58 2.
Studi Kepustakaan Studi kepustakaan adalah penelitian yang mempelajari tentang
literatur pendukung berupa buku teks, jurnal serta informasi lain yang berhubungan dengan penelitian.
3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
3.4.1 Teknik Analisis Data
Penelitian yang dilakukan menggunakan teknik analisis regresi berganda multiple regression untuk mengetahui pengaruh variabel
independen yang terdiri dari kupon obligasi, maturitas obligasi, suku bunga SBI terhadap variabel dependen yaitu harga obligasi.. tahapan yang dilakukan
dalam analisis regresi berganda adalah sebagai berikut:
3.4.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi layak di pakai atau variabel-variabel yang digunakan layak dalam penelitian.
Uji asumsi klasik terdiri dari:
1. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas didalam model regresi adalah sebagai berikut Ghozali 2005:90
59 Nilai R
2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak
yang tidak signifikan mempngaruhi variabel dependen Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar
variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,90 maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. Tidak
adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti terbebas dari multikolinieritas
Multikolinieritas juga dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor VIF. Nilai out off yang dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance 0,10 sama dengan nilai VIF 0,10.
2. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari
suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dan residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas,
dan jika varian berbeda maka disebut heterokedastisitas Ghozali,2001:69. Pengujian terhadap heterokedastisitas juga dapt
dilakukan dengan melihat garfik scatterplot untuk mengetahui ada
60 tidaknya pola tertentu disekitar sumbu X dan sumbu Y, maka dasar
analisis yang digunakan yaitu: Jika data pada pola tertentu seperti titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
Jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
3. Uji Autokorelasi
Menurut Singgih 2004:216 uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier berganda ada korelasi
antara kesalahan pengganggu residual pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada
problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Deteksi adanya autokorelasi adalah dengan
besaran Durbin-waston. Secara umum bisa di ambil patokan sebagai berikut:
Apabila angka D-W dibawah 2 maka ada autokorelasi positif Apabila angka D-W diantara -2 sampa +2 berarti tidak ada
autokorelasi Apabila angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
61
3.4.3 Uji Hipotesis