43 2.
Transaksi SBI Tata cara transaksi SBI, yaitu:
Penjualan SBI dilakukan melalui lelang.
Jumlah SBI yang dilelang diumumkan setiap hari selasa.
Lelang SBI didakan setiap hari rabu dan dapat diikuti oleh seluruh bank umum, pialang pasar uang dan pialang pasar modal dengan
penyelesaian transaksi hari kamis. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat suku
bunga adalah harga atau balas jasa dari peminjam atau kreditur kepada pemberi pinjaman atau debitur atas dana yang telah dipinjamkan dalam
waktu tertentu.
2.2.7 Harga Obligasi
Manurung dan Ichfan 2007 menyatakan bahwa harga obligasi merupakan nilai tunai yang diterima investor dimasa mendatang. Nilai tunai
atau present value uang tersebut tergantung pada suku bunga pasar. Fabozzi 2000:540 menyatakan bahwa harga setiap instrumen
keuangan sama dengan nilai sekarang present value dari arus kas yang diharapkan instrumen keuangan tersebut. Penentuan harga obligasi dapat
dilakukan setelah diketahui arus kas obligasi dan hasil yang diinginkan. Dikarenakan harga obligasi merupakan nilai sekarang arus kas, maka obligasi
ditentukan dengan menambahkan dua nilai sekarang berikut ini:
44 1.
Nilai sekarang pembayaran suku bunga kupon enam bulanan. 2.
Nilai sekarang nilai maturitas obligasi nilai sekarang dari nilai obligasi pada saat jatuh tempo.
Bentuk umum formulasi perhitungan harga obligasi adalah: C
C C C M
P = + + + K + +
1 + r
1
1 + r
2
1 + r
3
1 + r
n
1 + r
n
Atau Fabozzi, 2000:541
n
C M P =
+
t=1
1 + r
t
1 + r
n
Keterangan: P
= harga obligasi n
= jumlah periode jumlah tahun x2 C
= pembayaran suku bunga kupon enam bulanan r
= suku bunga berkala hasil diinginkan tahunan : 2 M = nilai maturitas
t = periode waktu saat penerimaan pembayaran
Menurut Bursa Efek Indonesia harga obligasi berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga obligasi dinyatakan
45 dalam persentase , yaitu persentase dari nilai nominal. Ada 3
kemungkinan harga obligasi yang ditawarkan, yaitu: 1.
Par nilai pari harga obligasi sama dengan nilai nominalnya. Misal obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100, maka
nilai obligasi tersebut adalah 100 x Rp 50 juta = Rp 50 juta 2.
At premium dengan premi harga obligasi lebih besar dari nilai nominal. Misal : obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 102,
maka nilai obligasi tersebut adalah 102 x Rp 50 juta = Rp 51 juta 3.
At discount dengan discount: harga obligasi lebih kecil dari nilai nominal. Misal: obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada
harga 98, maka nilai obligasi tersebut adalah 98 x Rp 50 juta = Rp 49 juta
Menurut Husnan 2003:388 bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi harga obligasi adalah sebagai berikut:
1. Jangka waktu sebelum obligasi jatuh tempo
2. Risiko untuk tidak menerima bunga maupun pokok pinjaman
3. Status pajak dari pembeli obligasi
4. Adanya provisi yang memungkinkan penerbit obligasi melunasi obligasi
tersebut sebelum jatuh tempo 5.
Jumlah kupon
46 Fabozzi 2000:545 menyatakan bahwa perubahan harga obligasi
terjadi karena satu atau lebih sebab-sebab sebagai berikut ini: 1.
Terdapat perubahan harga dalam hasil di inginkan disebabkan perubahan dalam kualitas kredit perusahaan penerbit obligasi. Ini berarti perubahan
hasil diinginkan terjadi karena pasar sekarang membandingkan hasil obligasi dengan hasil dari beberapa obligasi dengan resiko kredit yang
sama 2.
Terdapat perubahan harga obligasi diskonto dan obligasi premi, tanpa adanya perubahan hasil diinginkan, namun semata-mata karena obligasi
semakin mendekati saat jatuh tempo 3.
Terdapat perubahan dalam hasil diinginkan disebabkan oleh perubahan hasil pada obligasi-obligasi pembanding. Ini berarti terjadi perubahan
suku bunga pasar Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa harga obligasi
adalah nilai arus kas sekarang yang dinyatakan dalam persentase dan memiliki tiga kemungkinan harga yang ditawarkan yaitu at par, at premium
at discount.
47
2.3 Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen
2.3.1 Pengaruh Kupon Obligasi dengan Harga Obligasi