35
2.2.3.5 Peringkat Obligasi
Peringkat obligasi merupakan indikator ketepat waktuan pembayaran pokok bunga untuk obligasi. Selain itu, peringkat obligasi mencerminkan
skala resiko dari semua obligasi yang diperdagangkan. Dengan demikian peringkat obligasi menunjukkan skala keamanan obligasi dalam membayar
kewajiban pokok dan bunga secara tepat waktu. Semakin tinggi peringkat, semakin menunjukkan obligasi tersebut terhindar dari resiko default
Setyapurnama Norpratiwi, 2006. Dua buah agen peringkat obligasi terkenal di dunia adalah standard
poor` SP Corporation dan Moody`s Investor Service Inc, di Indonesia
obligasi diperingkat oleh PT PEFINDO yang didirikan desember 1993 dan PT KASNIC credit rating.
2.2.3.6 Resiko Dalam Obligasi
Sapto Rahardjo 2003: 51-53 menyatakan bahwa ada beberapa resiko yang terdapat pada obligasi antara lain:
1. Interest rate risk
Nilai harga suatu obligasi di tentukan oleh nilai tingkat suku bunga di pasar uang. Salah satu faktor penentu apakah harga obligasi menarik atau
tidak adalah tingkat suku bunga yang di berikan investor obligasi.
36 2.
Liquidity risk Obligasi yang likuid adalah obligasi yang banyak beredar dan sering di
perjualbelikan di pasar sekunder. Apabila obligasi yang dijual di pasar tidak likuid maka dapat menimbulkan kerugian capital loss
3. Foreign exchange rate risk
Pergerakan foreign exchange rate risk sangat menentukan pergerakan harga dan perdagangan di pasar obligasi. Dengan tidak stabilnya fluktuasi
di foreign exchange rate maka otomatis perdagangan obligasi juga ikut terpengaruh, bisa naik atau turun.
4. Call risk
Call risk terjadi apabila emiten issuer akan melakukan pembelian
kembali obligasi tersebut sebagian atau dalam jumlah keseluruhan pada harga yang disepakati pada saat penawaran perdana.
5. Default risk
Resiko yang terjadi apabila emiten issuer yang mengeluarkan obligasi mengalami kesulitan keuangan untuk memenuhi kewajiban pembayaran
bunga ataupun principal pada saat jatuh tempo.
37 6.
Reinvestment rate risk Jenis ini merupakan resiko kesalahan penghitungan terhadap pendapatan
yang seharusnya bisa di investasikan pada skala tingkat investasi yang wajar dalam periode tertentu.
7. Maturity risk
Investasi obligasi yang berjangka panjang mempunyai resiko tinggi sekali karena pada saat pembelian cenderung sulit memprediksi kondisi
perusahaan dan ekonomi di suatu negara dalam jangka waktu yang panjang.
8. Inflation risk
Kondisi perekonomian yang kuat serta inflasi yang rendah mengakibatkan tingkat daya beli terhadap produk investasi juga sangat bagus, sehingga
akan timbul dampak positif terhadap perdagangan dan investasi pada obligasi, tetapi apabila inflasi semakin tinggi hal itu akan mengakibatkan
purchasing power semakin menurun sehingga likuiditas obligasi itu
sendiri terpengaruh.
2.2.4. Kupon Obligasi