1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Prestasi belajar pada hakikatnya merupakan pencerminan dari usaha belajar. Prestasi belajar dapat ditunjukkan melalui nilai yang diberikan oleh guru
dari sejumlah pelajaran yang telah dipelajari oleh siswa. Prestasi belajar adalah hasil pengukuran dan penilaian dari suatu pembelajaran mencakup perubahan
perilaku atau kemampuan dalam aspek pengetahuan, keterampilan dan aspek sikap, hasil tes tersebut dinyatakan dengan angka, huruf maupun kalimat dalam periode
tertentu Sugihartono, 2007: 225. Pada hakikatnya, setiap kegiatan pembelajaran tentunya mengharapkan hasil yang maksimal. Namun prestasi belajar yang di capai
siswa berbeda-beda, ada yang mampu mencapai prestasi yang tinggi, namun ada pula yang rendah. Adanya perbedaan prestasi belajar tersebut dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, beberapa diantaranya adalah motivasi belajar, kebiasaancara belajar, dan sarana prasarana
pembelajaran Sudjana, 2003: 39-42. Prestasi belajar ekonomi adalah hasil yang dicapai siswa melalui kegiatan
belajar ekonomi yang mencerminkan tingkat kemampuan dan penguasaan siswa terhadap mata pelajaran ekonomi. Sementara mata pelajaran ekonomi adalah mata
pelajaran ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan
sumber daya yang ada. Standar kompetensi dan kompetensi dasar pada mata pelajaran ekonomi dibatasi dan difokuskan kepada fenomena empirik ekonomi
yang ada disekitar siswa, sehingga siswa dapat merekam peristiwa ekonomi yang terjadi disekitar lingkungannya dan mengambil manfaat untuk kehidupannya yang
lebih baik. Standar kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa kelas XI pada mata pelajaran ekonomi adalah
memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi
, memahami APBN dan APBD, mengenal pasar
modal ,
memahami perekonomian terbuka , dan memahami penyusunan siklus
akuntansi perusahaan jasa. Sekolah Menengah Atas SMA Negeri 1 Klirong merupakan salah satu
SMA Negeri yang ada di Kabupaten Kebumen yang memiliki dua jurusan yaitu IPA dan IPS. Sebagai lembaga pendidikan, SMA Negeri 1 Klirong melaksanakan
pembelajaran dengan salah satu tujuannya adalah tercapainya prestasi belajar yang tinggi pada masing masing mata pelajaran, termasuk mata pelajaran ekonomi.
Prestasi belajar ekonomi dapat diketahui dari kemampuan siswa di dalam penguasaan materi pelajaran ekonomi yang dipelajarinya, yang ditunjukan oleh
nilai yang diperoleh siswa. Berdasarkan hasil observasi awal di SMA Negeri 1 Klirong pada tanggal 19 sampai 24 Januari 2015, data yang diperoleh dari guru
yang mengampu mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS Siti Fatimah, S.E, nilai rata-rata ujian akhir semester genap tahun 20142015 mata pelajaran ekonomi dari
dua kelas yang berjumlah 68 siswa, 37 siswa mendapat nilai diatas KKM 78,00 dan 31 siswa mendapat nilai dibawah KKM 78,00, dari data tersebut diketahui masih
banyak siswa yang belum mencapai KKM, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA N 1 Klirong untuk mata pelajaran
ekonomi termasuk dalam kategori belum maksimal.
Setiap siswa pada dasarnya memiliki keinginan untuk mencapai prestasi belajar ekonomi yang maksimal, namun pada kenyataannya berbagai upaya yang
dilakukan oleh siswa maupun pihak lain dalam meningkatkan prestasi belajar ekonomi tidak jarang menemui hambatan-hambatan yang menyebabkan siswa
belum bisa mendapatkan prestasi belajar ekonomi maksimal sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu untuk mencapai prestasi belajar ekonomi yang tinggi
perlu ditelusuri berbagai faktor yang mempengaruhinya. Sangalang dalam Tu’u 2004 : 78-81 mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar beragam, beberapa diantaranya adalah faktor motivasi belajar, cara belajar, dan sarana prasarana pembelajaran. Dimyati dan Mujiono 2006 : 237-250 juga
mengatakan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain motivasi belajar, cara belajar, serta sarana prasarana pembelajaran dan
pemanfaatannya. Salah satu faktor yang diduga mempengaruhi prestasi belajar ekonomi
siswa adalah motivasi belajar. Motivasi belajar merupakan keinginan atau dorongan untuk belajar. Perannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa
senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar Sardiman, 2011: 75.
