Kesimpulan Pelayanan Tingkat Lanjutan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : A. Kategori Respon Bidan Berdasarkan Pengetahuan 1. Pengetahuan Bidan PTT tentang Jampersal, bahwa secara umum pengetahuan bidan PTT tentang jampersal masih rendah, tidak ada jumlah penilaian yang diukur dari pengetahuan bidan PTT yang dimaksud, kategori rendah hanya penulis simpulkan dari jawaban – jawaban informan yang tidak begitu tepat dengan petunjuk teknis yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Secara umum bidan hanya berada pada tingkatan tahu, karena mereka hanya dapat menyebutkan atau menyampaikan sedikit informasi tentang jampersal serta tidak dapat begitu tepat mengaplikasikan secara baik pengetahuan yang seharusya mereka miliki. Namun bila dijabarkan sesuai dengan pengetahuan yang mereka miliki mereka sebenarnya berada pada tingkatan aplikasi karena dengan pengetahuan yang mereka miliki mereka telah dapat menggunakan materi yang telah didapat pada situasi atau kondisi nyata. 2. Rendahnya pengetahuan bidan tentang jampersal oleh karena kurangnya informasi yang diberikan oleh para pengelola program baik yang berasal dari dinas kesehatan maupun puskesmas. Motivasi dan keinginan bidan mencari Universitas Sumatera Utara tahu Informasi tentang jampersal juga sangatlah kurang, mereka cenderung tidak begitu aktif mencari informasi dan terkesan hanya menerima penjelasan dari pihak pengelola saja dengan alasan tidak mau mencari masalah atau belajar dari pengalaman pahit terdahulu serta pasrah karena status bidan PTT yang harus dan wajib melaksanakan tugas tanpa boleh mengeluarkan pendapat serta bertanya. B. Kategori Respon Berdasarkan Sikap Secara umum para bidan PTT tidak begitu menyukai atau menyetujui program jampersal karena beranggapan bahwa jampersal hanya menambah kerjaan dan mempersulit mereka, menambah dosa karena harus mengarang setiap pelayanan yang tidak dilakukan, jumlah pasien menurunoleh karena masyarakat di salah satu puskesmas pelayanan jampersal dikatakan hanya did pat di puskesmas saja tidak di klinik bersalin bidan PTT serta jumlah klaim yang sedikit. Namun ada juga informan yang menyukai program jampersal karena mereka mendapat keuntungan berupa peningkatan jumlah pasien, peningkatan kepercayaan masyarakat. C. Kategori Respon Berdasarkan Persepsi 1. Pada dasarnya persepsi bidan tidaklah begitu positif tentang jampersal, beberapa diantara mereka mengatakan bahwa program ini adalah program mencekik leher karena sangat merugikan mereka dari segi financial, kemudian ada yang mengatakan bahwa program ini hanya menambah dosa saja karena bentuk pelaporannya selalu mengarang dan tidak benar. Persepsi lain Universitas Sumatera Utara mengatakan bahwa program ini membuat sulit karena banyaknya prosedur yang harus diikuti serta lamanya pencairan dana. 2. Rata – rata para bidan PTT mempersepsikan bahwa pemotongan jampersal berasal dari Dinas Kesehatan padahal sebenarnya Kepala Puskesmas bertanggung jawab dalam hal ini. Namun untuk bidan praktek swasta tidak sama dengan bidan PTT karena mereka langsung menerima dana tanpa ada sambung tangan dari pihak lain. 3. Persepsi Positif juga didapati dalam penelitian, informan yang berpersepsi positif mangatakan bahwa jampersal ini sangat baik karena secara administrasi telah terjadi kedisplinan pemberian pelayanan pada para bidan, terutama pada bidan yang tidak mempunyai izin praktek sehingga pasien kembali memeriksakan diri kepada bidan yang memiliki izin praktek. 4. Meskipun bidan PTT memiliki sikap dan persepsi yang negatif tentang jampersal, namun mereka tetap melaksanakan jampersal di lapangan, hal ini terjadi oleh karena mereka merasa tidak bisa berbuat apa – apa dan harus mengikuti dan melaksanakan tugas yang diberikan kepala puskesmas meskipun tidak sesuai dengan hati mereka. D. Kategori Respon Berdasarkan Tindakan Pelaksanaan Jampersal 1. Beberapa bidan PTT menjalankan jampersal hanya untuk proses persalinan saja tidak untuk pemeriksaan kehamilan, nifas dan KB 2. Para bidan tetap meminta tarif tambahan pada pertolongan persalinan dengan alasan, transport dan cuci tangan. Universitas Sumatera Utara 3. Informed consent tidak digunakan karena dirasa tidak diperlukan dan memperlambat kerja bidan 4. Tempat pelayanan jampersal rata – rata dilakukan di rumah oleh para bidan PTT dengan alasan klinik yang dimiliki tidak memadai serta sarana yang diberikan pemerintah tidak layak pakai terutama untuk malam hari. E. Keberhasilan Program Jampersal Di Kabupaten Langkat 1. Jampersal dapat dikatakan berhasil di Kabupaten Langkat, karena bila dilihat dari kunjungan K1, K4, Persalinan dan kunjungan Nifas oleh tenaga kesehatan mengalami peningkatan yang cukup signifikan setelah adanya jampersal 2. Jampersal juga menurunkan angka Kematian Ibu dan Bayi pada tahun 2012.

6.2. Saran