Perumusan Hipotesis TINJAUAN TEORITIK DAN HIPOTESIS

II yang berpraktik di SMK Sanjaya pakem meliputi kesiapan mental, kesiapan materi dan motivasi belajar siswa.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan populasi adalah kesluruhan subjek penelitian Suharsimi 1996:115. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SMK Sanjaya Pakem. 2. Sampel Sampel menurut Suharsimi 2003:125 adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jumlah populasi sebanyak 60 siswa, yang terdiri dari kelas X akuntansi, X administrasi perkantoran, X pemasaran dan XI pemasaran. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan sampling purposive. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan memilih sampling purposive adalah: a. Kelas X dan XI adalah kelas yang sering melakukan proses belajar mengajar dengan mahasiswa PPL II terlebih kelas X akuntansi, X perkantoran, X pemasaran dan XI pemasaran. b. Kelas XI akuntansi dan XI perkantoran tidak diambil karena sedang melakukan praktek kerja lapangan PKL. c. Kelas XII tidak diambil karena sedang mempersiapkan ujian nasional.

E. Variabel dan Pengukurannya

Variabel merupakan konsep yanng diberi lebih dari satu nilai. Setelah mengemukakan beberapa proporsi berdasarkan konsep dan teori tertentu, peneliti perlu menentukan variabel-variabel penelitian dan selanjutnya merumuskan hipotesisbberdasarkan hubungan antar variabel. Penentuan variabel penelitian yang dapat diukur dan perumusan hubungan antara variabel adalah dua langkah yang sangat penting dalam penelitian sosial Muhadi 2011:23. Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kesiapan Mental Kondisi mengajar merupakan suatu kunci demi sebuah keberhasilan dalam suatu pengajaran. Kondisi mengajar yang berprofesional akan menciptakan hasil yang optimal. Sehingga suasana pembelajaran akan semakin hidup. Salah satu kondisi mengajar yang harus diperhatikan yaitu dalam kesiapan mental 2. Kesiapan Materi Materi merupakan kunci pokok seorang guru dalam mengajar. Materi yang monoton dapat membuat siswa tidak bersemangat dalam