Kendala kendala yang dihadapi pekerja perempuan di PT Agincourt Resources Martabe

BAB IV Kendala dan Strategi Pekerja Perempuan di PT Agincourt Resources Martabe

Bab ini menjelaskan tentang kendala apa saja yang dialami oleh pekerja perempuan selama bekerja di PT Agincourt Resources Martabe. Kemudian juga menjelaskan tentang bagaiman strategi yang dilakukan pekerja perempuan dalam menghadapi situasi lingkungan kerja yang dominan laki-laki dan strategi untuk mempertahankan eksistensi mereka di PT Agincourt Resources Martabe. Selain itu dalam Bab IV juga dijelaskan pekerjaan apa saja yang digeluti oleh perempuan di PT Agincourt Resources Martabe.

4.1. Kendala kendala yang dihadapi pekerja perempuan di PT Agincourt Resources Martabe

Kak Duma mengatakan, sebagai perempuan pasti banyak hal atau sikap laki-laki yang terkadang dianggap sebagai pelecehan. Sikap laki-laki yang suka mengganggu perempuan seperti melakukan rayuan atau semacam gombalan dan bahkan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas untuk didengar. Contohnya, menyebutkan nama binatang untuk memanggil seseorang, mengatakan kata-kata makian terhadap sesama pekerja meskipun memang itu hanyalah sebuah gurauan. Tapi kita sebagai perempuan pasti merasa risih mendengarkannya. Kak Duma mengatakan sebagai pelecehan karena dirinya pernah mendapat perkataan yang tidak layak dikatakan kepada seorang perempuan. Beliau pernah menerima kata-kata yang menyakitkan hatinya dari seorang pekerja laki- laki di PT Agincourt Resources Martabe, pekerja laki-laki tersebut berkata kepada Kak Universitas Sumatera Utara Duma kalau payudara beliau besar dan nikmat jika dipegang apa lagi jika dicium. Mendengar perkataan itu, Kak Duma 25 tahun langsung membalas dengan mengatakan: “Jaga mulutmu kalau berbicara sama perempuan, kau pun punya adek perempuannya. Kalau merendahkan derajat perempuan sama saja kau juga merendahkan derajat ibu mu. Apa urusanmu sama payudara ku, biarpun besar atau kecil itu itu urusan ku. Payudara pacarmu sana pegang-pegang, jangan urus kalau bukan urusanmu. Kak Duma sempat menangis ketika mendengar perkataan tersebut, beliau menganggap bahwa Selama ini dia mau ikut bergabung dengan pekerja laki-laki adalah untuk mendekatkan diri sebagai teman mereka, bukan untuk bahan pelecehan mereka. Kak Duma 25 tahun mengatakan, “sompat do tangis kakak dek pas I dokkon ia soni tu kakak, sanga bage get kaluar kakak ngen PT AR. Martabe on. Tapi mangingot madung tagi dirasa kakak dison karejo, jadi leng kakak pertahankon masoni. Sannari kakak anggap masoni songon angin berlalu sude, na penting tujuan ni kakak manjalaki epeng do kakak dison” sempat kakak nangis waktu dibilangnya seperti itu kepada kakak, sampai ingin keluar dari PT AR.Martabe ini. Tapi mengingat kakak sudah suka dengan pekerjaan disini, jadi tetap kakak pertahankan. Sekarang kakak anggap saja seperti angin berlalu semua, yang penting tujuan kakak disini mencari uang. Amri Marzali 2003:26 mengatakan strategi adaptasi adalah merupakan perilaku manusia dalam mengalokasikan sumber daya yang mereka miliki dalam menghadapi masalah-masalah yang dihadapinya. Perilaku yang dilakukan oleh Kak Duma untuk mengahadapi masalah yang dihadapinya adalah dengan memilih tidak terlalu memikirkan tentang apa saja yang dikatakan oleh pekerja laki-laki tentang dirinya, menurutnya itu adalah cara atau pun usaha terbaik. Meskipun sebelumnya Kak Duma sempat menjawab perkataan dari pekerja laki-laki yang melecehkan dirinya dan sempat juga ingin berhenti Universitas Sumatera Utara bekerja dari PT Agincourt Resources Martabe. Menurutnya, bekerja di PT Agincourt Resources Martabe tujuannya adalah untuk mencari uang. Lain lagi dengan Kak Ziah 30 Tahun beliau mengatakan kalau kendala-kendala yang dirasakannya adalah jika harus masuk sip malam. Beliau mengatakan bahwa sip malam sangat membuat dirinya terganggu, karena harus bekerja ditengah malam disaat orang tertidur lelap. Jika mengenai kendala laki-laki yang sering melakukan tindakan- tindakan yang jika dilihat orang lain seperti pelecehan, namun Kak Ziah mengatakan itu adalah hal biasa yang tidak perlu untuk dikatakan sebagai pelecehan. Tindakan yang dimaksud Kak Ziah adalah berpegangan tangan, tidur dipaha perempuan dan merangkul pinggul atau merangkul bahu pekerja perempuan. Tindakan tersebut dianggap Kak Ziah bukanlah tindakan pelecehan. Informan selanjutnya adalah Kak Sari 23 Tahun, kendala yang sangat berat baginya selama bekerja di PT Agincourt Resources Martabe adalah beredarnya isu di tengah-tengah masyarakat khususnya di Batang Toru bahwa pekerja perempuan di PT Agincourt Resources Martabe adalah sama dengan pekerja seks komersial PSK. Isu tersebut sangat mengganggu telinga Kak Sari, meksipun diakuinya itu hanyalah kecumburuan sosial yang terjadi dimasyarakat. Ditambahkan