencanaan akan tindakan yang akan dilakukan, tindakan, pengamatan serta refleksi.

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Kanisius Kintelan 1 Yogyakarta. SD ini berada di Jalan Ireda no 18, Yogyakarta. Lokasinya berada tepat di belakang tempat wisata Purawisata dan berada di sebelah timur SMA Santa Maria. Sekolah ini memiliki lahan untuk 6 ruang kelas tepat untuk setiap tingkat kelas, ruang guru sekaligus kepala sekolah dan gudang penyimpanan alat peraga, sebuah ruangan laboratorium komputer perpustakaan, di sudut barat terdapat replika Gua Maria serta lahan parkir kendaraan untuk guru dan murid serta lapangan olahraga sekaligus menjadi lapangan untuk melakukan upacara dan kantin sekaligus warung keperluan alat tulis.

3.2.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang dipilih adalah siswa kelas III SD Kanisius Kintelan 1 pada semester genap tahun ajaran 20132014 yang berjumlah total 29 siswa. Jumlah siswa laki- laki ada 11 siswa dan siswa perempuan berjumlah 18 siswa. Secara fisik, terdapat tiga siswa yang memiliki hambatan fisik yaitu seorang siswa laki-laki dengan tuli pada salah satu telinga dan dua orang siswa mempunyai mata juling. Ragam suku juga terdapat di kelas ini dengan dominasi dari suku Jawa, 38 tiga siswa suku Tionghoa dan dua orang berasal dari Sumatera. Sebagian besar siswa merupakan suku Jawa maka bahasa sehari- hari yang digunakan adalah bahasa Jawa ngoko dan bahasa Indonesia. Sebagian besar pekerjaan orangtua siswa adalah karyawan kantor dan pengusaha mandiri, sisanya adalah ibu rumah tangga. Kebanyakan siswa tinggal di daerah sekitar sekolah ini bisa dilihat dari banyaknya siswa yang berjalan kaki atau menggunakan sepeda ketika berangkat dan pulang sekolah.

3.2.3 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah kerjasama dan prestasi belajar IPS. Prestasi belajar siswa akan difokuskan pada : Standar Kompetensi : Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang . Kompetensi Dasar : 2.4 Mengenal sejarah uang 2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan. Kerjasama dilihat dari kesimpulan pendapat dari Johnson dan Johnson dalam Apriono,2011:162, Roger dan David dalam Lie, 2010:31-36 dan penelitian yang dilakukan oleh Nurhidayati 2010: 28- 29, unsur-unsur kerjasama sebagai berikut yang diukur dilihat dari indicator-indikator berikut: saling ketergantungan yang positif, setiap individu memiliki tanggungjawab dalam kelompok, interaksi tatap muka yang baik dan memiliki kemampuan berkomunikasi antaranggota.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan 22 April hingga 1 Mei 2014. Tindakan dilaksanakan jam pelajaran berlangsung selama 2 x jam pelajaran dan 3 x jam pelajaran. 1 jam pelajaran dilaksanakan selama 40 menit. 39

3.3 Rencana Tindakan

Tindakan akan dilakukan selama dua siklus. Setiap satu siklus dilakukan selama dua kali pertemuan. Pada pertemuan pertama direncanakan menggunakan waktu selama 3 x 40 menit. Pertemuan kedua setiap siklusnya menggunakan waktu selama 2 x 40 menit.

3.3.1 Persiapan

1. Peneliti meminta izin observasi kepada pihak sekolah dan guru yang bersangkutan untuk melakukan observasi awal untuk mencari permasalahan. 2. Peneliti melakukan diskusi dan pengamatan mengenai permasalahan yang terjadi di kelas dengan guru yang bersangkutan kemudian menentukan tindakan yang dipilih. 3. Peneliti dan guru menentukan permasalah kerjasama melalui observasi dan wawancara. 4. Peneliti dan guru menentukan materi IPS yang akan digunakan untuk menilai tingkat prestasi. 5. Peneliti mengajukan proposal terkait tindakan yang akan dilakukan di SD. 6. Peneliti melakukan uji coba untuk instrumen yang dibutuhkan melalui expert judgement dan diujikan secara empirik kepada siswa di SD lain yang memiliki karakter yang sama. 7. Peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran dan kebutuhan lain yang diperlukan saat tindakan dalam siklus I dan siklus II. 40 8. Peneliti melakukan pengamatan atas tindakan yang dikerjakan oleh guru yang bersangkutan.

