Definisi Lingkungan Keluarga Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Keluarga

2. Ulet menghadapi kesulitan Ulet menghadapi kesulitan sama halnya dengan tidak putus asa. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin atau tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai. 3. Menunjukkan minat terhadap mata pelajaran ekonomi Siswa menunjukan adanya kesukaan terhadap mata pelajaran ekonomi. Dengan siswa memiliki inat terhadap pelajaran ekonomi, maka siswa akan dengan mudah menangkap materi yang dijelaskan oleh guru, sehingga siswa akan mampu meraih hasil belajar ekonomi yang diinginkan. 4. Senang memecahkan soal Siswa merasa senang jika mampu memecahkan soal yang sulit. Siswa tidak pantang menyerah menghadapi tugas ataupun soal yang diberikn oleh guru. Dari indikator tersebut diharapkan dapat mewakili indikator-indikator lainnya serta dapat digunakan sebagai dasar dalam mengukur pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa. hal ini juga sejalan dengan peneliian terdahulu Diana dkk, 2013 yang menyebutkan indikator motivasi belajar adalah tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukan minat terhadap mata pelajaran yang diikuti, dan senang memecahkan soal.

2.5 Lingkungan Keluarga

2.5.1 Definisi Lingkungan Keluarga

Dalam kehidupan sehari-hari seseorang akan selalu berinteraksi dengan lingkungan. Lingkungan tersebut adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan juga lingkungan msyarakat. Dalam lingkungan tersebut seseorang pasti akan mendapatkan pengalaman. Pengalaman yang diperoleh individu baik yang didengar, dilihat, maupun dialami seringkali akan ditiru individu dalam bertingkah laku. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap belajar terutama hasil belajar yang diperoleh individu. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama Munib, 2011:77. Disebut lingkungan pertama karena sebelum manusia mengenal lingkungan yang lain, lingkungan keluarga adalah yang pertama ada. Selain itu manusia mengalami proses pendidikan sejak lahir bahkan sejak dalam kandungan pertama kali adalah dalam keluarga. Sedangkan menurut Tu’u 2004:16 menyatakan bahwa keluarga merupakan pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan, pertumbuhan, dan perkembangan seseorang. Keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan positif yang memberi pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu, sebagai orang tua sudah seharusnya mendorong, memberi semangat, membimbing dan memberi teladan yang baik kepada anaknya. Selain itu, orang tua juga harus dapat menciptakan suasana hubungan dan komunikasi yang lancar dengan anaknya serta berusaha untuk dapat memenuhi semua kebutuhan hidup dan kelengkapan belajar anak. Hal-hal tersebut juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan penjelasan diatas maka lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal oleh individu sebelum mengenal lingkungan lain seperti lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat yang terdiri dari ayah ibu dan anak serta yang menyiapkan potensi pertumbuhan dan kepribadian seorang anak.