oleh Kak Sari walaupun dengan adanya isu tersebut tidak menyurutkan niatnya untuk tetap bekerja di PT Agincourt Resources Martabe. Karena yang terpenting baginya adalah keluarga khususnya orang tua tidak percaya akan isu tersebut dan sampai saat ini masih memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk tetap bekerja di PT Agincourt Resources Martabe. Ketika penulis menanyakan tentang sikap pekerja laki-laki yang terkadang Universitas Sumatera Utara mengeluarkan kata-kata kotor atau pantang, Kak Sari menjawab itu adalah hal biasa yang ia dengar. Karena di PT Agincourt Resources Martabe pekerjanya kebanyakan laki-laki jadi mereka menganggap tidak ada lagi batasan atau pun santun berbicara diantara sesama. Memang itu sangat tidak wajar kita dengar, mereka sudah terbiasa dengan perkataan seperti itu bahkan jauh sebelum perempuan bekerja di PT Agincourt Resources Martabe. Kak Sari 23 tahun mengatakan, “Anggo sifat ni alak lai dek na soni mai, diboto ho ma dek baba ni alak lai. Nangge songon adaboru momo tarsinggung, anggo sesama alak lai biasa dei mamio guar binatang anggo mamio alak” kalau sifat laki-laki seperti itu lah dek, tahu lah adek kalo mulut laki-laki. Bukan seperti perempuan yang mudah tersinggung, kalau laki-laki biasa itu memanggil orang dengan memanggil nama binatang. Tetapi pekerja laki-laki pun tetap mempunyai sopan ketika berbicara dengan perempuan. Mereka pun akan mau bergurau dengan mengeluarkan nama binatang atau mengeluarkan kata-kata kotor jika mereka merasa dekat dengan orang tersebut. Masih dari keterangan Kak Sari pekerja laki-laki di PT Agincourt Resources Martabe memang akrab dengan pekerja perempuan , karena beberapa pekerjaan yang dikerjakan laki-laki dikerjakan oleh perempuan dengan begitu sudah terjalin hubungan yang dekat antara pekerja perempuan dengan pekerja laki-laki. Meskipun begitu memang ada pekerja laki- laki yang dianggap Kak Sari yang tidak pantas untuk dijadikan sebagai kawan, karena pekerja laki-laki tersebut terlalu fulgar dalam mengeluarkan kata-kata sehingga terkadang membuat sakit hati. Namun itu semua adalah konsekuensi bekerja dilokasi kerja yang dominan laki-laki, semua itu tergantung diri kita dalam memaknainya tambah Kak Sari. Universitas Sumatera Utara Jika memang tidak pantas untuk dijadikan sebagai kawan lebih baik tidak dicakapi dan memilih untuk diam saja. Permasalahan mengenai kendala yang dirasakan oleh pekerja perempuan di PT Agincourt Resources Martabe juga dikomentari oleh Bu Rahma 35 tahun. Beliau memulainya dengan mengomentari mengenai kondisi lingkungan kerja di PT Agincourtt Resources Martabe, Bu Rahma mengatakan bahwa dimana pun kita berada pasti ada sisi positif dan sisi negatifnya. Bu Rahma 35 tahun mengatakan, “sude na dikarejoon pasti adong sisi positif dohot sisi negatif na, sarupo mai dohot dison. Kadang adong positifna kadang muse adong negatifna dek. Anggo positif nai tong ditarimo anggo negative nai ulang. Arana tergantung tu diri niba sendiri dei dek, anggo ibu tong dison inda momo ibu terpengaruh dengan pergaulan dison” semua yang dikerjakan pasti ada sisi positif dan sisi negatifnya, sama dengan disini. Kadang ada positifnya kadang ada sisi negatifnya dek. Kalau positifnya diterima dan negatifnya jangan. Karena tergantung ke diri kita sendiri itu dek, kalau ibu disini tidak mudah terpengaruh dengna pergaulan disini Sisi positif yang dimaksud Bu Rahma adalah kedisiplinan dan peraturan yang ada di PT Agincourt Resources Martabe membuat dirinya perlahan-lahan menjadi orang yang mengerti akan kedisiplinan untuk menuruti semua aturan yang berlaku. Kemudian, kedisiplinan itu diterapkannya di rumah agar anak-anaknya terbiasa untuk hidup disiplin dan menaati perintah yang berlaku di rumahnya. Sisi negatif yang dimaksud Bu Rahma adalah pergaulan dan tata cara berbicara para pekerja yang dinilainya terlalu berlebihan bahkan bisa dikatakan tidak beradab. Pergaulan seperti itu tidak pantas untuk ditiru tambah Bu Rahma. Universitas Sumatera Utara Beliau mengakui bahwa ada beberapa pekerja laki-laki yang membuat dirinya sedikit tidak nyaman bekerja di PT Agincourt Resources Martabe. Bu Rahma menceritakan sedikit tentang pengalaman kerjanya sekitar dua tahun yang lalu. Diawal beliau bekerja sebagai junior Administrasi, Bu Rahma sering bergabung dengan pekerja laki-laki untuk mendekatkan diri kepada pekerja lainnya. Namun cara yang dilakukan oleh Bu Rahma dianggap berbeda oleh salah seorang pekerja laki-laki yang pada saat itu diam-diam suka kepada Bu Rahma. Ketika mengetahui hal tersebut, Bu Rahma sekarang mengurangi pergaulannya dengan pekerja laki-laki. Kerena mengingat suami dan anak- anaknya yang selalu menanti kedatangannya di rumah. 4.2. Strategi Pekerja Perempuan di PT Agincourt Resources Martabe 4.2.1. Datang Tepat Waktu