3.3.2 Pelaksanaan

1. Perencanaan Tahap perencanaan dimulai dengan peneliti menyiapkan tindakan yang akan digunakan dalam memberikan solusi permasalahan. Perencanaan akan lebih teratur dengan adanya pembuatan RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. RPP dibuat dan disesuaikan dengan siklus yang digunakan oleh peneliti Kusumah dan Dwitagama,2010:39. RPP yang digunakan pada penelitian adalah RPP Tematik untuk kelas III di SD Kanisius Kintelan 1. RPP Tematik mengikuti contoh yang diberikan dari pihak sekolah dengan tema yang berkaitan yaitu permainan dengan modifikasi yang diperlukan selama tindakan dilakukan. Peneliti membuat RPP tematik dengan langkah- langkah STAD untuk dua siklus sekaligus menyiapkan alat belajar dan media untuk mempermudah penyampaian materi dari guru untuk siswa. Siklus pertama dibagi menjadi dua pertemuan. Sesuai dengan peraturan dari sekolah ini, satu jam pelajaran adalah 40 menit untuk kelas III. Pertemuan pertama direncanakan dilakukan selama 3 x 40 menit sedangkan pertemuan kedua dilakukan selama 2 x 40 menit. Hal ini juga diberlakukan untuk siklus kedua. Peneliti menyiapkan instrumen untuk pengambilan data berupa lembar wawancara dan alat perekam suara, lembar observasi yang diisi oleh guru dan 41 peneliti serta skala kerjasama yang dikerjakan setiap siswa. Perangkat pendukung untuk dokumentasi yang lain adalah kamera. 2. Tindakan Guru melakukan tindakan untuk mencapai tujuan pembelajaran di dalam kelas sesuai dengan RPP yang sudah dirancang oleh peneliti Kusumah dan Dwitagama,2010:39.Tindakan dilakukan oleh guru pengampu mata pelajaran IPS di kelas III SD Kanisius Kintelan 1. Tindakan dirancang dan dikolaborasikan antara proposal yang diajukan dengan pengalaman dan kemampuan yang dimiliki oleh guru. 3. Pengamatan Langkah pengamatan yang perlu diperhatikan adalah 1 observer yang melakukan pengamatan, 2 waktu untuk melakukan pengamatan dan 3 cara melakukan penilaian Whardani dan Wihardit,Kuswaya,2010:173. Pengamatan atau observasi menurut Kusumah dan Dwitagama 2010:40 dilakukan ketika guru melakukan tindakan. Peneliti dan guru melakukan pengamatan dengan bantuan lembar observasi. 4. Refleksi Refleksi adalah kegiatan untuk merenungkan kembali atau upaya evaluasi yang dilakukan oleh peneliti, pelaksana dan siswa dalam PTK yang dilaksanakan Kusumah dan Dwitagama,2010:40. Refleksi dilakukan untuk melihat sejauh mana indikator sudah tercapai dalam setiap tindakan yang dilakukan. Hasil refleksi kemudian digunakan untuk perencanaan ulang dengan menyesuaikan rencana yang sudah terbentuk untuk tindakan pada siklus selanjutnya. 42

3.3.3 Rencana Setiap Siklus

Setiap siklus dibagi menjadi dua pertemuan. Dua pertemuan yang disusun sebenarnya merupakan rangkaian STAD utuh dengan modifikasi pemisahan bagian STAD untuk pertemuan satu dan kedua. Pemisahan dilakukan untuk mempertimbangkan tematik di dalam tindakan pembelajaran.

3.3.3.1 Siklus I

Pada siklus pertama, prestasi yang ingin dicapai adalah pengenalan mata uang dan ciri- cirinya. Materi ini diambil dari Standar Kompetensi :2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang Kompetensi Dasar :2.4 Mengenal sejarah uang.

3.3.3.1.1 Pertemuan 1 Siklus I

1. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru. langkah STAD 1: penjelasan materi. 2. Siswa bersama-sama mengulang materi untuk pemantapan pamahaman. 3. Siswa masuk ke dalam kelompok dan mengerjakan LKS kelompok. langkah STAD 2: kerja kelompok. 4. Siswa mengerjakan kuis individu pertama. langkah STAD 3: kuis individu. 5. Siswa melakukan koreksi bersama dan pengumuman skor tertinggi. langkah STAD 4: perhitungan skor individu. 6. Siswa melakukan refleksi secara lisan. 43 7. Pemberian penghargaan kepada kelompok sesuai dengan kriteria. langkah STAD 5: rekognisi tim.