2.5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Keluarga

Slameto 2010:60 mengungkapkan bahwa siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: a. Cara orang tua dalam mendidik anak Cara orang tua dalam mendidik anak berpengaruh terhadap hasil belajar anak. Peran dan tugas orang tua salah satunya dapat dilihat dari cara orang tua mendidik, membimbing, mengarahkan dan memberi semangat kepada anaknya untuk belajar. Orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan anaknya, mereka acuh tak acuh dengan proses belajar anak maka akan berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Anak yang sebenarnya pandai, tetapi karena orang tuanya acuh maka akan cenderug kurang perhatian dari orang tuanya dan mengabaikan belajar nya sehingga hasil dalam belajarnya juga kurang memuaskan. Oleh karena itu, orang tua mempunyai peranan penting dalam mendidik dan membimbing anaknya. b. Relasi antaranggota keluarga Relasi antaranggota keluarga yang terpenting adalah relasi antara anak dengan seluruh anggota keluarga terutama orang tua dengan anaknya. Relasi tersebut dapat berupa hubungan kasih sayang, pengertian dan perhatian serta oleh rasa kebencian, sikap keras kepala, atau sikap acuh tak acuh. Dan relasi antara anggota ini erat hubungannya dengan bagaimana cara orang tua dalam mendidik anaknya. Untuk mendukung keberhasilan anaknya, maka perlu diusahakan hubungan yang baik dalam keluarga. Hubungan yang baik dalam keluarga adalah hubungan dalam keluarga yang diliputi dengan kasih sayang, pengertian, dan perhatian sehingga semua anggota keluarga akan membimbing anaknya dalam belajar. c. Suasana rumah Suasana rumah merupakan situasi atau kejadian yang sering terjadi didalam keluarga dimana anak itu berada dan belajar. Suasana rumah yang tenang dan tentram, selain dapat membuat anak betah dirumah, juga dapat membuat anak belajar dengan baik. Hal ini tentu akan mendukung dalam proses belajar dan hasil belajar yang akan diperoleh oleh anak. d. Keadaan ekonomi keluarga Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, juga membutuhkan fasilitas belajarnya. Anak yang hidup dalam keluarga yang kekurangan, maka kebutuhan pokoknya dan fasilitasnya kurang terpenuhi, sehingga akan mengganggu proses belajar anak tersebut. Sebaliknya jika fasilitas belajar dapat terpenuhi, sehingga memungkinkan untuk dapat memotivasi anak dalam belajar. e. Pengertian orang tua Orang tua perlu memberikan dorongan dan pengertian kepada anaknya. Sebaiknya orang tua tidak memberikan pekerjaan rumah yang terlalu berat kepada anaknya, sehingga anak akan mempunyai waktu belajar yang cukup. f. Latar belakang kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Kebiasaan yang baik perlu ditanamkan kepada anak, agar anak mendapat dorongan semangat untuk belajar.

2.5.3 Indikator Lingkungan Keluarga

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kemampuan Pengurus, Pelayanan, dan Lingkungan Usaha Koperasi Terhadap Partisipasi Anggota KUD BAHTERA Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas

0 13 189

Pengaruh Partisipasi Anggota Koperasi Terhadap Sisa Hasil Usaha di Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 14 202

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL PENGURUS, PARTISIPASI ANGGOTA MELALUI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP SHU ANGGOTA KUD TANI MAKMUR KECAMATAN MLONGGO KABUPATEN JEPARA.

0 1 121

PENGARUH PENDIDIKAN PERKOPERASIAN ANGGOTA, KUALITAS PELAYANAN KOPERASI DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL PENGURUS TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA PRIMKOKAR PERUM PERHUTANI KPH PEKALONGAN TIMUR TAHUN 2008.

0 0 2

PENGARUH KEMAMPUAN PENGURUS, PELAYANAN DAN LINGKUNGAN USAHA KOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KUD BAHTERA KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS.

0 0 1

Pengaruh Kemampuan Manajerial Pengurus, Partisipasi Anggota dan Permodalan terhadap SHU PRIMKOPPOL Resor Kendal.

0 0 1

(ABSTRAK.pdf)Pengaruh Kemampuan Manajerial Pengurus, Partisipasi Anggota dan Lingkungan Usaha Terhadap Keberhasilan Koperasi di KUD ”BAHAGIA” Kecamatan Gembong Kabupaten Pati.

0 0 2

Pengaruh Keterampilan Manajerial Pengurus, Kualitas Pelayanan dan Lokasi Usaha Terhadap Partisipasi Anggota KUD Mino Saroyo Kabupaten Cilacap.

0 0 1

Pengaruh Kemampuan Pengurus, Kualitas Pelayanan, dan Partisipasi Anggota Terhadap Pertumbuhan SHU anggota KUD Subur Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Tahun 2009.

0 0 2

PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA DAN KEMAMPUAN PENGURUS TERHADAP SHU ANGGOTA KOPERASI ARTIKEL PENELITIAN

0 0 13