Seperti pembuktian oleh Bakar 2014 dalam penelitiannya dengan judul ―The
Effect Of Learning Motivation On Student’s Productive Competencies In Vocational High School, West Sumatra” menyimpulkan there was a positive and
significant influence of the learning motivation on productive competence students. Yang artinya ―terdapat pengaruh positif dan signifikan dari motivasi belajar
terhadap kompetensi produktif yang merupakan prestasi belajar siswa‖. Dari hasil penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa motivasi belajar memegang peranan
penting dalam kegiatan belajar, sebab tanpa motivasi kegiatan belajar sulit dilaksanakan, yang akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Siswa yang
memiliki motivasi belajar tinggi cenderung menunjukkan perhatian dan keseriusan daripada siswa yang tidak memiliki motivasi belajar. Berdasarkan observasi awal
pada tanggal 19 sampai 24 Januari 2015 dengan melakukan pengamatan saat kegiatan belajar mengajar pelajaran Ekonomi berlangsung, diperoleh hasil bahwa
siswa-siswi kelas XI IPS SMA Negeri 1 Klirong menunjukkan sudah memiliki motivasi belajar yang tinggi. Hal itu dibuktikan dari minat mereka terhadap
pelajaran ekonomi yaitu mereka terlihat tidak bermalas-malasan mengikuti pelajaran ekonomi, siswa juga terlihat perhatian dan berkonsentrasi penuh saat
pembelajaran ekonomi berlangsung dengan memperhatikan apa yang dijelaskan guru, ada beberapa yang bertanya saat diberikan kesempatan untuk bertanya oleh
guru, saat diberi tugas setelah diterangkan, siswa juga terlihat tekun mengerjakan soal-soal.
Faktor cara belajar juga diduga berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi siswa. Cara belajar pada dasarnya merupakan satu cara atau strategi
belajar yang dilakukan siswa, hal ini sesuai dengan pendapat Gie 2002 : 48 yang mengemukakan bahwa cara belajar adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan
dalam usaha belajarnya. Cara belajar yang baik sangat membantu meningkatkan prestasi belajar. Hal senada juga disampaikan Sudjana 2014 : 173 bahwa
keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran banyak bergantung pada kebiasaan
atau cara belajar yang teratur dan berkesinambungan. Seperti juga yang disimpulkan dalam penelitian Siagian 2014 bahwa cara belajar mempengaruhi
prestasi belajar, karena prestasi belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi banyak faktor, salah satunya adalah cara belajar siswa. Sementara itu berdasarkan observasi
awal pada tanggal 19 sampai 24 Januari 2015 dengan melakukan pengamatan langsung teradap cara belajar siswa dikelas saat kegiatan belajar mengajar mata
pelajaran ekonomi berlangsung didapat hasil bahwa cara belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Klirong sudah baik, berdasarkan pengamatan pada buku catatan
ekonomi mereka terlihat lengkap dan rapi, saat pelajaran ekonomi berlangsung mereka terlihat berkonsentrasi, aktif di kelas, serta saat mengerjakan tugas mereka
terlihat bersungguh-sungguh, ketika dibentuk kelompok untuk berdiskusi saat pelajaran ekonomi, mereka terlihat aktif, serius dalam membahas soal yang
diberikan. Kemudian faktor lain yang diduga mempengaruhi prestasi belajar adalah
pemanfaatan sarana prasarana pembelajaran. Menurut Bafadal 2004 : 2, sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, perabot, dan kelengkapan
dasar baik yang secara langsung maupun secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses belajar di sekolah. Sedangkan prasarana pendidikan adalah
semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Lingkungan yang menyenangkan, ruang
kelas yang luas dan suasana kelas yang kondusif disertai sarana prasarana yang memadai menyebabkan timbulnya motivasi untuk belajar pada diri siswa sehingga
