Segitiga Kebijakan Kesehatan Implementasi Kebijakan Kesehatan

lingkungan, pendidikan atau perdagangan.Kebijakan dapat disusun di semua tingkatan pemerintah pusat atau daerah, perusahaan multinasional atau daerah, sekolah atau rumah sakit. Orang-orang ini kadang disebut pula sebagai elit kebijakan, satu kelompok khusus dari para pembuat kebijakan yang berkedudukan tinggi dalam suatu organisasi dan sering memiliki hubungan istimewa dengan para petinggi dari organisasi yang sama atau berbeda. Kebijakan adalah segala sesuatu yang dipilih oleh pemerintah untuk dilaksanakan atau tidak. Kegagalan untuk membuat keputusan atau bertindak atas suatu permasalahan juga merupakan suatu kebijakan Thomas Dye, 2001 Kebijakan kesehatan dapat meliputi kebijakan publik dan swasta tentang kesehatan. Kebijakan kesehatan dimaksudkan untuk merangkum segala arah tindakan yang memengaruhi tatanan kelembagaan, organisasi, layanan dan aturan pembiayaan dalam sistem kesehatan. Kebijakan ini mencakup sektor publik atau pemerintah dan sektor swasta.

2.4.2. Segitiga Kebijakan Kesehatan

Segitiga Kebijakan kesehatan merupakan suatu pendekatan yang sudah sangat disederhanakan untuk suatu tatanan hubungan yang kompleks antara Content, Contex, Process dan Actors. a. Content • sejumlah daftar pilihan keputusan tentang urusan publik yang dibuat oleh lembaga dan pejabat pemerintah. • respon berbagai masalah publik yang mencakup berbagai bidang kehidupan. Universitas Sumatera Utara Standar content : • Pernyataan tujuan, mengapa kebijakan tsb dibuat dan apa dampak yang diharapkan • Ruang lingkup; menerangkan siapa saja yang tercakup dalam kebijakan dan tindakan-tindakan apa yang dipengaruhi oleh kebijakan • Durasi waktu yang efektif, mengindikasikan kapan kebijakan mulai diberlakukan b. Context • Lingkungan atau situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian • Serangkaian keadaan yang berkaiatan dengan proses dan isi, yang mengacu pada faktor-faktor sistemik; • Faktor situasional : bersifat sementara atau tidak permanen namun memiliki dampak terhadap kebijakan, • Faktor global yang menyebabkan ketergantungan dan transfer kebjakan antar negara, contoh : pertemuan internasioanal bidang kesehatan c. Process • Mengacu pada cara-cara memprakarsai, mengembangkan atau memformulasikan, menegosiasikan, mengkomunikasikan, melaksanakan dan mengevaluasi kebijakan d. Actors • Individu atau kelompok yang berkaitan langsung dengan sebuah kebijakan yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh keputusan atau kebijakan tersebut. Universitas Sumatera Utara • Para stakeholders : sekelompok warga, organisasi buruh, pedagang kaki lima komunitas wartawan, partai politik, lembaga swadaya masyarakat. • Para stakehaolders memberi respon yang berbeda terhadap suatu kebijakan • Merupakan kunci dalam kerangka analisis kebijakan. • Pembuatan kebijakan tidak murni proses yang rasional namun merupakan proses yang berulang-ulang dan dipengaruhi oleh kepentingan dari para aktor kebijakan.

2.4.3. Implementasi Kebijakan Kesehatan

Jones 1987 ; those activities directed toward putting a program into effect proses mewujudkan program hingga memperlihatkan hasilnya. Van Horn dan Van meter 1975 : those actions by public and private individual or groups that are the achievement or objectives set forth in prior policy tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah maupun swasta baik secara individu maupun kelompok yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang menjadi prioritas kebijakan. Secara lebih konkrit Mazmanian Sabatier menyatakan bahwa fokus perhatian dalam implementasi yaitu memahami apa yg senyatanya terjadi sesudah suatu program dinyatakan berlaku, diantaranya adalah kejadian dan kegiatan yg timbul sesudah disahkannya pedoman-pedoman kebijakan yang mencakup usaha mengadministrasikan maupun usaha menimbulkan dampak yang nyata pada masyarakat. Universitas Sumatera Utara a. Faktor penentu keberhasilan implementasi • Logika kebijakan itu sendiri • Kemampuan pelaksana dan ketersediaan sumber • Manajemen yang baik • Lingkungan dimana kebijakan diimplementasikan b. Implementasi kebijakan dipengaruhi oleh 4 variable yaitu : 1. Idealized policy : yaitu pola interaksi yang digagas oleh perumus kebijakan dengan tujuan untuk mendorong, mempengaruhi dan merangsang target group untuk melaksanakannya 2. Target groups : yaitu bagian dari policy stake holders yang diharapkan dapat mengadopsi pola-pola interaksi sebagaimana yang diharapkan oleh perumus kebijakan. Karena kelompok ini menjadi sasaran dari implementasi kebijakan, maka diharapkan dapat menyesuaikan pola-pola perilakukan dengan kebijakan yang telah dirumuskan 3. Implementing organization : yaitu badan-badan pelaksana yang bertanggung jawab dalam implementasi kebijakan. 4. Environmental factors : unsur-unsur di dalam lingkungan yang mempengaruhi implementasi kebijakan seperti aspek budaya, sosial, ekonomi dan politik. c. Prasarat keberhasilan implementasi : 1. Tiadanya hambatan eksternal 2. Tersedianya resources yang memadai Universitas Sumatera Utara 3. Good policy 4. Hubungan ketergantungan yang minimum 5. Pemahaman dan kesepakatan terhadap tujuan 6. Tugas ditetapkan dengan urutan yang tepat 7. Komunikasi dan koordinasi lancar 8. Ada dukungan otoritas d. Kegagalan implementasi 1. Bad policy : perumusannya asal-asalan, kondisi internal belum siap, kondisi eksternal tak memungkinkan dan sebagainya 2. Bad implementation : pelaksana tak memahami juklak, terjadi implementation gap dan sebagainya 3. Bad Luck 2.5. Jaminan Persalinan Jampersal 2.5.1. Definisi Jampersal