3.3.3.1.2 Pertemuan 2 Siklus I

1. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru. langkah STAD 1: penjelasan materi. 2. Siswa bersama-sama mengulang materi untuk pemantapan pamahaman. 3. Siswa masuk ke dalam kelompok untuk melakukan pemantapan materi sambil bermain kuis secara lisan. langkah STAD 2: kerja kelompok. 4. Siswa mengerjakan kuis individu kedua. langkah STAD 3: kuis individu. 5. Siswa melakukan koreksi bersama dan pengumuman skor tertinggi. langkah STAD 4: perhitungan skor individu. 6. Siswa mengerjakan tes prestasi siklus I, refleksi dan skala kerjasama. 7. Pengumuman untuk persiapan pada materi selanjutnya. langkah STAD 5: rekognisi tim.

3.3.3.2 Siklus II

Siklus II disusun sejak awal karena indikator keberhasilan dari prestasi IPS berbeda. Fokus ketercapaian keberhasilan pada siklus II menekanan pada pelaksanaan hidup hemat dengan pengelolaan keuangan yang baik. Salah satu caranya adalah menabung. Siklus II lebih menekankan pada Kompetensi Dasar : 2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan. 44

3.3.3.2.1 Pertemuan 1 Siklus II

1. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru. langkah STAD 1: penjelasan materi. 2. Siswa bersama-sama mengulang materi untuk pemantapan pamahaman. 3. Siswa masuk ke dalam kelompok dan mengerjakan LKS kelompok. langkah STAD 2: kerja kelompok. 4. Siswa mengerjakan kuis individu pertama. langkah STAD 3: kuis individu. 5. Siswa melakukan koreksi bersama dan pengumuman skor tertinggi. langkah STAD 4: perhitungan skor individu. 6. Siswa melakukan refleksi secara lisan. 7. Siswa melakukan permainan secara berkelompok. 8. Pemberian penghargaan kepada kelompok sesuai dengan kriteria. langkah STAD 5: rekognisi tim.

3.3.3.2.2 Pertemuan 2 Siklus II

1. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru. langkah STAD 1: penjelasan materi. 2. Siswa bersama- sama mengulang materi untuk pemantapan pamahaman. 3. Siswa masuk ke dalam kelompok untuk melakukan pemantapan materi sambil bermain kuis secara lisan langkah STAD 2: kerja kelompok. 4. Siswa mengerjakan kuis individu kedua langkah STAD 3: kuis individu. 45 5. Siswa melakukan koreksi bersama dan pengumuman skor tertinggi. langkah STAD 4: perhitungan skor individu 6. Siswa mengerjakan tes prestasi siklus II dan skala kerjasama 7. Siswa melakukan permainan bersama- sama. 8. Siswa mengerjakan refleksi. 9. Pengumuman untuk kelompok terbaik langkah STAD 5: rekognisi tim.

3.4 Instrumen Penelitian

Peneliti menggunakan dua jenis instrumen penelitian untuk pengambilan data. Kerjasama diukur dengan menggunakan instrument non tes. Instrumen non tes lazimnya digunakan untuk mengumpulkan data dari ranah afektif, salah satunya kerjasama Supratiknya, 2012: 39. Instrumen non tes yang digunakan pada penelitian ini adalah skala, observasi dan wawancara. Berikut adalah penjabarannya : 3.4.1Instrumen Penelitian Variabel Kerjasama Kerjasama diukur dengan menggunakan instrumen observasi, wawancara dan skala. Indikator kerjasama diambil dari kesimpulan pendapat dari Johnson dan Johnson dalam Apriono,2011:162, Roger dan David dalam Lie,2010:31- 36 dan penelitian yang dilakukan oleh Nurhidayati 2010:28-29, dengan unsur- unsur kerjasama yaitu saling ketergantungan yang positif, setiap individu memiliki tanggungjawab dalam kelompok, interaksi tatap muka yang baik dan memiliki kemampuan berkomunikasi antaranggota. 46 Tabel 4. Kisi- kisi instrumen observasi No Indikator Perilaku yang Nampak 1 Saling ketergantungan positif 1. Saling mendukung keputusan yang dibuat. 2. Anggota kelompok meminta pendapat ke semua orang untuk membuat keputusan. 2 Setiap anggota kelompok memiliki pertanggungjawaban 1. Setiap anggota kelompok berpartisipasi di dalam tugas. 2. Setiap anggota kelompok mengupayakan agar anggota lain mendapat informasi yang relevan dan bermanfaat. 3. Memperkaya anggota kelompok demi kesuksesan akademik anggota lain dalam kelompok. 3 Interaksi tatap muka yang baik 1. Saling mengenal anggota kelompok. 2. Saling menerima perbedaan : latar belang anggota dan pendapat dalam kelompok 3. Saling menghargai perbedaan : latar belakang, pendapat dalam kelompok. 4 Keterampilan berkomunikasi antar anggota 1. Membuat suasana nyaman dan akrab. 2. Penggunaan bahasa dan perilaku yang sopan dan menyenangkan. 3. Membangun semangat kerja. 4. Memberikan pujian bagi yang berhasil. Tabel 5. Kisi- kisi instrumen skala No Indikator Jumlah Soal Item Positif Item Negatif 1 Saling ketergantungan positif 22 1, 15 2 Setiap anggota kelompok memiliki pertanggungjawaban 19 3, 8, 12 3 Interaksi tatap muka yang baik 13, 14, 17 5, 6, 10, 21 4 Keterampilan berkomunikasi antar anggota 16, 18 2, 4, 7, 9, 11, 20 , 23 Jumlah Aitem 7 16 Total 23 Instrumen wawancara digunakan untuk melihat seberapa jauh STAD berperan dalam peningkatan kerjasama dan prestasi IPS. Wawancara juga digunakan untuk membantu refleksi di setiap siklusnya untuk mencari kelebihan 47 dan kekurangan dalam pelaksanaan STAD di setiap tindakan. Instrumen wawancara juga digunakan untuk membantu menemukan perilaku baru dan mendetail dalam tiap tindakan yang tidak dapat diukur dengan instrumen observasi maupun skala. Berikut adalah kisi- kisi wawancara yang digunakan : Tabel 6. Kisi- kisi instrumen wawancara No Indikator Pertanyaan 1 Peningkatan kerjasama dengan STAD 2 Peningkatan prestasi IPS dengan STAD 3 Kekurangan pelaksanaan tindakan dengan STAD 4 Kelebihan pelaksanaan tindakan dengan STAD 5 Penerapan STAD bagi siswa dan guru