proses belajar dapat berjalan efektif. Sedangkan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 menjelaskan tentang sarana prasarana pembelajaran, sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat
dipindah-pindah. Prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah atau madrasah. Owoeye dan Joseph 2011 dalam penelitiannya yang berjudul
“School Facilities and Academic Achievement of Secondary School Agricultural Science in Ekiti State, Nigeria
” menyatakan It has been established that facilities are potent to high academic achievement of students; therefore, Ekiti State
Government should provide adequate material resources to ruralurban locations to enhance teaching and learning processes
. Artinya ―Telah ditetapkan bahwa sarana prasarana berpengaruh terhadap tingginya prestasi akademik siswa; oleh
karena itu, Pemerintah Negara Ekiti harus menyediakan sumber daya material yang memadai untuk lokasi pedesaanperkotaan untuk meningkatkan proses belajar
mengajar ‖. Sarana prasarana pembelajaran merupakan unsur penunjang
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan sarana prasarana pembelajaran adalah proses mempergunakan secara optimal sarana prasarana pembelajaran yang
ada. Masalah pemanfaatan sarana prasarana pembelajaran merupakan faktor yang penting terhadap proses belajar mengajar. Sarana prasarana yang ada di SMA
Negeri 1 Klirong juga dapat dikatakan sudah memadai karena sudah lengkap sesuai standar sarana prasarana untuk SMAMadrasah yang dijelaskan dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007. Berdasarkan observasi awal pada tanggal 19 sampai 24 Januari 2015, dilakukan
pengamatan terhadap sarana dan prasarana pembelajaran di SMA Negeri 1 Klirong, didapat hasil bahwa Sarana prasarana pembelajaran yang tersedia di SMA Negeri 1
Klirong antara lain lapangan olahraga, perpustakaan, UKS, laboratorium, ruang serbaguna, koperasi sekolah dan tempat beribadah serta didukung sarana hotspot
area Wi-fi yang selalu dapat digunakan siswa dalam mengakses internet untuk mendukung pembelajaran mata pelajaran yang diajarkan. Dari segi tempat, SMA
Negeri 1 Klirong memiliki ruang kelas yang luas, nyaman, penerangan yang cukup, dan LCD Proyektor di setiap ruang kelas, ruang perpustakaan serta ada juga
laboratorium komputer dengan 34 komputer yang langsung bisa digunakan untuk browsing dengan rasio perbandingan siswa dengan komputer untuk per kelas serta
sarana prasarana pembelajaran yang lain, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.1. Sarana Prasarana Pembelajaran Sekolah SMA Negeri 1 Klirong Nama Ruang atau
Sarana Prasarana
Lain Kondisi Saat Ini
Jumlah Luas
m
2
Total Luasm
2
Jumlah Baik
Jml Rusak Sedang Berat
Ruang Kepala Sekolah Wakil
1 36
36 1
Ruang Guru 1
60 60
1 Ruang Pelayanan
Administrasi 1
78 78
1 Ruang Perpustakaan
1 96
96 1
Ruang Ibadah 1
102 102
1 Ruang Kantin Sekolah
4 6
24 4
Ruang Toilet 17
5 85
14 3
Ruang Gudang 3
30 90
2 1
Ruang BPBK 1
20 20
1 Ruang OSIS
1 9
9 1
Ruang Koperasi 1
20 20
1 Ruang UKS
1 26
26 1
Ruang Penjaga Sekolah
2 5
10 2
Ruang Kelas 31
80 2480
31 Ruang Praktek
Komputer 1
60 60
1 Akses Wi-Fi
1 1
Lapangan 1
120 120
1 Sumber: Sumpana, S.pd, Waka Sarpras SMA Negeri 1 Klirong
Tabel diatas menunjukkan bahwa sarana prasarana pembelajaran yang tersedia di SMA Negeri 1 Klirong sudah baik sesuai standar sarana prasarana, dapat
dilihat hanya ada beberapa ruangan yang rusak, namun ruangan yang rusak tersebut tidak berhubungan secara langsung terhadap kegiatan pembelajaran. Untuk sarana
yang berhubungan langsung dengan kegiatan pembelajaran seperti misal ruang kelas, semuanya berada dalam kondisi baik.
