merupakan hasil bersama antara faktor eksternal dan internal. Benyamin Bloom 1908 membedakan prilaku atas 3 tiga domain yakni kognitif cipta, afektif rasa
dan psikomotor karsa. Berdasarkan pembagian domain ini, kemudian dikembangkan menjadi 3
tingkat ranah perilaku yaitu :
1. Pengetahuan Knowledge
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan seseorang terhadap suatu objek mempunyai intensitas atau tingkatan yang berbeda – beda. Secara garis besar dibagi dalam 6 tingkatan yaitu :
a. Tahu Know Tahu diartikan sebagai mengingat kembali suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya, mengingat kembali termasuk recall terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan atau rangsangan yang telah diterima.
b. Memahami Comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara luas.
Universitas Sumatera Utara
c. Aplikasi Application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi nyata. d. Analisis Analysis
Analisis diartikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen – komponen tetapi masih didalam suatu
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. e. Sintesis Synthesis
Sintesis diartikan sebagai suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian – bagian didalam suatu bentuk keseluruhannya
yang baru. f. Evaluasi Evaluating
Evaluasi diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
2. Sikap Attitude
Sikap merupakan respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu yang sudah melibatkan factor pendapat dan emosi yang bersangkutan
senang – tidak senang, setuju – tidak setuju, baik – tidak baik, dan sebagainya. Campbell 1950 mendefenisikan sikap sebagai suatu sindrom atau gejala dalam
merespons stimulus atau objek sehingga sikap melibatkan pikiran, perasaan, perhatian dan gejala kejiwaan yang lain. Newcomb menyatakan sikap merupakan
kesiapan atau kesediaan ubtuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif
Universitas Sumatera Utara
tertentu. Dengan kata lain fungsi sikap belum merupakan tindakan reaksi terbuka akan tetapi merupakan reaksi tertutup.
Allport 1954 membagi sikap menjadi 3 komponen yakni :
a.
Kepercayaan atau keyakinan, ide dan konsep terhadap objek. Artinya bagaimana keyakinan dan pendapat atau pemikiran seseorang terhadap objek
.
b. Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek, artinya bagaimana penilaian terkandung didalamnya factor emosi orang tersebut terhadap
objek. c. Kecenderungan untuk bertindak tend to behave, artinya sikap adalah
merupakan komponen yang mendahului tindakan atau perilaku terbuka. Ketiga komponen tersebut secara bersama – sama membentuk sikap yang
utuh total attitude. Dalam menentukan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting. Berdasarkan intensitasnya sikap
dibagi atas 4 empat tingkatan yaitu : a. Menerima Receiving
Menerima diartikan bahwa seseorang atau subjek mau menerima stimulus yang diberikan objek.
b. Menanggapi Responding Menanggapi diartikan sebagai memberikan jawaban atau
tanggapan terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi.
Universitas Sumatera Utara
c. Menghargai Valuing diartikan sebagai pemberian nilai yang positif terhadap objek atau stimulus dalam arti membahasnya dengan orang lain dan bahkan
mengajak atau mempengaruhi dan menganjurkan orang lain merespons. d. Bertanggung Jawab Responsible
Sikap yang paling tinggi tingkatannya adalah bertanggung jawab atas apa yang diyakini subjek. Seseorang telah mengambil sikap tertentu
berdasarkan keyakinan dan berani megambil resiko atas pilihan sikapnya tersebut.
3. Tindakan