3.4.2 Instrumen Variabel Prestasi Belajar IPS

Tipe aitem tes prestasi yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar IPS adalah pilihan ganda. Tes prestasi dirancang sesuai dengan Standar Kompetensi: Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang. Tes prestasi siklus pertama dibuat dengan menggunakan indikator-indikator dari Kompetensi Dasar:2.4 Mengenal sejarah uang. Indikator-indikator tes prestasi siklus kedua mengacu pada kompetensi dasar 2.5 Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan.Kisi- kisi tes prestasi untuk kuis individu untuk siklus I dan siklus II yaitu : Tabel 7. Kisi – Kisi Tes Prestasi Siklus I No Kisi- kisi Soal No. Soal 1 Menyebutkan pengertian kegiatan barter 11, 14 2 Mendeskripsikan sejarah uang 1, 6, 7, 13 3 Menyebutkan mata uang negara 2, 5, 10, 15 4 Mendeskripsikan perbedaan uang kartal dan giral 4 5 Membedakan ciri- ciri uang kertas dan logam 3,8,9,12 Jumlah Soal 15 48 Tabel 8. Kisi- Kisi Tes Prestasi Individu Siklus II No Kisi- kisi Soal No. Soal 1 Mendeskripsikan ciri- ciri uang kartal dan giral 1, 10 2 Menyebutkan tindakan yang benar dalam pengelolaan uang 2,3,6,9 3 Menyebutkan jenis bank dan contohnya 5,7,8 4 Menyebutkan manfaat menabung 4,11,12 Jumlah Soal 12