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Keberadaan PT. Agincourt Resources Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan

3 67 85

Studi Mengenai Konflik Antara Masyarakat Kecamatan Batang Toru dan Kecamatan Muara Batang Toru Dengan PT Agincourt Resources Martabe di Kecamatan Batang Toru

1 80 144

Peran Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pertambangan Emas Agincourt Resources Dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Batangtoru Tapanuli Selatan

10 110 149

Dampak Kehadiran PT Agincourt Resources Dalam Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sumuran Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 2

Dampak Kehadiran PT Agincourt Resources Dalam Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sumuran Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 26

Dampak Kehadiran PT Agincourt Resources Dalam Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sumuran Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 8

Dampak Kehadiran PT Agincourt Resources Dalam Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sumuran Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 2

Dampak Kehadiran PT Agincourt Resources Dalam Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sumuran Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 15

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN BATANG TORU DAN KECAMATAN MUARA BATANG TORU 2.1.Gambaran Umum Kecamatan Batang Toru - Studi Mengenai Konflik Antara Masyarakat Kecamatan Batang Toru dan Kecamatan Muara Batang Toru Dengan PT Agincourt Resources Martabe di Ke

0 0 18

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang - Studi Mengenai Konflik Antara Masyarakat Kecamatan Batang Toru dan Kecamatan Muara Batang Toru Dengan PT Agincourt Resources Martabe di Kecamatan Batang Toru

0 0 27