Sementara itu dari segi pemanfaatannya, berdasarkan observasi awal dengan wawancara ke beberapa siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Klirong,
beberapa menjawab telah memanfaatkan sarana prasarana pembelajaran yang disediakan sekolah seperti pemanfaatan sarana pembelajaran yaitu pemanfaatan
ruang kelas, pemanfaatan peralatan belajar dikelas misal LCD proyektor biasa digunakan siswa untuk mempermudah presentasi, buku referensi untuk sumber
belajar ketika belajar dan mengerjakan tugas, selanjutnya untuk pemanfaatan prasarana sekolah seperti lahan dan bangunan sekolah misal lapangan,koperasi,
ruang serbaguna untuk berbagai macam kegiatan siswa, akses internet Wi-fi untuk browsing, siswa juga menjelaskan bahwa terkadang diberi tugas oleh guru ekonomi
untuk mencari materi diskusi dengan browsing saat kelasnya kosong, perpustakan untuk mencari referensi mengerjakan tugas atau sekedar meminjam buku pelajaran
maupun buku lain, dan banyak pemanfaatan lainnya. SMA Negeri 1 Klirong merupakan salah satu SMA Negeri favorit di
Kabupaten Kebumen, dengan akreditasi A serta terkenal reputasi dan prestasinya yang baik, peserta didik yang menjadi siswa di SMA Negeri 1 Klirong adalah siswa
pilihan yang masuknya melalui proses seleksi PPDB Penerimaan Peserta Didik
Baru yang cukup ketat, sehingga dapat dikatakan jika siswa SMA Negeri 1 Klirong yang merupakan input dari proses pembelajaran termasuk siswa yang
berkualitas. Dari hasil observasi awal, pada penjelasan diatas telah disebutkan dengan beberapa pembuktian, bahwa motivasi belajar dan cara belajar siswa sudah
baik. Selain itu dilihat dari kondisi sarana prasarana pembelajarannya yang sudah sesuai standar pengadaan sarana prasarana dan siswa pun telah memanfaatkannya
sesuai kebutuhan mereka. Dengan keadaan sekolah yang sudah baik tersebut, baik dari segi siswa maupun sarana prasarana pembelajarannya semua mengindikasikan
bahwa keadaannya baik, seharusnya keadaan tersebut dapat memicu tingginya prestasi belajar siswa khususnya prestasi belajar ekonomi, ketika keadaan sekolah
sudah baik, dari segi siswa maupun sekolahnya seharusnya prestasi belajar ekonomi siswa dapat mencapai maksimal. Namun pada kenyataannya, prestasi belajar
ekonomi siswa masih berada pada kondisi yang tidak ideal, berdasarkan data yang diperoleh saat observasi awal pada tanggal 19 sampai 24 Januari 2015 di SMA
Negeri 1 Klirong, siswa yang mencapai ketuntasan belajar dilihat dari nilai ujian akhir semester gasal tahun ajaran 20142015 hanya 52 . sumber : Siti Fatimah,
S.E, guru mapel Ekonomi. Fenomena-fenomena diatas yang menunjukkan adanya kesenjangan antara
harapan dan kenyataan. Menurut teori, jika motivasi belajar, cara belajar dan pemanfaatan sarana prasarana pembelajaran baik harapannya prestasi belajar juga
tinggi. Namun yang terjadi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Klirong adalah sebaliknya, sehingga hal ini mengindikasikan ada masalah yang terjadi pada
prestasi belajar ekonomi siswa. Selain itu, diketahui juga trend Ketuntasan Klasikal
prestasi belajar Ekonomi Siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran Ekonomi untuk 3 tiga tahun terakhir juga berada pada kondisi yang belum ideal. Seperti terlihat
pada tabel, dibawah ini:
Tabel 1.2 Ketuntasan Klasikal Prestasi Belajar Ekonomi Siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran Ekonomi selama tiga tahun terakhir
No Tahun
Pelajaran Nilai
≥ 78 Nilai
≤ 78 Jumlah
siswa ketuntasan
belajar klasikal
1 20142015 genap
37 31
68 54
2 20142015 gasal
28 40
68 52
3 20132014 genap
50 18
68 73
4 20132014 gasal
43 25
68 63
5 20122013 genap
45 23
68 66
6 20122013 gasal
43 25
68 63
Sumber: Data prestasi belajar Ekonomi diolah Guru Ekonomi: Siti Fatimah, S.E Berdasarkan tabel tersebut, menjelaskan bahwa ternyata prestasi belajar
ekonomi selalu berada dalam kondisi yang belum maksimal, selama tiga tahun terakhir ketuntasan klasikal selalu belum memenuhi ketuntasan kalsikal sebesar
75. Data tersebut memperkuat alasan peneliti untuk melakukan penelitian pada prestasi belajar ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 1 Klirong.
Berdasarkan kedaan-keadaan yang telah dijelaskan diatas, mengartikan bahwa ada masalah yang terjadi pada siswa dalam kegiatan pembelajaran yang
mempengaruhi prestasi belajar ekonominya, yaitu dengan adanya motivasi belajar, cara belajar dan sarana prasarana yang baik, seharusnya dapat menghasilkan
prestasi belajar tinggi. Hal tersebut sesuai dengan teori bahwa prestasi belajar dipengaruhi banyak faktor, seperti motivasi belajar, cara belajar, dan pemanfaatan
sarana prasarana pembelajaran Syah, 2003 : 151.
Mappeasse 2009 dengan penelitiannya tentang cara belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa menyimpulkan adanya pengaruh positif.
Kemudian Sengodan dan Iksan 2012, motivasi belajar siswa dan cara belajar siswa berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Ekundayo 2012, bahwa
Sarana Prasarana berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Selanjutnya Ferdiansyah, Rizal dkk 2013 bahwa pemanfaatan Sarana Prasarana berpengaruh
positif terhadap prestasi belajar ekonomi. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul ―PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, CARA BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN TERHADAP
PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KLIRONG KEBUMEN‖.
1.2. Rumusan Masalah