3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

3.5.1 Validitas Instrumen Penelitian

Validitas adalah suatu pengukuran terhadap ketetapan instrumen, apakah instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur atau tidak Arifin, 2011: 245. Beberapa macam validitas yang digunakan dalam pengujian instrumen penelitian ini, yaitu : 1. Validitas isi Azwar, 2011: 75 menunjukkan sejauhmana aitem pada instrumen tersebut mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur atau indikator yang ingin dicapai dalam penelitian. 2. Validitas konstruk merupakan langkah yang juga harus dilakukan sebelum melakukan uji validitas empirik. Validasi ini dilakukan untuk mengukur pertanyaan ataupun pernyataan apakah benar- benar dapat digunakan untuk mengukur atau tidak. Uji validasi isi dan konstruk dilakukan oleh ahli dengan penalaran rasional yang sesuai dengan bidang keahliannya Supratiknya, 2013: 33. 3. Validitas empiris atau yang disebut juga validitas kriteria merupakan validitas yang dilakukan dengan teknik statistik, analisis korelasi. Kevalidan dari suatu 49 instrumen ini akan diperlihatkan oleh adanya hubungan skor pada tes dengan skor suatu kriteria Azwar,2011:76; Trianto,2011. Dalam uji validitas empiris, instrumen yang diujikan disebut sebagai prediktor sedangkan perfomansi yang akan ditunjukkan adalah kriteria. Instrumen non-tes kerjasama, wawancara dan observasi diuji dengan validitas isi dan konstruk dengan dosen dan salah seorang guru di SD Kanisius Kintelan 1. Perangkat pembelajaran RPP, LKS dan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru juga divalidasi oleh salah satu dosen mata kuliah MicroTeaching dan guru kelas III SD Kanisius Kintelan I. Instrumen nontes skala kerjasama dan tes prestasi IPS yang digunakan pada penelitian ini diuji validitas isi dan konstruk hingga empiris. Uji validitas isi dan konstruk dilakukan dengan expert judgement dosen. Tes prestasi siklus I dan Siklus IIdiuji validitasnya kepada siswa kelas 4 semester 1 tahun ajaran 20132014 di SD Kanisius Kumendaman denganjumlah 11 siswa dan SD Kanisius Kintelan yang berjumlah 24 siswa, total responden uji coba empirik validitas dan reliabilitas mencapai 35 siswa. Instrumen skala kerjasama diujikan kepada siswa-siswi SD Kanisius Pugeran kelas III berjumlah 24 siswa dan 13 siswa dari SD Kanisius Kumendaman, total responden untuk uj empiris skala kerjasama adalah 37 siswa. Interpretasi validitas dilakukan dengan melihat semakin tinggi koefisien yaitu xy r = 1,00 maka akan semakin sulit memperoleh nilai reliabilitas yang tinggi. Azwar 2011:179 mengatakan bahwa koefisien validitas dianggap 50 memuaskan apabila xy r = 0,30. Perhitungan validitas secara empirik dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0. Tabel 9. Hasil Validasi Empirik Tes Prestasi Siklus I No Item Keputusan 1 Valid 2 Valid 3 Tidak Valid 4 Valid 5 Valid 6 Valid 7 Valid 8 Valid 9 Tidak Valid 10 Valid 11 Valid 12 Valid 13 Valid 14 Tidak Valid 15 Tidak Valid 16 Valid 17 Valid 18 Valid 19 Tidak Valid 20 Tidak Valid Hasil perhitungan validasi empirik menunjukan soal tes prestasi yang valid ada 14 soal dengan nomor aitem yaitu1,2,4,5,6,7,8,10,11,12,13,16,17 dan 18. Soal yang tidak valid yang berjumlah 6 soal digugurkan dan tidak dimasukkan ke dalam instrumen tes prestasi siklus II. 51 Tabel 10. Hasil Validasi Empirik Tes Prestasi Siklus II No Item Keputusan 1 Tidak Valid 2 Valid 3 Valid 4 Valid 5 Valid 6 Tidak Valid 7 Tidak Valid 8 Tidak Valid 9 Tidak Valid 10 Valid 11 Valid 12 Valid 13 Tidak Valid 14 Tidak Valid 15 Valid 16 Valid 17 Valid 18 Valid 19 Valid 20 Valid Hasil perhitungan validasi empirik pada tabel tersebut menunjukkan soal- soal yang valid ada 13 soal dari 20 aitem total yang diujikan, nomor aitem tersebut adalah 2,3,4,5,10,11,12,15,16,17,18,19 dan 20. Soal yang tidak valid berjumlah tujuh soal digugurkan pada penyajian instrumen tes prestasi siklus II. Tabel 11. Hasil Validasi Empirik Skala Kerjasama No Item Keputusan 1 Tidak Valid 2 Tidak Valid 3 Tidak Valid 4 Tidak Valid 5 Valid 6 Tidak Valid 52 7 Tidak Valid 8 Valid 9 Tidak Valid 10 Tidak Valid 11 Tidak Valid 12 Valid 13 Valid 14 Valid 15 Tidak Valid 16 Valid 17 Valid 18 Valid 19 Valid 20 Valid 21 Valid 22 Valid 23 Valid 24 Valid 25 Valid 26 Valid 27 Valid 28 Valid 29 Valid 30 Valid 31 Valid 32 Valid 33 Valid Hasil perhitungan validitas empirik skala kerjasama pada tabel di atas menunjukan butiran soal yang valid berjumlah 23 butir soal dengan aitem nomor 5,8,12,113,14,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,32 dan 33. Aitem soal yang tidak valid berjumlah sepuluh butir digugurkan dan tidak digunakan di dalam skala kerjasama. 53

