Menurut Bloom, sebagaimana dikutip oleh Rifa’i Anni 2011: 86-89,
menyampaikan tiga taksonomi yang disebut ranah belajar yaitu: 1. Ranah Kognitif: berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan
dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup 1 pengetahuan knowlegde,
2 pemahaman
comprehension, 3
penerapan application, 4 analisis analysis, 5 sintesis synthesis, dan 6
penilaian evaluation. 2. Ranah Afektif: berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai.
Kategori afektif tujuannya mencerminkan hirarkhi yang berentangan dari keinginan untuk menerima sampai dengan pembentukan pola hidup.
Kategori tujuan peserta didikan afektif adalah 1 penerimaan receiving, 2
penanggapan responding,
3 penilaian
valuing, 4
pengorganisasian organization, dan 5 pembentukan pola hidup organization by a have value complex.
3. Ranah Psikomotorik: berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan psikomotorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi
syaraf. Kategori ranah psikomotorik meliputi 1 persepsi perception, kesiapan set, 2 gerakan terbimbing guided response, 3 gerakan
terbiasa mechanism, 4 gerakan kompleks complex overt response, penyesuaian adaptation, dan 5 kreativitas originality.
2.1.3 Metode Two Stay Two Stray TS-TS
Metode pembelajaran Two Stay Two Stary TS-TS merupakan metode pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama siswa dalam
kelompok Yusuf, 2012: 2. Menurut Lie 2004: 61, metode pembelajaran Two
Stay Two Stary TS-TS merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif
yang dapat memberikan kesempatan kepada anggota kelompok yang berdiskusi untuk membagi hasil dan informasi kepada kelompok lain.
Menurut Kagan 2012: 1138, model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stary TS-TS adalah dua orang siswa tinggal dan dua orang siswa bertamu
ke kelompok lain. Ini berfungsi sebagai pertukaran informasi dan hasil yang telah didapatkan untuk didiskusikan secara bersama. Metode pembelajaran Two Stay
Two Stray TS-TS dapat menuntut siswa untuk aktif mempelajari sebuah konsep
melalui aktivitas pemecahan masalah, mengungkapkan ide, melakukan diskusi serta presentasi dalam sebuah kelompok. Setiap anggota kelompok memiliki
peran dan tanggung jawabnya masing-masing, sehingga dalam kegiatan belajar pada masing-masing kelompok tidak ada siswa yang pasif dan tidak berkontribusi
Asna et.al., 2014: 124. Menurut Huda 2014: 207, metode pembelajaran Two Stay Two Stray TS-TS merupakan sistem pembelajaran kelompok dengan tujuan
agar siswa dapat saling bekerjasama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah, dan mendorong satu sama lain untuk berprestasi.
Adapun langkah langkah metode pembelajaran Two Stay Two Stray TS- TS menurut Lie 2004: 61, sebagai berikut:
1. Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa. 2. Setelah selesai, dua siswa dari masing-masing kelompok akan
meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke kelompok yang lain.
3. Dua siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka.
4. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
5. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka
.
2.1.4 Mind Mapping