2.
Hubungan Kesiapan Materi dengan Motivasi Belajar Siswa
Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan antara kesiapan mental dengan motivasi belajar siswa. Hal ini didukung oleh perhitungan
statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas ρ = 0,042 lebih
kecil dari taraf sig sebesar α = 0,05. Artinya, bahwa tinggi rendahnya
kesiapan materi yang harus disiapkan oleh mahasiswa ppl tentu
mempengaruhi motivasi belajar siswa. Deskripsi kesiapan materi mahasiswa PPL di SMK Sanjaya Pakem
terkategorikan sedang 56,6. Hal ini disebabkan karena tidak semua mahasiswa PPL memiliki kesiapan materi yang optimal dalam mengajar
di depan kelas. Beberapa mahasiswa PPL terkadang lebih cenderung merasa gugup saat mengajar, sehingga menimbulkan rasa rendah diri di
depan kelas saat mengajar dan akhirnya kurang mampu untuk menguasai kelas.
Deskripsi motivasi belajar siswa menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dikategorikan sedang 36 siswa atau 60 . Menurut
Sardiman 1986:75, motivasi belajar yaitu keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat
tercapai. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel kesiapan materi
terhadap motivasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai determinan R
2
yaitu sebesar 0,342. Ini berarti bahwa variabel motivasi belajar siswa dijelaskan oleh variabel kesiapan materi sebesar nilai korelasi R
2
0,342 sedangkan 0,648 ditentukan oleh variabel lain. Menurut Nugroho
2005:36 0,342 merupakan kategori dengan tingkat korelasi yang lemah. Hal ini terlihat pada rentang kategori 0,21
– 0,40 yang dikategorikan korelasinya lemah.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diketahui bahwa kesiapan materi mahasiswa PPL berpengaruh positif terhadap motivasi belajar
siswa. Artinya jika tingkat kesiapan materi mahasiswa PPL tinggi maka motivasi belajar siswa juga tinggi. Sebaliknya jika tingkat kesiapan
materi rendah maka motivasi belajar siswa juga akan rendah. Kesiapan materi harus disiapkan oleh mahasiswa PPL secara benar
dan seoptimal mungkin. Materi merupajan hal pokok yang harus dikuasai oleh mahasisa PPL dalam mengajar. Siswa akan termotivasi tinggi dalam
belajar apabila mahasiswa PPL mengajar dengan yakin serta memberikan materi yang dapat dipercaya atau tidak ragu-ragu. Kesiapan materi harus
disiapkan jauh-jauh hari sebelum mahasiswa PPL terjun langsung untuk mengajar. Cara penyampaian materi kepada siswa juga harus benar dan
dapat dipertanggungjawabkan, karena penyampaian materi yang tidak lugas dan jelas akan menurunkan semangat atau motivasi siswa dalam
belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesiapan materi
berhubungan dengan motivasi belajar siswa.
72
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah pengolahan data selesai dan telah dianalisis, kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan hasil analisis data adalah:
1. Ada hubungan positif dan signifikan kesiapan Mental dengan motivasi
belajar siswa SMK Sanjaya Pakem. Hal ini ditunjukkan dengan T
hitung
sebesar 2,200 dan taraf signifikansi 0,032 yang menunjukkan signifikan antara kesiapan mental dengan motivasi belajar siswa
walaupun dengan kadar yang sedang. Nilai koefisien korelasi R 0,584 merupakan kategori dengan tingkat korelasi yang kuat.
2. Ada hubungan positif dan signifikan kesiapan mengajar dengan
motivasi belajar siswa SMK Sanjaya Pakem. Hal ini ditunjukkan dengan T
hitung
sebesar 2,085 dan taraf signifikansi 0,042 yang menunjukkan signifikan antara kesiapan mengajar dengan motivasi
belajar siswa walaupun dengan kadar yang sedang. Nilai korelasi R 0,584 merupakan kategori dengan tingkat korelasi yang kuat.
B. Keterbatasan
Dalam melakukan penelitian ini, penulis telah melakukan dan berusaha dengan semaksimal mungkin tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa
masih banyak terdapat keterbatasan dan kesalahan dalam penulisan hasil penelitian ini. Keterbatasan yang dialami penulis antara lain:
1. Pendistribusian kuesioner yang mungkin pada saat menyebarkannya siswai sebagai responden kurang sungguh-sungguh dalam mengisi
jawaban atas pertanyaan yang ada dalam kuesioner sehingga kebenaran yang di dapat dari hasil penelitian sangat tergantung dari
kejujuran para siswa dalam pengisian kuesioner. 2. Jawaban responden dalam pengisian kuesioner yang belum tentu
menggambarkan keadaan yang sebenarnya. 3. Penulis menyadari adanya keterbatasan kemampuan penulis untuk
mengungkapkan keadaan siswa yang sesungguhnya. 4. Dan masih banyak faktor lainnya yang dapat mempengaruhi motivasi
belajar siswa. Peneliti hanya mengungkapkan variabel kesiapan mental dan kesiapan materi.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah peneliti buat, maka peneliti mencoba untuk mengajukan beberapa saran, yaitu sebagai berikut:
1. Hasil penelitian pertama menunjukkan bahwa kesiapan mental mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan motivasi
belajar siswa, tetapi dengan tingkat korelasi yang lemah. Bagi teman- teman mahasiswa PPL sebaiknya mempersiapkan mental dengan baik
agar siap dalam melakukan praktik di lapangan, dengan cara:
a. Masuk kelas tidak terlambat agar bisa melihat situasi kelas terlebih dahulu.
b. Agar tidak gugup saat mengajar, perbanyak literatur atau sumber- sumber yang digunakan dalam mengajar.
c. Mantap, percaya diri, dan tidak ragu-ragu dalam menyajikan pembelajaran.
d. Banyak berlatih. Sehingga kadar korelasi kesiapan mental dengan motivasi belajar
siswa yang kuat akan lebih meningkat. 2. Hasil penelitian kedua menunjukkan bahwa kesiapan mengajar juga
mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan motivasi belajar siswa, dan dengan tingkat korelasi yang kuat. Mahasiswa PPL
sebelum praktik lapangan diharuskan terlebih dahulu memiliki kesiapan mengajar yang optimal, dengan cara:
a. Kebenaran konsep-konsep yang disampaikan. b. Mempelajari materi-materi yang akan diajarkan
c. Mencari literatur yang tepat sehingga mendukung materi yang akan diajarkan.
d. Membuat catatan atau ringkasan mengenai materi yang akan diajarkan
Sehingga kadar korelasi kesiapan mengajar dengan motivasi belajar siswa yang kuat akan lebih meningkat.