3.5.2 Reliabilitas Instrumen Penelitian

Reliabilitas merupakan nama lain dari konsistensi, keajegan dan keterpercayaan atau pernyataan yang mengatakan sejauh mana suatu pengukuran dapat dipercaya Azwar, 2012: 180. Interpretasi reliabilitas suatu instrumen dilakukan dengan melihat koefisien reliabilitas mendekati 0,900 sudah bisa dianggap bahwa aitem tersebut adalah reliabel Azwar,2011:189. Hal ini juga diperkuat dengan pendapat Masidjo 195:209 kriteria reliabilitas dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 12. Kriteria Reliabilitas Interval Koefisien Reliabilitas Kualifikasi 0,91-1,00 Sangat Tinggi 0,71- 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah Negatif-0,20 Sangat Rendah Berikut adalah tabel hasil perhitungan reliabilitas dengan menggunakan program SPSS 16.0: Tabel 13. Hasil Uji Reliabilitas Tes Prestasi Siklus I Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items 0.720183 0.86812 14 Dari tabel berikut, bisa dikatakan bahwa reliabilitas dari tes prestasi siklus I adalah tinggi yang bernilai 0,72. 54 Tabel 14. Hasil Uji Reliabilitas Tes Prestasi Siklus II Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items 0.703754 0.786031 13 Dilihat dari tabel tersebut, reliabilitas tes prestasi siklus II digolongkan cukup dengan nilai sebesar 0.70. Tabel 15. Hasil Uji Reliabilitas Skala Kerjasama Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .722 .929 24 Dilihat dari tabel tersebut, reliabilitas skala kerjasama termasuk kategori tinggi dengan nilai sebesar 0,72.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan variabel yang diteliti.

3.6.1 Pengumpulan Data Variabel Kerjasama

Data dari variabel kerjasama akan diambil dengan menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi merupakan perpaduan dari berbagai sumber : wawancara, observasi atau instrumen lain Mills, 2011. Observasi dilakukan selama tindakan dilakukan terutama ketika siswa bergabung di dalam kelompok. Observasi dilakukan oleh guru dan peneliti dengan lembar observasi terstruktur. Skala dikerjakan setiap siswa diakhir setiap siklus. Wawancara dilakukan pada setiap akhir siklus. Peneliti melakukan wawancara terhadap guru yang telah bersedia menjadi narasumber untuk sesuai dengan pedoman yang dibuat. 55 1. Observasi Observasi dilakukan untuk mendeskripsikan apa yang terlihat dari perilaku siswa Ellis,1997:175. Observasi adalah teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis, logis dan objektif serta rasional terhadap berbagai fenomena yang terjadi dalam kondisi alami atau yang sudah didesain sedemikian rupa untuk mencapai tujuan tertentu seperti mengukur keterampilan,proses atau tindakan yang dilakukan oleh responden Arifin,2011:230. Observasi berstruktur yaitu kegiatan yang akan dilakukan oleh observer sudah dibuat kisi-kisi atau rambu-rambunya untuk mengatur alur peneliti dengan tegas Arifin,2011:231. Secara teknis pelaksanaanakan dilakukan secara langsung oleh peneliti Arifin,2011: 231 dengan menggunakan media perekam gambar dan suara. Lembar observasi diisi dengan memberikan tanda cek √ pada setiap kolom siswa yang menunjukkan perilaku kerjasama. Observasi dilakukan satu kali setiap siklus. 2.Wawancara Menurut Arifin 2011: 233 wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan dan tanya- jawab responden untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara dilakukan secara langsung dari peneliti terhadap narasumber yaitu guru. Kegiatan ini dilaksanakan setelah tindakan pada setiap siklus selesai dilakukan. 56 Bentuk wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur. Wawancara yang terstruktur dilakukan dengan mengikuti pedoman wawancara yang sudah dibuat Supratiknya, 2012: 53. Data wawancara diperoleh dari guru kelas III yang mengampu mata pelajaran IPS sekaligus pelaksana tindakan siklus PTK. 3. Skala Skala Azwar,2012:7 adalah perangkat pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut tertentu yang hendak diukur melalui respon terhadap pertanyaan tersebut. Atribut yang diukur diungkap secara tidak langsung dengan pengamatan berbagai macam hal yang dirumuskan dari indikator perilaku Azwar,2012:2. Kerjasama merupakan kategori atribut bukan kemampuan. Diungkapkan oleh Azwar 2012:5-7 atribut bukan kemampuan atau performansi tipikal merupakan atribut yang mengukur kepribadian atau kemampuan afektif yang cenderung dimunculkan secara sadar atau tidak sadar dalam bentuk respon situasi yang sedang dihadapi. Respon terhadap skala ini dengan menggunakan coding Azwar, 2012: 9. Pernyataan Supratiknya 2012: 45 mendukung pernyataan berikut dengan menyatakan bahwa skala penilaian yang mengukur tinggi rendahnya perilaku berkenaan dengan jumlah kemunculannya juga. Instrumen skala kerjasama yang digunakan dalam penelitian ini, respon jawaban menggunakan tiga pilihan jumlah kemunculan, yaitu sering, jarang dan tidak pernah Supratiknya, 2012: 46. Jawaban direspon dengan memberikan tanda cek √ pada salah satu pilihan tersebut. Skala kerjasama dengan tiga pilihan respon jawaban dipilih untuk 57 mempermudah responden siswa kelas III menjawab karena masih banyak yang lambat menulis. Skala seperti ini juga memberi kesempatan kepada siswa untuk fokus mengisi jawaban sehingga bisa menghemat waktu. Siswa mengerjakan skala kerjasama pada setiap akhir siklus pertama dan kedua.

3.6.2 Pengumpulan Data Variabel Prestasi Belajar IPS

Pada variabel prestasi belajar menggunakan tes prestasi sebagai instrumen untuk mengumpulkan data setelah siklus I dan II dilaksanakan. Pengumpulan data awal nilai prestasi belajar IPS menggunakan nilai Ulangan Tengah Semester UTS Gasal tahun ajaran 20132014. UTS dikemas dalam bentuk tes prestasi dengan aitem pilihan ganda, isian singkat dan esai. Tes prestasi masuk ke dalam kategori tes kawasan kognitif yang bisa diklasifikasikan dengan Taksonomi Bloom Azwar,2012:63. Sesuai dengan kategori Taksonomi Bloom, yang akan diukur adalah tingkat Knowledge pengetahuan merupakan tingkatan yang paling rendah dengan kata kunci siswa melakukan kegiatan : menyebutkan, mengenali dan mendeskripsikan Azwar, 2012:64. Tipe aitem tes prestasi yang digunakan adalah pilihan ganda. Tes pilihan ganda memberikan kelonggaran terhadap kemungkinan jawaban yang menunjukkan jawaban benar dan salah Ellis,1997:184. Tes dilaksanakan pada akhir kegiatan setiap siklus sebagai bentuk evaluasi dari setiap siklus. Setiap nomor soal memiliki tiga pilihan jawaban yang harus dipilih dengan benar. Cara memilih jawaban dengan memberikan tanda silang X pada pilihan a,b atau c. 58 Prestasi belajar IPS juga diukur dengan kuis individu yang dikerjakan di setiap pertemuan. Kuis individu menggunakan bentuk pilihan isian singkat dan mencongak. Guru membacakan pernyataan soal dan siswa menjawab dengan memilih jawaban benar atau salah.

3.7 Teknik Analisis Data

Jenis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskripstif. Statistik deskriptif meliputi perhitungan mean, modus dan median sedangkan penyajian data menggunakantable atau grafik Sugiyono, 2011: 200. Tabel adalah sajian data yang digunakan dalam penelitian untuk melihat peningkatan variabel dari siklus I ke siklus II. Penelitian ini hanya menggunakan perhitungan mean untuk mengetahui peningkatan variabel kerjasama dan prestasi. Mean adalah rata-rata hitung dengan membagi seua skor dengan jumlah siswa Masidjo, 2010: 123. Rumus Mean = � � ℎ � �� � � � ℎ � Teknik analisis data untuk melihat peningkatan dilakukan secara berbeda sesuai dengan variabel yang diteliti.

3.7.1 Analisis Data Variabel Kerjasama

a. Observasi Perhitungan presentase lembar observasi : Jumlah persen per indikator 59 = jumlah siswa yang menunjukkan perilaku sesuai indikator total siswa x 100 Total persen indikator = indikator 1 + 2 + 3 … … + 15 total indikator b. Skala Perhitungan skor skala menggunakan kriteria skor sebagai berikut : Tabel 16. Skor Aitem Skala Respon Jawaban Item Pernyataan Positif Item Pernyataan Negatif Sering 3 1 Jarang 2 2 Tidak Pernah 1 3 Skor setiap diperoleh dari respon setiap jawaban. a. Presentase skor skala seluruh siswa = jumlah skor seluruh siswa jumlah seluruh siswa 100 b. Persentase skor kerjasama = total indikator observasi +skor skala seluruh siswa 2 Perilaku siswa yang muncul dari skala kerjasama yang dikerjakan siswa akan diukur dengan menggunakan kriteria dari Panduan Acuan Patokan II Masidjo,2010:158. Siswa diberi predikat memiliki kerjasama yang baik apabila dari hasil skalanya mampu menunjukkan lolos dari passing score dari total skor yang harus dicapai. Tabel 17. Pedoman Kriteria PAP II Tingkat Penguasaan Kompetensi Rentang dalam angka Nilai huruf Kriteria 81 - 100 56-69 A Sangat Baik 66- 80 46-55 B Baik 56-65 39-45 C Cukup 60 46- 55 32-38 D Kurang Dibawah 40 28 E Sangat Kurang c. Wawancara Wawancara dilakukan untuk melengkapi hal- hal yang tidak bisa dilihat ketika melakukan observasi. Wawancara juga membantu peneliti untuk mencari kekurangan dan kelebihan refleksi guru tindakan siklus I yang bisa digunakan untuk memberikan tambahan modifikasi yang sekiranya berguna di siklus II. Tahapan yang perlu dilakukan dalam olah data wawancara Supratiknya, 2012: 113- 118 adalah pengodean kalimat- kalimat transkrip, memberi dan memilah kata kunci dan interpretasi data yang berguna dan masih berhubungan dengan topik bahasan. Menurut Supratiknya 2012: 119 inti kegiatan interpretasi adalah memahami data yang sudah diperas ke dalam kata-kata kunci, secara lebih meluas dan lebih mendalam.

3.7.2 Analisis DataVariabel Prestasi Belajar IPS

Pada tes prestasi,data yang dikumpulkan akan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif yang bertugas menerangkan atau menggambarkan suatu gejala tertentu, seperti : mean, median dan modus central tendency. Kegiatan dalam statistik deskriptif meliputi pengklasifikasian data, penyajian data dalam bentuk tabel maupun grafik : grafik batang, garis ataupun gambar Zainal,2011:252; Trianto, 2010:307-308. a. Perhitungan skor tes prestasi 61 b. Rata- rata skor tes prestasi kelas c. Perhitungan skor kuis Perhitungan skor pada variabel kerjasama dengan menggunakan skala dan observasi. Perhitungan skor tes prestasi ketika sudah diperoleh kemudian diolah dalam bentuk tabel untuk menunjukkan peningkatan setiap siklus.

3.8 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini meliputi tercapainya indikator keberhasilan dari variabel kerjasama dan prestasi IPS. KKM untuk kelas III SD Kanisius Kintelan I pada Mata Pelajaran IPS sebesar 70. Namun pada Ulangan Tengah Semester I Tahun Ajaran 20132014 rata- rata yang diperoleh seluruh siswa kelas III hanya sebesar 54,55. Sesuai dengan perhitungan pada lembar observasi kerjasama diperoleh 55,39 siswa yang menunjukkan 15 perilaku kerjasama. Peningkatan prestasi IPS diharapkan mencapai nilai rata- rata kelas 70 untuk siklus I dan 80 untuk siklus II. Kerjasama diharapkan mengalami 62 peningkatan presentase siswa yang menunjukkan perilaku kerjasama yaitu 65 pada siklus I dan 75 pada siklus II. Tabel 18. Indikator Keberhasilan Tindakan No Variabel Indikator Kondisi Awal Target Final Instrumen Siklus I Siklus II 1 Kerjasama Persentase kerjasama siswa 55,39 65 75 Observasi Skala Wawancara 2 Prestasi IPS Nilai rata- rata siswa 54,55 70 80 Tes prestasi 63

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan selama dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Satu siklus dilaksanakan sebanyak dua pertemuan. Jumlah siswa di kelas III ini adalah 29 siswa namun dua siswa tidak hadir berturut-turut selama pertemuan dalam dua siklus, maka jumlah subjek menjadi 27 siswa.

4.1.1 Siklus I

Penelitian siklus I dibagi menjadi dua pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 22 April dan 23 April 2014. Penelitian pada siklus I terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada akhir siklus I diadakan tes prestasi IPS untuk mengukur peningkatan prestasi IPS. Pengisian skala kerjasama dan refleksi yang dikerjakan oleh setiap individu.

4.1.1.1 Perencanaan Siklus I

Pada tahap perencanaan hal- hal yang dilakukan adalah pembuatan RPP. RPP yang disusun adalah tematik yang disesuaikan dengan kebutuhan siklus pertama dan tujuan pencapaian pembelajaran. RPP tematik yang disusun menggunakan contoh dari sekolah tempat penelitian yang bertema permainan. Pembuatan RPP memperhatikan langkah- langkah STAD untuk dua pertemuan sekaligus. Selain RPP hal lain yang dipersiapkan adalah materi pembelajaran dan medianya, kuis, lembar kerja untuk kelompok dan tes evaluasi berupa tes prestasi. Kerjasama diukur dengan menggunakan observasi dan skala siswa. Lembar refleksi diberikan kepada siswa pada akhir kegiatan siklus pertama untuk diisi.